Bab VII
14
c. Aliran material
Aliran gas, air atau material-material cair dalam pipa distribusi material di tempat kerja, apalagi yang berkaitan
dengan proses penambahan tekanan dan pencampuran sedikit banyak akan menimbulkan kebisingan di tempat
kerja.
7.3.4 Jenis Kebisingan
Suara bisa berubah menjadi salah satu bahaya apabila menimbulkan gangguan secara:
a. Fisik menyakitkan telinga pekerja b. Psikis mengganggu konsentrasi dan kelancaran
komunikasi Pada kondisi ini suara sudah berubah menjadi polutan. Polutan
tersebut dikenal dengan nama kebisingan.
National Institute of Occupational Safety Health NIOSH mendefinisikan status suara di mana suara berubah
menjadi polutan apabila: 1. Suara-suara dengan tingkat kebisingan lebih besar dari
104 dB. 2. Kondisi kerja yang mengakibatkan seorang karyawan
harus menghadapi tingkat kebisingan lebih besar dari 85 dBA selama lebih dari 8 jam
Kebisingan di lingkungan kerja dibagi menjadi dua jenis, yaitu kebisingan tetap dan kebisingan tidak tetap.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab VII
15
Gambar 7.8 Jenis Kebisingan Kebisingan Tetap dalam prakteknya akan dibagi menjadi
dua macam kebisingan, yaitu: ¾ Kebisingan dengan frekuensi terputus
Kebisingan ini berupa nada-nada murni pada frekuensi yang beragam. Misal, suara mesin, suara kipas, dan
sebagainya.
¾ Broad band noise Kebisingan dengan frekuensi terputus dan broad band
noise sama-sama digolongkan dengan kebisingan tetap. Perbedaannya adalah broad band noise terjadi pada
frekuensi yang lebih bervariasi. Kebisingan Tidak Tetap dalam prakteknya dibagi menjadi
tiga macam kebisingan, yaitu: ¾ Kebisingan fluktuatif
Kebisingan yang selalu berubah-ubah selama rentang waktu tertentu
Kebisingan
Kebisingan Tidak Tetap
Kebisingan Tetap
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab VII
16
¾ Intermittent noise Merupakan kebisingan yang terputus-putus dan besarnya
dapat berubah-ubah, contohnya kebisingan lalu lintas. ¾ Impulsive noise
Kebisingan ini ditimbulkan oleh suara-suara berintensitas tinggi memekakkan telinga dalam waktu relatif singkat,
misalnya suara ledakan senjata api dan alat-alat sejenisnya.
7.3.5 Nilai Ambang Batas
Kebisingan dapat menyebabkan dampak jangka pendek maupun jangka panjang pada pendengaran. Untuk
menanggulangi kebisingan di pabrik, beberapa negara menetapkan Nilai Ambang Batas NAB kebisingan.
Nilai Ambang Batas kebisingan di tempat kerja adalah intensitas suara tertinggi yang merupakan nilai rata-rata, yang
masih dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar yang menetap untuk waktu kerja terus
menerus tidak lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu.
Berikut ini batas waktu pemaparan kebisingan per hari yang direkomendasikan oleh Departemen Tenaga Kerja
Republik Indonesia pada tahun 1999.
Tabel 7.1 Batas Waktu Pemaparan Kebisingan Per Hari Kerja Batas Waktu Pemaparan Per Hari Kerja
Intensitas Kebisingan Dalam dBA
8 Jam
85 4
88 2
91 1
94 30
Menit 97
15 100
7,5 103
3,75 106
1,88 109
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab VII
17
Batas Waktu Pemaparan Per Hari Kerja Intensitas
Kebisingan Dalam dBA
0,94 112
28,12 Detik
115 14,06
118 7,03
121 3,52
124 1,76
127 0,88
130 0,44
133 0,22
136 0,11
139
7.3.6 Pengaruh Kebisingan