mempunyi banyak fungsi dalam dunia elektronik, diantaranya sebagai penguat, switching saklar, modulasi signal, stabilitas tegangan dll.
Transistor memiliki tiga kaki yang memiliki fungsi dan nama berbeda, yaitu Basis B, Emitor E, dan Colector C Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat amplifier, namun dikarenakan sifatnya, transistor ini dapat digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai
suatu saklar elektronis. Susunan fisik transistor adalah merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini.
Gambar 2.11 Transistor
2.11 Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Kemampuan
resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut.Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat
dari bahan karbon. Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan
kanan. seperti digambarkan pada gambar 2.12 dibawah ini. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna untuk mengetahui besar
resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohm meter.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.12 Resistor
2.12 Kristal 12 mhz
Kristal adalah resonator mekanik yang bergetar menstabilkan getaran elektronis.
Gambar 2.13 Bentuk Fisik dari Kristal
2.13 Light Emitting Diode
LED
LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Diode Dioda Pemancar Cahaya. Dioda ini akan mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan sebesar 1,8
V dengan arus 1,5 mA. LED banyak digunakan sebagai lampu indikator dan peraga display.
Dibawah ini gambar
LED
dan
simbol LED.
Gambar 2.14 Bentuk LED dan Simbol
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.14 Buzzer
Buzzer atau sering disebut pengeras suara adalah komponen elektronika yang mampu mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara.
Proses mengubah sinyal ini dilakukan dengan cara menggerakkan komponennya yang berbentuk selaput.
Gambar 2.15 Bentuk Fisik Buzzer Dalam setiap sistem penghasil suara, penentuan kualitas suara terbaik
tergantung dari buzzer. Pada dasarnya, buzzer merupakan mesin penerjemah akhir, kebalikan dari mikrofon. Speaker membawa sinyal elektrik dan
mengubahnya kembali menjadi getaran untuk membuat gelombang suara. Buzzer menghasilkan getaran yang hampir sama dengan yang dihasilkan oleh mikrofon
yang direkam dan dikodekan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
32
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses yang akan dibuat. Proses pembangunan proyek dalam sub-bab ini akan dibagi menjadi beberapa tahap antara
lain, analisa permasalahan dan perancangan sistem.
3.1 Analisis Secara Diagram Blok