Kebutuhan Sistem Perancangan Sistem

3.1.4 LCD

Merupakan tampilan bagi pengguna. LCD menampilkan petunjuk bagi pengguna dan mengindikasikan banyaknya karakter yang sudah diinput.

3.1.5 LED dan Buzzer

Digunakan sebagai indikator 4 modus sistem, yaitu modus request, modus pengaman terbuka, modus kontak on, modus kontak stater. Terdapat 3 LED berwarna, yaitu 2 merah, dan biru. Pada saat sistem meminta pengguna untuk input password maka sistem belum sepenuhnya aktif. sistem akan meminta pengguna untuk memasukkan kode password, ini merupakan modus request belum ada LED yang menyala. Dalam modus requeset terdapat dua opsi, yaitu Buka pengaman atau Ganti kode. Apabila opsi ke-1 Buka pengaman maka pengguna memasuki modus pengaman terbuka Bila kode yang dimasukkan benar, LED biru akan menyala dan disertai bunyi buzzer. Untuk opsi ke-2 jika user lupa password pengguna akan menginput kode untuk kode barunya, Kode baru tersimpan setelah itu sistem akan kembali ke awal untuk meminta memasukkan kode password.

3.2 Kebutuhan Sistem

Dengan mengidentifikasi deskripsi pada gambar 3.3 telah diketahui bahwa kebutuhan sistem terbagi menjadi 2 yaitu kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan perangkat lunak. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras

a Kabel Downloader DT-HiQ AT89 USB ISP b PCB polos. c Kabel penghubung d Komponen elektronik  Mikrokontroller AT89S51  Display LCD  Keypad matrix 4x3  Speakerbuzzer  ELCOkapasitor elektrolik  IC Regurator 7805  Dioda  Transistor DC 557  Rellay  Resistor  Klistal 12mhz  Kapasitor Keramik  Trimpot  ISP Header 10 pin  LED merah dan biru.

3.2.2 Kebutuhan Perangkat

Lunak Untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam berinteraksi dengan sistem diperlukan perangkat lunak sebagai jembatan untuk menghubungkan antar perangkat keras. Perangkat lunak yang akan digunakan dalam perancangan proyek ini adalah. a Proteus 7 Profesional Proteus sebagai program yang digunakan untuk merancang rangkaian elektronik. b Program compiler ASM51 dan program downloader AEC ISP ASM51 adalah program compiler berbasis windows untuk mikrokontroler keluarga ATMEL. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pemrograman pada mikrokontroler AT89S51 menggunakan bahasa tingkat tinggi yaitu bahasa Assembler. Fungsi dari progr am compiler ASM51 adalah untuk me- load file berekstensi “.asm” yang sudah dibuat dengan menggunakan Notepad untuk dirubah menjadi file berektensi “.hex”. Setelah file dirubah menjadi “.hex” kemudian di-load dengan menggunakan program compiler AEC ISP. Tujuannya adalah untuk memasukkan program mikro ke dalam downloader mikrokontroler AT89S51.

3.3 Perancangan Sistem

Setelah menyelesaikan keseluruhan rangkaian disertai dengan pengetesan program sederhana untuk mengetes rangkaian. maka dapat diasumsikan hardware telah terakit dengan benar apabila program sederhana berjalan dengan benar. Untuk program sistem keseluruhan, sebelum diintegrasikan ke hardware perlu dilakukan simulasi. Dalam program simulasi, pengguna dapat melihat program berjalan secara virtual di PC, dimana dapat dilakukan ekseskusi program secara per baris. Dengan ini, dapat dilihat kondisi atau isi dari SFR, memori dan bank register. Diantara program simulasi ada yang menyertai perkiraan waktu pengeksekusian dan kondisi port saat program dieksekusi. Apabila simulasi menunjukkan program telah sesuai, maka program tersebut dapat diintegrasikan langsung ke IC mikrokontroller. Sistem yang penulis buat bekerja seperti yang digambarkan dalam gambar 3.5 Flowchat alur kerja sistem. Walaupun dalam simulasi terlihat bahwa program berjalan tanpa ada masalah, namun belum tentu sama dengan kenyataannya. Pada saat sistem berjalan dengan hardware sesungguhnya, mungkin juga akan timbul masalah. Untuk itu program dan hardware Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. perlu dicek kembali. Hal seperti ini dapat saja terus berulang hingga sistem berjalan sesuai dengan yang kita ingingkan hingga membentuk siklus seperti alur pada gambar 3.4 Siklus perancangan sistem. Sebelum merancang sistem perlu dibuat bagaimana konsep kerja sistem tersebut. Dengan konsep yang ada perlu dirumuskan masalah yang berkenaan dengan konsep, hal ini meliputi dua bagian, yaitu software dan hardware. Dengan mengetahui detail komponen yang digunakan sistem, konfigurasinya serta bagaimana komponen terhubung satu sama lain.

3.4 Alur Sistem