e. Reaksi emosi positif
Bilamana C
menghadapi masalah
yang kurang
mengenakkan, C mampu menerima kenyataan tersebut.
“Sekarang saya bisa lebih menerima kenyataan bahwa orang itu mungkin ada satu garis hidupnya sendiri.
Masalah garis hidup saya tidak mengerti, tapi menerima kenyatan hidup itu dari hasil meditasi, bahwa kita lebih
tenang, ikut senang teman sukses. Karena mereka tetep baik-baik aja jadi e... saya adalah saya yang begini, jadi
lebih bisa menerima keadaan yang ada.” C, 40.1-8
Selain dapat menerima kenyataan-kenyataan yang ada, C
bisa bersyukur akan kondisi-kondisi yang dimilikinya kini.
“Suasana-suasana yang saya dapatkan itu menurut saya itu suatu rasa syukur tersendiri yang ada kaitannya
dengan meditasi itu. Kalo saya tidak sehat mungkin ada orang yang lebih berat. Kalo kami pikirkan mungkin
menyangkut biaya karena saya bukan orang yang berlebihan. Saya sangat bersyukur karena tidak
kekurangan. Saya merasa cukup dalam keadaan cukup. Jadi masih banyak yang lebih menderita dari saya. Ini
dari pandangan materi, saya mengendarai mobil jip tahun 82. Tapi saya menikmati mobil itu dengan baik, saya
merasa seperti orang jawa bilang klangenan, kesayangan. Nyatanya bisa sampe kemana-mana, mobil itu masih
sehat-sehat,
saya nikmati.
Ya begitulah
saya menyesuaikan dengan kemampuan saya.” C, 33.45-39
f. Reaksi emosi negatif
Meski banyak perubahan positif yang dialami C, masih terdapat reaksi emosi negatif dalam diri C yaitu kekhawatiran.
“Kadang-kadang timbul suatu apa? kekuatiran yang berlebihan itu.” C, 23.1-2
g. Emosi Positif
Peningkatan kesadaran, perubahan pemahaman, dan perubahan reaksi yang terjadi dalam diri C membawa C untuk
merasakan emosi positif dalam dirinya. Kini C merasa bahwa emosinya lebih stabil daripada dulu.
“Mungkin lebih terjaga. Saya juga jarang... bukan tertekan ya? tapi dalam menghadapi hidup ini saya juga
jarang malah cenderung lebih.. mungkin ini adalah faktor psikologis. Jadi, tidak bisa terlalu gembira sekali, tapi
kalo
bersedih malah bisa mungkin. Tapi juga nggak akan terbuai dalam kesedihan.” C, 43.14-20
Oleh karena emosi yang lebih stabil tersebut, C merasa
nyaman dan tenang. “Yang penting sehat, slamet jangan salah langkah
sampe terlibat riba atau utang piutang. Jadi apa ya?
orang jawa yang jelaskan tadi ya nrimo ing pandum tadi, menerima kenyataan dengan rasa syukur apa
adanya, itu lebih nyaman.” C,42.1-5 “ada kepuasan-kepuasan sendiri kalo bisa mencoba
belajar untuk berbuat untuk orang lain. Itu suatu apa? ketenangan ato hasil daripada kesadaran yang
sekarang ini.” C,44.1-4
4. Dinamika Regulasi Emosi Para Subjek