Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III, dan IV Seksi Pemeriksaan Seksi Penagihan Kelompok Jabatan Fungsional

6. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III, dan IV

Seksi Pengawasan dan Konsultasi memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut : a. Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak. b. Memberikan bimbingan atau himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan. c. Melakukan penyusunan profil Wajib Pajak. d. Menganalisis kinerja Wajib Pajak. e. Memberi konsultasi kepada Wajib Pajak tentang ketentuan peraturan perundang-undangan. f. Melakukan rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi. g. Memberikan usulan pembetulan ketetapan pajak, pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. h. Melakukan evaluasi hasil banding.

7. Seksi Pemeriksaan

Seksi Pemeriksaan memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut : a. Melakukan penyusunan rencana pemeriksaan. b. Pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan. c. Penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.

8. Seksi Penagihan

Seksi Penagihan memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut : a. Melakukan urusan penatausahaan piutang pajak. b. Penundaan dan angsuran tunggakan pajak. c. Penagihan aktif. d. Memberikan usulan penghapusan piutang pajak. e. Penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.

9. Kelompok Jabatan Fungsional

Pejabat Fungsional terdiri atas Pejabat Fungsional Pemeriksa dan Pejabat Fungsional Penilai yang bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala KPP Pratama dalam melaksanakan pekerjaannya, Pejabat Fungsional Pemeriksa berkoordinasi dengan Seksi Pemeriksaan sedangkan Pejabat Fungsional Penilai berkoordinasi dengan Seksi Ekstensifikasi.

BAB III GAMBARAN DATA TENTANG PENAGIHAN PAJAK DENGAN

SURAT PAKSA A. Pengertian Pajak 1. Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa imbal kontraprestasi, yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut : “ Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk simpanan publik public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai investasi publik public investment. 4 2. Mr. Dr. N. J. Feldmann Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma- norma umum, dan yang dapat dipaksakan, tanpa adakalanya kontraprestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal yang individual; maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah. 5 4 Erly Suandy.2005.Hukum Pajak.hal 11 5 R. Santoso Brotodihardjo. 2003.Pengantar Ilmu Hukum Pajak.hal 5