30
A. Gambaran umum Paroki Kristus Raja Barong Tongkok
1. Sejarah Singkat Paroki
Roedy Haryo Widjono 2012: 13 “buku Kenangan Hut Paroki ke 75”
menguraikan awal mula berdirinya paroki hingga sekarang. Sejarah Gereja Katolik di Kalimantan Timur yang dimulai pada tahun 1907 di desa Laham yang
mengutamakan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat sekitarnya karena masyarakat di desa Laham merupakan suku Dayak di pedalaman yang belum
mendapatkan perhatian dari pemerintah. Tahun 1929 pusat Misi dipindahkan dari Laham ke Tering dengan program yang sama. Tahun 1936 diadakan peluasan
wilayah Misi, sampai pada dataran Tunjung dengan Pastor M. Schoots, MSF sebagai pastor pertama yang diangkat oleh pastor M. Gloudemans, MSF. Pada
tanggal 14 April 1936 pastor M. Schoots, MSF mengadakan kunjungan pertamanya selama 3 minggu dengan berjalan kaki. Beliau mendapat kesan yang baik dari
umatnya dan ia sempat membaptis beberapa orang yang berada dalam sekratul maut. Kunjungan Mgr. H. Valenberg Administrator Apostolik pada bulan
Februari 1937 amat mendukung dibukanya Misi di Dataran Tunjung dengan pusat di Barong Tongkok. Tanggal 20 Juni 1937 pastor MSF mengunjungi Raden
Amojoyo camat Melak untuk meminta ijin membuka paroki dan sekolah, dan dia diberi ijin. Tanggal 3 Agustus 1937 pastor J. Romeiji, MSF kepala MSF, pastor
M. Schoots, MSF pastor paroki dan pastor A. Gielens, MSF pengawas sekolah- sekolah Katolik mengunjungi Barong Tongkok dari Melak untuk meneruskan
batas tanah bangunan pusat Misi yang juga disetujui oleh Residen Tenggarong dan mengeluarkan “perjanjian sewa”
Huurovereenkomst
. Setelah mendapat
31
persetujuan tersebut, misi dimulai pada tanggal 28 Desember 1937 oleh pastor M. Schoorts, MSF pindah ke Barong Tongkok dan mulai saat itu didirikannya paroki
di Barong Tongkok yang meliputi seluruh daerah Tunjung. Sebagi pelindung Pastor memilih nama “Kristus Raja” dengan harapan bahwa Kristuslah yang merajai
daerah Tersebut. Pastor-
pastor yang pernah berkarya di paroki “Kristus Raja” Barong Tongkok, adalah pastor M. Schoorts, MSF 1936-1939 di lanjutkan 1948- 1953,
pastor J. Romeijin, MSF 1939-1952, pastor J. Wiegers, MSF 1950-1965, pastor F. Huneker, MSF 1952-1954 dilanjutkan tahun 1960-61, pastor Padberg, MSF
1953-1954 dilanjutkan 1959-1961, pastor J. Spitters, MSF 1953-1954, pastor L. ernsend, MSF 1954-1959 dilanjutkan 1961-1962, pastor H.V. Sombroek, MSF
1962-1962, pastor W. Tax, MSF 1964-1965, pastor M. Coomans, MSF 1965- 1969 pastor H. V. kleijnenbreugel 1965-1993, pastor P. Sinnema, MSF 1993-
2005 pasror Andi Savio Mering, MSF Tahun 2005-2007, pastor Cahyo Yosoutomo, MSF tanggal 1 Desember 2007-2012 dan pastor Muratmo dari tahun
2013 hingga sekarang.
2. Letak Geografis Paroki Kristus Raja Barong Tongkok
Paroki Kristus Raja Barong Tongkok berada di daerah dataran tinggi Tunjung tepat di pusat kota kabupaten Kutai Barat yang berjarak sekitar 300 km
dari kota Samarinda tempat Keuskupan berada. Paroki ini berada di tengah pemukiman masyarakat karena di sekitarnya terdapat rumah-rumah warga. Di
sebelah Timurnya terdapat Sekolah Dasar Katolik dan di sebelah Utaranya terdapat Sekolah Menengah Pertama Katolik. Gereja Kristus Raja Barong Tongkok berada
32
di pusat Kota dan mudah dijangkau oleh umat karena berada di pinggir jalan persimpangan antara jalan menuju ke Busur dan Simpang Raya.
3. Situasi Umum Umat Kalotik di Paroki Kristus Raja Barong Tongkok
Untuk mendapat gambaran situasi umat di paroki, penulis menggunakan sumber dari dokumen paroki yaitu data umat paroki Kristus Raja Barong Tongkok.
Umat Katolik di paroki Kristus Raja Barong Tongkok secara keseluruhan berjumlah 2265 KK. Jumlah umat yang sudah cukup banyak ini terdiri dari 22 stasi yang
berada di luar pusat Kota dan 3 wilayah berada di dalam pusat Kota. Tiga wilayah tersebut wilayah Sentrum, Busur dan Simpang Raya. Sedangkan 22 stasi yang
berada di laur pusat kota yaitu stasi Ombau, Geleo, Ngenyan, Bohoq, Mencimai, Eheng, Terajuq, Temula, Keay, Tepulang, Jengan Danum, Lumpaq Dahuq, Muara
Tokong, Benung, Engkuni-Pasek, Samarinda 2, Asa, Juas Asa, Pepas Asa, Gesaliq dan Sentaral.
Untuk mendapat gambaran situasi umat secara keseluruhan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis dan dari dokumen paroki, bahwa jarak
stasi dengan paroki sangat jauh. Hal demikian sangat memperihatinkan bagi tenaga yang ada di paroki karena hanya ada 1 pastor paroki, 1 frater dan 1 bruder. Tentu
tenaga yang sedikit ini tidak mampu melayani secara penuh. Bahkan ada beberapa stasi yang memang sulit dijangkau sama sekali apalagi terhambat oleh musim hujan.
Stasi-stasi yang sulit yang jauh tersebut biasanya di layani oleh katekis relawan dari stasi itu sendiri. Terkadang frater atau bruder dan juga kadang-kadang pastor paroki
melayani stasi-stasi di luar kota tersebut. Kegiatan yang biasanya dilakukan di paroki antara lain misa mingguan di paroki dan Ibadat Sabda di stasi-stasi, Ibadat
33
Sabda biasanya di pimpin oleh katekis volunteerrelawan, misa Jumat pertama, misa Jumat pertama juga biasanya dilaksanakan di sekolah-sekolah SD, SMP, STM,
kursus persiapan perkawinan KPP, sekolah minggu, latihan koor, doa kelompok misdinar, komunitas kaum muda Komka, pendalaman iman bagi pasangan suami
istri pasutri. Ada juga kegiatan yang tidak rutin biasanya dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan paroki atau hari raya
a. Mata Pencaharian Umat
Mata pencaharian umat paroki Kristus Raja Barong Tongkok bervariasi mulai dari guru, pegawai, pedagang toko, buruh, dan petani. Mayoritas mata
pencaharian umat paroki Kristus Raja Barong Tongkok adalah petani, pegawai, guru, buruh dan pedagang toko. Yang bekerja sebagai pegawai adalah umat yang
tinggal di daerah kota sedangkan buruh dan petani adalah umat yang tinggal di daerah desa.
a. Segi-segi Kehidupan Umat
1 Segi ekonomi
Kehidupan ekonomi umat paroki Kristus Raja Barong Tongkok termasuk menengah ke bawah hal ini terlihat dari pemukiman penduduk yang berada di
daerah yang jauh dari pusat paroki dengan rumah kayu dengan kualitas yang bagus dan tidak bagus. Sedangkan umat yang termasuk golongan menengah dan
menengah ke atas adalah guru, pegawai, pengusaha, pedagang toko. Sedangkan golongan bawah adalah buruh dan petani. Golongan menengah ke bawah sangat
membutuhkan perhatian dari paroki terutama bagi anak-anak mereka yang membutuhkan biaya untuk pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun
34
perbedaan ekonomi umat paroki Kristus Raja Barong Tongkok tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk menjalin persaudaraan dan kebersamaan dalam
Kristus Roedy Haryo Widjono 2012: 32. 2
Segi Pendidikan Tingkat ekonomi sosial umat mempunyai pengaruh bagi tingkat pendidikan.
Ada yang memiliki pendidikan tinggi ada pula yang hanya sampai pada tingkat pendidikan SD, SMP, dan SMA. Pengaruh itu disebabkan oleh tingkat pendapatan
ekonomi rumah tangga yang berbeda-beda, sehingga sangat mempengaruhi segi pendidikan. Memiliki pendapatan ekonomi yang lebih tinggi dapat memberikan
pendidikan kepada anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Sedangkan yang memiliki pendapatan rendah berat untuk memberikan pendidikan untuk anak-
anaknya ke jenjang lebih tinggi dan anak-anak sering mengutamakan membantu orangtua mereka dari pada belajar di Sekolah. Namun sekarang pemerintah
mengharuskan tercapainya program wajib belajar 9 tahun. Maka, Pemerintah Daerah memberikan bantuan bagi anak-anak SD dan SMP dengan sekolah gratis.
Sedangkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi di Kutai Barat telah ada Politeknik Sendawar, dengan jurusan administrasi bisnis, teknik sipil dan teknik
mesin. Lulusan Poltek sudah banyak yang bekerja di Kutai Barat. Diharapkan seiring perkembangan, kelak ada perguruan tinggi Negeri dan Sekolah Tinggi
Kateketik di Kutai Barat Roedy Haryo Widjono 2012: 32.
35
4. Karya-karya Pastoral Paroki Kristus Raja Barong Tongkok
a. Karya Patoral Paroki
Karya pastoral yang diselenggarakan paroki Kristus Raja Barong Tongkok cukup banyak. Berbagai kegiatan yang sering diadakan oleh paroki yang
merupakan bagian dari karya pastoral yaitu Natal, Paskah, Misa pemuda, Rosario, pendalaman Kitab Suci, dan sering juga diadakannya lomba-lomba untuk
merayakan bulan Kitab Suci setiap bulan September dengan berbagai kegiatan, misalnya lomba baca Kitab Suci, kuis Kitab Suci. Kemudian untuk memperingati
Hut Paroki biasanya diadakan perlombaan olahraga seperti volleyball, futsal, dan badminton. Pada Hut Paroki sering diadakan pembagian sembako bagi orang-orang
miskin. Namun bukan sampai di situ saja pastor paroki juga turut serta melayani
umat yang ada di Stasi. Dalam setiap kunjungan pastor selalu mengikut sertakan seksi pewartaan untuk melatih nyanyian, memutar slide mengajar anak-anak
sekolah minggu, dan mengajar agama pada anak-anak, remaja, dan orang tua. Pada saat kunjungan di stasi-stasi yang jauh dari pusat paroki biasanya pastor tidak hanya
memimpin Misa, tetapi berbagai kegiatan dilakukan guna membantu umat supaya semakin berkembang, misalnya dengan belajar agama dari Kitab Kejadian sampai
Kitab Wahyu, memutar slide tentang ekonomi, agama, dan tentang keluarga berencana Roedy Haryo Widjono 2012: 34.
36
b. Karya Pastoral Orang Muda Katolik
Pada umumnya karya pastoral Gereja diselenggarakan untuk membangun empat fungsi Gereja. Keempat fungsi Kereja yang dimaksudkan adalah
koinonia, kerygma, leiturgia
dan
diakonia
. Kedua fungsi tersebut yang dimaksud adalah bidang persekutuan, bidang pewartaan, bidang persekutuan dan bidang pelayanan.
Karya pastoral yang akan penulis paparkan di sini merupakan karya-karya yang termuat dalam “buku kenangan Hut Paroki ke 75 tahun” Roedy Haryo Widjono
2012: 38. 1
Bidang Persekutuan
Koinonia
Bagi orang muda Katolik,
koinonia
merupakan fungsi dasariah yang amat penting bagi perkembangan Gereja.
Koinonia
merupakan pangkal dan tujuan Gereja karena orang muda Katolik merupakan tulang punggung masa depan
Gereja, sehingga mereka mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk menghimpun orang-orang yang percaya akan Allah dalam diri Kristus. Sebagai
pangkal dan tujuan Gereja
koinonia
bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga bagi kepentingan semua orang. Keterlibatan orang muda dalam usaha mewujudkan diri
sebagai persekutuan para murud di tengah masyarakat menjadi tugas semua orang beriman.
Melalui bidang karya ini, orang muda diharapkan dapat menciptakan kesatuan antar orang muda sendiri, antar umat, dan antar masyarakat. Panguyuban
ini diwujudkan dalam keterlibatan orang muda dalam hidup menggereja. Dalam tugas membangun suatu panguyuban umat beriman. Orang muda Katolik paroki
Kristus Raja Barong Tongkok membentuk suatu komunitas yaitu KOMKA dalam
37
komunitas ini diharapkan orang muda Katolik dapat membangun persekutuan cinta kasih antar pribadi-pribadi di dalam komunitas tersebut. Dan diharapkan akan terus
berkembang hingga tercapai suatu panguyuban umat beriman di seluruh dunia. 2
Bidang Perwartaan
Kerygma
Tugas pewartaan Kabar Gembira merupakan tugas seluruh umat Kristiani. Tugas tersebut diemban sejak peneriman sakramen baptis. Pewartaan di sini
dimengerti bukan sebagai bentuk kegiatan mempertobatkan orang lain menjadi Katolik tetapi pewartaan sebagai usaha yang terus menerus memperbaharui dan
memperdalam hubungan orang muda dengan Tuhan. Jadi maksud pewartaan di sini lebih pada memperdalam penghayatan iman orang muda Katolik akan Kristus.
Adapun kegiatan pewartaan orang muda Katolik di paroki Kristus Raja Barong Tongkok antara lain: pendalaman Kitab Suci yang diadakan seminggu sekali dan
doa Rosario diadakan dua kali dalam seminggu. 3
Bidan LiturgiPerayaan
Leiturgia
Fungsi Gereja dalam bidang liturgi adalah merayakan karya penyelamatan Allah terhadap manusia yang terwujud dalam diri Yesus Kristus. Dalam liturgi
orang muda mengungkapkan iman akan karya Allah sekaligus bersyukur atas segala rahmat yang diterimanya. Adapun bentuk kegiatan antara lain: Misa
mingguan, pendalaman Kitab Suci, doa Rosario, masa Adven dan masa Prapaskah, dan turut serta terlibat dalam doa lingkungan.
4 Bidang Pelayanan
Diakonia
Gereja sebagai persekutuan orang-orang beriman yang percaya akan Kristus dituntut untuk mengikuti sikap dan semangat Kristus. Kristus datang ke
38
dunia bukan untuk dilayani melainkan melayani. Dengan demikian orang muda Katolik dituntut untuk melaksanakan tugas dan pelayanan Kristus. Pelayanan yang
dimaksud bukan hanya terbatas dalam ruang linggup Gereja saja tetapi juga untuk masyarakat umum.
Orang muda Katolik paroki Kristus Raja Barong Tongkok diharapkan dapat mengambil peran dalam hal pelayanan baik dalam Gereja maupun di luar
Gereja. Bentuk kegiatan yang mengarah pada Gereja seperti membuat posko sosial membagikan sembako kepada umat yang miskin. Ikut serta dalam kunjungan
pastor paroki ke stasi-stasi yang jauh, membuat teks misa mingguan, kunjungan kepada rekan yang sakit, dan meminta sumbangan kepada umat untuk
berpartisipasi dalam perayaan Natal dan Paskah stasi-stasi.
B. Penelitian tentang Keterlibatan Hidup Menggereja Orang Muda Katolik