Pengaruh Persepsi Konsumen Terhadap Pengalaman Berbelanja

2.2.6. Pengaruh Respon Lingkungan Terhadap Pengalaman Berbelanja

Lingkungan mengacu pada semua karakteristik fisik dan sosial konsumen, termasuk objek fisik produk dan toko, hubungan ruang lokasi toko dan produk dalam toko, dan perilaku sosial dari orang lain siapa saja yang di sekitar dan apa saja yang mereka lakukan. Seperti orang lebih memilih tidak untuk berlama-lama dalam keadaan kotor, di dalam toko yang ramai; konsumen harus menunggu sampai sore untuk belanja selama cuaca panas,dan merasa marah dalam antrian yang panjang dan lama ketika anda ingin pulang hal inilah yang berpengaruh terhadap pengalaman berbelanja konsumen. Peter dan Olson 2002, Mehrabian dan Russell 1974, Donovan et al. 1994, Babin et al. 1994 dan Babin dan Darden 1995, menemukan bahwa; respons terhadap lingkungan belanja pleasure, arousal dan dominance berpengaruh positif dengan resources expenditure. Selain itu ditemukan bahwa kenaikan resources expenditure berpengaruh positip terhadap pengalaman berbelanja yang meliputi hedonic shooping value, dan berpengaruh negatip terhadap utilitarian shoping value.

2.2.7. Pengaruh Persepsi Konsumen Terhadap Pengalaman Berbelanja

Pengalaman dan persepsi konsumen merupakan dua variabel psikografis yang dapat digunakan untuk memengaruhi perilaku. Kedua variabel ini bisa saling bertukar dalam urutan. Seorang konsumen yang sangat puas setelah makan di suatu restoran, tanpa diminta oleh manajemen restoran, akan berbagi informasi dengan keluarga, teman, dan masyarakat di sekitarnya. Bagi orang yang menerima informasi yang disebarkan, kepuasan makan di restoran itu akan menjadi suatu pengalaman, meskipun bukan diri sendiri yang mengalaminya, melainkan hanya melalui pengalaman orang lain yang disebarkan dari mulut ke mulut. Persepsi konsumen dapat memengaruhi keputusan lokasi berbelanja. Howell dan Rogers 1981 menemukan bahwa persepsi memengaruhi keputusan lokasi berbelanja melalui preferensi. Gentry dan Burns 1977 menemukan bahwa persepsi konsumen terhadap toko, yang diukur berdasarkan atribut toko spesifik, seperti harga barang, kelengkapan barang, dan lain-lain, memengaruhi keputusan pemilihan toko. Doolin dkk. 2005 menemukan bahwa persepsi konsumen terhadap resiko dan pengalaman berbelanja. Hal yang ditemui oleh konsumen saat berada di toko ritel mungkin akan berbeda dengan apa yang dipersepsikan sebelum melakukan kunjungan. Kunjungan ini dengan demikian akan memberikan pengalaman bagi konsumen. Dalam kasus ini, dinyatakan bahwa persepsi konsume memengaruhi pengalaman. Persepsi konsumen dibentuk melalui pengalaman dan jaminan. Pengalaman bersumber dari informasi dari mulut ke mulut dan pengalaman sendiri. Jaminan bisa tangibel atau intangibel. Jaminan dapat diukur dari kepemilikan sertifikat, pelayanan purna jual, dan karyawan Tangsrud dan Smith, 2001 dalam Sugiharto, dharmesta dkk,2003.

2.3. Kerangka Berpikir

2.4. Hipotesis

Berdasarkan pada latar belakang dan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bahwa respon lingkungan berpengaruh positif terhadap pengalaman berbelanja di Giant Hypermarket Pondok Tjandra Sidoarjo. 2. Bahwa persepsi konsumen berpengaruh positif terhadap pengalaman berbelanja di Giant Hypermarket Pondok Tjandra Sidoarjo. Respon Lingkungan X1 Persepsi Konsumen X2 Pengalaman Berbelanja Y