Geografi Dialek Bahasa Angkola Di Kabupaten Tapanuli Selatan

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Andriana, Aris. 2013. Pemetaan Bahasa Sunda Dialek Bojong Kabupaten

Puwakarta Jawa Barat.

Ayatrohaedi. 1983. Dialektologi Sebuah Pengantar. Jakarta: Pusat Pembinaaan dan Pengembangan Bahasa De partemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bangun, dkk. 1982. Geografi Dialek Bahasa Batak Toba. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia.

Basaria.2014”Geografi Dialek Bahasa Batak Toba di Kabupaten Humbang Hasuduntan”. Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya USU

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Novita, Diana. 2015. “Geografi Dialek Bahasa Minangkabau di Kabupaten Pesisir Selatan”. Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya USU

Mahsun. 1995. Dialektologi sebuah pengantar. Yogyakarta: Gajahmada Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Muliawati, Hesti. 2008. Geografi Dialek Bahasa Sunda Kota Banjar, Provinsi

Jawa Barat. FPBS UPI.

Nasution, Riswani. 2001. “Geografi Dialek Bahasa Mandailing di Kecamatan Lembah Melintang”. Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya USU


(2)

Kridalaksana. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia

Widayati, Dwi. 1997. “Geografi Dialek Bahasa Melayu di Wilayah Timur Asahan”. Tesis Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Yonelda. 2013. “Geografi Dialek Bahasa Batak Toba di Kabupaten Samosir”. Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya USU.


(3)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu penelitian 3.1.1 Lokasi penelitian

Lokasi adalah letak atau tempat (Alwi, 2005:680) yang menjadi tempat dalam penelitian geografi dialek bahasa di Kecamatan Tapanuli Selatan yaitu Kecamatan Angkola Timur, Kecamatan Sipirok, Kecamatan Arse.

1. Kecamatan Arse

a. Desa Gunung Manaon (TP 1) b. Desa Pagaran Pisang (TP 2) c. Desa Arse Julu (TP 3) 2. Kecamatan Sipirok

a. Kelurahan Sipirok Godang (TP 4) b. Kelurahan Hutasuhun (TP 5) c. Kelurahan Baringin (TP 6) 3. Kecamatan Angkola Timur

a. Desa Tabu Sira (TP 7) b. Desa Palsabolas (TP 8) c. Desa Parguratan (TP 9)


(4)

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah seluruh rangkaian saat proses, pembuatan, atau keadaan berada atau berlangsung (Alwi, 2005:1267). Penulis melakukan penelitian ini sejak tanggal 26 November sampai 26 Desember 2016.

3.2 Sumber Data

Data adalah kenyataan yang ada, yang berfungsi sebagai bahan untuk menyusun suatu pendapat, keterangan atau bahan yang dipakai untuk penyelidikan (Alwi, 2005:319). Dalam penelitian Geografi Dialek Bahasa Angkola Di Kabupaten Tapanuli Selatan data yang digunakan bersumber dari tuturan informan mengenai kosa kata yang telah disediakan. Kosa kata itu berupa kosa kata dasar.

Kosa kata dasar yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 200 kosakata yang diambil dari data kosa kata swadesh.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode dan Teknik Pengumpulan data pada penelitian dialektologi ini menggunakan metode cakap. Metode cakap melibatkan percakapan antara peneliti dengan informan, metode cakap memiliki teknik dasar berupa teknik pancing. Pelaksanaan metode cakap itu hanya dimungkinkan muncul jika peneliti memberi stimulasi (pancingan) pada informan untuk memunculkan gejala kebahasaan yang diharapkan peneliti. (Mahsun, 1995:93).


(5)

Peneliti harus berusaha membuat informan mengeluarkan kata-kata yang diinginkan oleh peneliti,kata-kata tersebut ialah kosa kata yang telah disiapkan dalam daftar pertanyaan. Kosa kata tersebut merupakan data yang akan dibandingkan antara titik pengamatan yang satu dengan titik pengamatan yang lainnya. Teknik dasar dalam metode cakap diteruskan kedalam teknik cakap semuka. Pada teknik cakap semuka ini peneliti langsung mendatangi setiap titik pengamatan dan melakukan percakapan yang melakukan percakapan melalui daftar pertanyaan yang telah disediakan.

Penelitian ini juga menggunakan teknik catat dan teknik rekam. Teknik catat dilakukan oleh peneliti sendiri, teknik catat merupakan teknik yang tidak boleh tidak hadir saat pelaksanaan teknik cakap semuka. Teknik rekam hanya dapat digunakan pada saat penerapan teknik capak semuka. Teknik ini melengkapi teknik catat maksudnya ialah apa yang telah di catat peneliti bisa dicek kembali oleh rekaman yang dilakukan oleh peneliti.

Mahsun (1995:10 5-106) mengungkapkan sumber informansi dan sekaligus bahasa yang digunakan itu mewakili bahasa kelompok tutur di daerah pengamatannya masing-masing. Maka pemilihan seseorang untuk dijadikan informan sebaiknya memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu.

1. Berjenis kelamin pria dan wanita;

2. Berusia antara 25-65 tahun (tidak pikun);

3. Orang tua, istri, atau suami informan lahir dan dibesarkan di desa itu serta jarang atau tidak pernah meninggalkan desanya;


(6)

5. Berstatus sosial menengah (tidak rendah atau tinggi) dengan harapan tidak terlalu tinggi mobilitasnya;

6. Pekerjaannya bertani atau buruh;

7. Memiliki kebanggaan terhadap isolek dan masyarakat isoleknya; 8. Dapat berbahasa Indonesia;

9. Sehat jasmani dan rohani (Mahsun, 1995:106).

3.4 Metode dan Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan dalam pengkajian data menggunakan metode padan, yaitu metode padan dengan alat penentu referen dan organ wicara. Teknik dasar yang digunakan adalah pilah unsur penentu. Metode ini digunakan membandingkan data apakah data itu berbeda secara fonologi atau leksikon. Metode ini akan mejawab pertanyaan pertama dari peneliti yaitu “Bagaimana variasi isolek Bahasa Angkola di Kecamatan Arse, Kecamatan Sipirok, Kecamatan Angkola Timur”, Misalnya, variasi isolek bahasa Angkola pada bidang fonologi dan leksikon dapat dilihat pada tabel berikut:

Gloss Bahasa Angkola Titik Pengamatan Beda fonologi atau Leksikon Bagaimana [biado]

[biade] [biamai] [soŋondia] [bialaŋa] [mahua] 1,2,8 3 4 5, 7 6 9 Beda Leksikon

Asap [asop]

[timus] [timbus] 8 1,2,4,9,5 3,6,7 Beda Fonologi

Hidung [iguŋ]

[iduŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8 9


(7)

[tutUŋ] [gara]

2,5,6,7,9 4

Alir (meng) [manjulur] [maŋalir] [mardalan]

1,5,6,7 8,9 2,3,4

Beda Leksikon

Banyak [bahat]

[go?]

1,2,3,4,8,9 5,6,7

Beda Leksikon

Metode kedua adalah metode berkas isoglos. Untuk menjawab pertanyaan

kedua yaitu “Bagaimana pemetaan variasi leksikon isolek bahasa Angkola di

Kecamatan Arse, Kecamatan Sipirok, Kecamatan Angkola Timur. Isoglos pada dasarnya merupakan sebuah garis imajiner yang diterapkan pada sebuah peta (Tawansih Lauder dalam Mahsun, 1995:124). Batasan isoglos adalah membedakan daerah-daerah pengamatan yang menggunakan gejala kebahasaan yang serupa dengan daerah-daerah pengamatan yang lain. Isoglos berfungsi untuk menunjukkan adanya ketidaksamaan atau perbedaan dalam menggunakan unsur kebahasaan di antara daerah-daerah pengamatan.

Cara pembuatan Isoglos:

1. Membuat garis melengkung atau lurus pada peta dasar yang memuat daerah-daerah pengamatan. Garis itu mempersatukan daerah-daerah-daerah-daerah pengamatan yang menggunakan gejala kebahasaan yang serupa serta membedakan dengan daerah-daerah pengamatan yang menggunakan gejala kebahasaan yang serupa lainnya.

2. Membuat isoglos yang realisasi bentuknya untuk perbedaan bidang fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikon. Memiliki sebaran yang paling luas.


(8)

Penelitian ini juga menggunakan metode dialektrometri. Dialektrometri merupakan ukuran statistik yang digunakan untuk melihat seberapa jauh perbedaan atau persamaan yang terdapat pada tempat-tempat yang diteliti dengan membandingkan sejumlah bahan yang terkumpul dari tempat tersebut (Revier dalam Mahsun, 1995:118).

(S x 100)=d% n

Keterangan:

s= Jumlah beda dengan daerah pengamatan lain n= Jumlah peta yang diperbandingkan

d= jarak kosa kata dalam prosentase

Hasil yang diperoleh berupa presentase jarak unsur-unsur kebahasaan di antara daerah-daerah pengamatan itu, selanjutnya digunakan untuk menentukan hubungan anatardaerah dengan kriteria sebagai berikut.

81% ke atas = dianggap perbedaan bahasa 51%- 80% = dianggap perbedaan dialek 31-50% = dianggap perbedaan subdialek 21-30% = dianggap perbedaan wicara Di bawah 20% = dianggap tidak ada perbedaan

Perhitungan dengan dialektromentri dilakukan dengan dua cara yaitu dengan segitiga antardaerah pengamatan dan permutasi antardaerah pengamatan. Metode dialektrometri digunakan untuk menjawab pertanyaan ketiga yaitu “Apakah variasi isolek tersebut berstatus beda dialek atau beda subdialek dengan menggunakan analisis dialektrometri”?


(9)

Mahsun (1995:119) menyatakan perhitungan dialektromentri dengan segitiga antardaerah pengamatan dilakukan dengan ketentuan-ketentuan yaitu: 1. Daerah pengamatan yang diperbandingkan hanya daerah pengamatan yang

berdasarkan letaknya masing-masing mungkin melakukan komunikasi. 2. Setiap daerah pengamatan yang mungkin berkomunikasi secara langsung

dihubungkan dengan sebuah garis, sehingga diperoleh segitiga-segitiga yang beragam bentuknya.

3. Garis-garis pada segitiga dialektromentri tidak boleh saling berpotongan. Prinsip-prinsip umum dalam penerapan dialektrometri baik dengan segitiga antardaerah pengamatan maupun permutasi antardaerah yaitu:

1. Sebuah daerah pengamatan dikenal lebih dari satu bentuk untuk satu makna dan salah satu diantaranya dikenal di daerah pengamatan yang lain untuk diperbandingkan, maka perbandingkan maka perbedaan itu dianggap tidak sama;

2. Jika di antara daerah pengamatan yang dibandingkan terdapat slaah satu tidak memiliki bentuk sebagai realisasi suatu makna tertentu, maka dianggap ada perbedaan;

3. Apabila daerah-daerah pengamatan yang dibandingkan itu semua tidak memiliki bentuk sebagai realisasi dari satu makna tertentu, maka daerah-daerah pengamatan itu dianggap sama;

4. Dalam perhitungan dialektromentri pada bidang leksikon, perbedaan fonologi, morfologi, morfologi yang muncul harus dikesampingkan;


(10)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Variasi Isolek Bahasa Angkola Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tabel 1

Variasi Leksikon No

Peta

Glos Variasi Leksikon Titik Pengamatan

001 abu [abu] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

002 air [aek] 1,2,3,4,5,6,7,8, 9

003 akar [urat]

[akar]

1,2,3,4,5,6,7 8,9

004 aku [awu] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

005 Alir (meng) [manjulur]

[ maŋalir]

[mardalan]

1,5,6,7 8,9 2,3,4

006 anak [anak]

[dagana?]

1,2,3,4,5,6,7,9 8

007 angin [angin]

[alogo]

1,2,3,4,5,8,9 6,7

008 anjing [anjiŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

009 apa [aha] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

010 api [api] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

011 apung [mumbaŋ]

[mengapuŋ]

1,2,3,4,5,6,7 8,9

012 asap [asop]

[timus] [timbus]

8

1,2,4,9, 5 3,6,7

013 awan [awan]

[embun] [ombun]

1,5,6,7,8 2,3,4 9

014 ayam [manu?] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

015 bagaimana [biado]

[biade] [biamai] [soŋondia] [bialaŋa] [mahua] 1,2,8 3 4 5,7 6 9

016 baik [burju]

[pade] [jeges]

1,2,3,5 4,6,7 8


(11)

[deŋgan] 9

017 bakar [bakar]

[tutuŋ] [gara]

1,3,8 2,5,6,7,9 4

018 balik [bali?]

[marbali?]

1,2,3,4,5,8,9 6,7

019 banyak [bahat]

[gok]

1,2,3,4,8,9 5,6,7

020 bapak [ayah]

[apa]

1,2,3,4,7,8,9 5,6

021 baring [modom] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

022 baru [baru] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

023 basah [marae?]

[guyu?]

1,2,3,4,5,6,8,9 7

024 batu [batu] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

025 berapa [sadia] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

026 bekerja [karejo]

[harejo]

1,2,3,6,7,8,9 4,5

027 belah [mambola]

[mambola?]

1,2,3,4,5,8,9 6,7

028 benar [botul]

[betul] [tutu]

1,2,3,4,5,6 7,9

8

029 benih [bibit] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

030 bengkak [mabosar]

[magodaŋ] 1,2,3,6,7,8,9 4,5

031 berenang [lage]

[marlage]

1

2,3,4,5,6,7,8,9

032 berjalan [dalan]

[mardalan]

1

2,3,4,5,6,7,8,9

033 berat [borat] 1,2,3,4,5.6,7,8,9

034 beri [lehen]

[maŋalehen] 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 8,9

035 besar [godaŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8, 9

036 bermimpi [marmimpi] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

037 binatang [binataŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

038 bintang [bintaŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8, 9

039 buah [buah] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

040 bulan [bulan] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

041 bulu [bulu]

[imbulu]

1,2,3 4,5,6,7,8,9

042 bunga [buŋa] 1,2,3,4,5,6,7,8,9


(12)

044 buruh (ber) [marburu] [buruh]

1,2,4,5,6,7,8,9 3

045 busuk [busu?]

[bau]

1,2,3,4,5,6,7,9 8

046 burung [uŋgas]

[pidoŋ] 1 2,3,4,5 6, 7, 8, 9

047 cacing [goya?]

[caciŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8 9

048 cium [umma] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

049 cuci [basu]

[basuh] [mambasu]

1,6,7,8 2 3,4,5,9

050 daging [juhut] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

051 dan [dohot]

[dan]

1,4,5,6,7,8,9 2,3

052 danau [danao]

[dano]

1,2,3 4,5,6,7,8,9

053 darah [mudar] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

054 datang [ro] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

055 debu [abu] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

056 daun [buluŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

057 dekat [dono?] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

058 dengan [dohot] 1,2,3,4,6,7,8,9

059 dengar [bege]

[tarbege]

1,2,3,4,5,6,7,9 8

060 di dalam [di bagasan] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

061 di [di] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

062 dimana [idia]

[didia]

1,2

3,4,5,6,7,8,9

063 dingin [ŋali] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

064 diri (ber) [joŋjoŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

065 di sini [dison] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

066 di situ [di sadu]

[di sindu]

1,2,3,4,5,6,7 8,9

067 dorong [tula?] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

068 dua [dua] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

069 duduk [juguk] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

070 ekor [ekor]

[ikur] [lailai]

1,2,3 4,5,6,7,8 9

071 empat [opat] 1,2,3,4,5,6,7,8,9


(13)

[makuar] 8

074 garam [sira] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

075 garuk [kayo]

[makayo]

1,2,3,4,5,6,7 8,9

076 gemuk [mokmok] 1,2,3,4,5,6,7,8

9

077 gigi [ipɔn] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

078 gosok [gosok]

[maŋgosok] 1,2,3,5,6,7,8,9 4

079 gunung [tor]

[gunuŋ] 1 2,3,4,5,6,7,8,9

080 hari [hari] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

081 hantam [hajar]

[gogoi] [balbal] [tayang] 1 2,3,4,5,6,7 9 8

082 hapus [apus]

[hapus] [maŋapus]

1,3,6,7,8,9 2,5

4

083 hati [ate-ate] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

084 hidung [iguŋ]

[iduŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8 9

085 hidup [maŋolu] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

086 hijau [rata] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

087 hitam [lomlom] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

088 hitung [etoŋ]

[maretoŋ] [itoŋ]

1,3,4,6,7,8,9 2

5

089 hujan [udan] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

090 hutan [utan] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

091 ia [ho 1,2,3,4,5,6,7,8,9

092 ibu [uma] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

093 ikan [ihan]

[ikan] [gulaen]

1,3,5,6,9 4

7,8

094 ikat [ikat]

[kobet]

1,2,3,4,5,6,7 8. 9

095 istri [adaboru]

[daboru] [alak bagas]

1,3,7,8 2,4,5,6 9


(14)

097 itu [indun] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

098 jahit [jait] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

099 jalan [mardalan]

[dalan]

1,2

3,4,5,6,7,8,9

100 jantung [jantuŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

101 jatuh [madabu] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

102 jauh [dao] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

103 jika [bia] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

104 kabut [kabut]

[marɔnbun]

1, 2, 3, 4, 8, 9 6, 7

105 kaki [pat] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

106 kalau [aŋgo]

[pala] [molo]

1,2,3,4,9 5,6,7 8

107 kami [hami]

[hai]

1,2

3,4,5,6,7,8,9

108 kamu [hamu]

[ho]

1,3,4,5,6,7,8,9 2

109 kanan [siamun] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

110 karena [harena]

[harana]

1,3,4,5,6,7,9 2

111 Kata (ber) [maŋecet] [makuliŋ] [mandɔkɔn] [markatai]

1,3,8 2 7,9 4,5,6

112 kayu [hayu] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

113 kecil [mene?] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

114 Kelahi (ber) [marbadai] [martenju]

1,2,3,4,5,6,7,9 8

115 kepala [ulu] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

116 kering [hiaŋ]

[horiŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8 9

117 kiri [siambiraŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

118 kotor [hotor]

[hodar]

1,2,3,4,5,6,7,9 8

119 kutu [hutu] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

120 kulit [kulit] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

121 kuning [gorsiŋ]

[nagorsiŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8 9

122 kuku [sisilɔn]

[silɔn]

1,2,3,4,5,6,7,9 8


(15)

[beda]

[asiŋ] 2 9

125 langit [laŋit] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

126 laut [laut] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

127 lebar [bidaŋ]

[bola?]

1,3,4,5,6,7,8,9 2

128 leher [tolonan] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

129 lelaki [halak lai]

[alak lai]

1,2,3,4,5,6,7,8 9

130 lemak [lemak] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

131 lempar [daŋur]

[hambukkɔn] [ramban]

1,3,4,5,6,7 2

8,9

132 licin [landit] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

133 lidah [dila] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

134 lihat [ligi] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

135 lima [lima] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

136 ludah [tijur] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

137 lurus [tigor] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

138 lutut [tot] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

139 main [marmayam] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

140 makan [maŋan] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

141 malam [borgin] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

142 matahari [matahari] [mataniari]

1,2,3,4,5,6,7,9 8

143 mati [mate]

[maniŋgal] 1,2,3,4,5,6,7,9 8

144 merah [narara]

[rara]

1,2,3,4,5,6,7,9 8

145 menangis [taŋis] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

146 mencuri [manakɔ]

[panakkɔ]

1,2,4,5,6,7,8,9 3

147 menembak [manemba?] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

148 minum [minum] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

149 mulut [baba] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

150 muntah [muta]

[mutah] [mutta]

1,9,8 3,4,5,6,7 8

151 nama [goar] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

152 napas [marnapas]

[hosa]

1,2,3,4 5,6,7,8,9

153 nyanyi [marende] 1,2,3,4,5,6,7,8,9


(16)

157 pasir [pasir] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

158 pegang [tiɔp]

[maniɔp]

1,2,3,4,5,6,7,9 8

159 pendek [mene?] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

160 peras [peras]

[mamoro] [poro]

1

2,3,4,5,6,7,8 9

161 perempuan [adaboru] [daboru]

1,3,4,5,6,7,8,9 2

162 perut [butua]

[butuha]

1,2,3,4,5,6,7,9 8

163 Pikir (ber) [mapikir] [pikir]

1,3,4,5,6,7,8,9 2

164 pohon [bataŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

165 potong [mambɔla]

[mamoŋol] [maŋgotap]

1,8,9 2,3,4,5,6, 7

166 punggung [puŋguŋ]

[taŋguru] [piŋgaŋ] [daŋuru] 1 7,9 8 2,3,4,5,6,

167 pusar [pusɔt] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

168 putih [bottar]

[nabottar]

1,2,3,4,5,6,7,8 9

169 rambut [obu?] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

170 rumput [duhut]

[rumput]

1,2,3,4,5,6,7,9 8

171 satu [sada] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

172 sayap [sayap]

[haboŋ] [kapa?]

1,3,4,5,6,8 9

2,7

173 sedikit [saoti?] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

174 siang [arian]

[kotu?]

1,2,3,4,5,6,7,8 9

175 siapa [ise] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

176 sempit [sompit]

[somppit]

1,2,3,4,5,6,7 8,9

177 semua [sud€]

[sudena]

1,2,3,4,5,6,8,9 7

178 suami [alak lai] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

179 sungai [aek godaŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

180 tajam [tajom] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

181 tahu [boto]

[mamboto]

1,3,4 8


(17)

[binoto] 6,7

182 tahun [taon] 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

9

183 takut [mabiar] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

184 tali [tali] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

185 tanah [tano] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

186 tangan [taŋan] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

187 tarik [tari?] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

188 tebal [hapal]

[apal]

1,2,3,4,5,6,8,9 7

189 telinga [hupiŋ]

[piŋgol] 1,3,4,5,6,7,8,9 2

190 telur [pira] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

191 terbang [habaŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

192 tertawa [martata] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

193 tidak [inda?]

[nada]

1,2,3,4,5,6,7,9 8

194 tidur [modom] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

195 tiga [tolu] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

196 tipis [tipis]

[nipis]

1,3,4,5,6,7,8,9 2

197 tua [tobaŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

198 tumpul [tuppul] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

199 ular [ulo?] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

200 usus [usus] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

Dari hasil tabel di atas dapat diuraikan jangkauan penyebaran unsur bahasa yang terjadi di daerah pengamatan. Jangkauan penyeberan tersebut adalah:

1. Glos „abu‟

Pada glos „abu‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [abu] yang

terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9

2. Glos „air‟

Pada glos „air‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [ae?] yang


(18)

3. Glos „akar‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „akar‟. Kedua glos itu adalah [urat] dan [akar]. Berian [urat] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7 berian [akar] yang terdapat pada TP: 8,9.

4. Glos „aku‟

Pada glos „aku‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[awu] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

5. Glos „alir (meng)‟

Terdapat 3 berian yang berbeda pada glos „alir (meng)‟. Ketiga berian

itu adalah [manjulur], [maŋalir] dan [mardalan]. Berian [manjulur]

terdapat di TP: 1,5,6,7 berian [maŋalir] terdapat pada TP: ,8,9 berian [mardalan] terdapat pada TP: 3,2,4.

6. Glos „anak‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „anak‟ . Kedua berian itu adalah [anak], [dagana?] . Berian [anak] terdapat pada TP: 1, 2, 3,4, 5,6, 7, 9 berian [dagana?] terdapat pada TP: 8.

7. Glos „angin‟

Terdapat dua berian pada glos „angin‟. Kedua berian itu adalah [aŋin]

dan [alogo]. Berian [aŋin] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,8,9 dan berian

[alogo] terdapat pada TP: 6,7.

8. Glos „ anjing‟

Pada glos „anjing‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [anjiŋ] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.


(19)

9. Glos „apa‟

Pada glos „apa‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [aha] yang

terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

10.Glos „api‟

Pada glos „api‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [api] yang

terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

11.Glos „apung‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „apung‟. Kedua berian itu adalah [meŋapuŋ] dan [mumbaŋ]. Berian [meŋapuŋ] terdapat pada TP: 8, 9 sedangkan berian [mumbaŋ] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7

12. Glos „asap‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „asap‟. Ketiga berian itu

adalah [asop], [timus], [timbus]. Berian [asop] terdapat pada TP: 8 berian [timus] terdapat pada TP: 1,2,4,5,9. Berian [timbus] terdapat pada TP: 3,6,7.

13.Glos „awan‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „awan‟. Ketiga berian itu adalah [awan], [embun], [ombun]. Berian [awan] terdapat pada TP: 1,5,6,7,8 berian [embun] terdapat pada TP: 2,3,4 Berian [ombun] terdapat pada TP: 9.


(20)

14.Glos „ayam‟

Pada glos „ayam‟ hanya terdapat satu berian Berian itu adalah [manu?] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9

15.Glos „bagaimana‟

Terdapat enam berian yang berbeda pada glos „bagaimana‟. Keenam berian itu adalah [biado], [biade], [biamia], [soŋondia], [bialaŋa], [mahua]. Berian [biado] terdapat pada TP: 1,2,8 berian [biade] terdapat pada TP: 3 berian [biamia] terdapat pada TP: 4 berian [soŋondia] terdapat pada TP 5,7 berian [mahua] terdapat pada TP: 9.

16.Glos „baik‟

Terdapat empat berian yang berbeda pada glos „baik‟. Keempat berian itu

adalah [burju], [pade], [jeges], [deŋan]. Berian [burju] terdapat pada TP:

1, 2, 3, 5 berian [pade] terdapat pada TP: 4,6,7 berian [jeges] terdapat

pada TP: 8 berian [deŋan] terdapat pada TP: 9

17. Glos „bakar‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „bakar‟. Ketiga berian itu

adalah [bakar], [tutuŋ], [gara]. Berian [bakar] terdapat pada TP: 1,3,8

berian [tutuŋ] terdapat pada TP: 2,5,6,7,9 berian [gara] terdapat pada TP:

4.

18.Glos „ balik‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „balik‟. Kedua berian itu adalah [bali?], [marbali?]. Berian [bali?] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,8. berian [marbali?] terdapat pada TP:6,7.


(21)

19.Glos „banyak‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „banyak‟. Kedua berian itu adalah [bahat], [go?]. Berian [bahat] terdapat pada TP: 1,2,3,4,8,9 berian [go?] terdapat pada TP: 5,6,7.

20.Glos „bapak‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „bapak‟. Kedua berian itu adalah [ayah], [appa]. Berian [ayah] terdapat pada TP: 1,2,3,4,7,8,9 berian [appa] terdapat pada TP: 5,6.

21.Glos „ baring‟

Pada glos „baring‟ hanya terdapat satu berian. Satu berian itu adalah [modom] yang terdapat pada TP: 1,2,34,5,6,7,8,9.

22.Glos „baru‟

Pada glos „baru‟ hanya terdapat satu berian. Satu berian itu adalah [baru]

yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8, 9.

23.Glos „basah‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „basah‟. Kedua berian itu

adalah [marae?] dan [guyu?]. Berian [marae?] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,8, 9 berian [guyu?] terdapat pada TP: 7.

24.Glos „ batu‟

Pada glos „batu‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [batu] yang terdapat pada TP: 1,2 ,3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.


(22)

25.Glos „berapa‟

Pada glos „berapa‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [sadia] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

26.Glos „bekerja‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „bekerja‟. Kedua berian itu adalah [karejo], [harejo]. Berian [karejo] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9 berian [harejo] terdapat pada TP: 4,5.

27.Glos „belah‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „belah‟. Kedua berian itu

adalah [mambɔla], [mambola?]. Berian [mambola] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9 berian [mambola?] terdapat pada TP: 6,7.

28.Glos „benar‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „benar‟. Ketiga berian itu adalah [botul], [betul], [tutu]. Berian [botul] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6 berian [betul] terdapat pada TP: 7, 9 berian [botul] terdapat pada TP: 7, 9 berian [tutu] terdapat pada TP: 8.

29.Glos „benih‟

Pada glos „benih‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [ bibit] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

30.Glos „bengkak‟

Terdapat dua berian yang berebda pada glos „bengkak‟. Kedua berian itu adalah [mabosar], [magodaŋ]. Berian [mabosar] terdapat pada TP: 1,2 ,3 , 6, 7, 8, 9 berian [magodaŋ] terdapat pada TP: 4, 5.


(23)

31.Glos „berenang‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „berenang‟. Kedua berian itu adalah [lage], [marlage]. Berian [lage] terdapat pada TP: 1 berian [marlange] terdapat pada TP: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

32. Glos „berjalan‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „ berjalan‟. Kedua berian itu adalah [dalan], [mardalan]. Berian [dalan] terdapat pada TP:1 berian [mardalan] terdapat pada TP: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

33.Glos „berat‟

Pada glos „berat] hanya terdapat satu berian. Berian itu adalalah [borat]. Berian [borat] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

34.Glos „beri‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „beri‟. Kedua berian itu adalah [lehen] dan [maŋlehen]. Berian [lehen] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan berian [maŋalehen] terdapat pada TP: 8, 9.

35. Glos „bermimpi‟

Pada glos „bermimpi‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [marmimpi] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

36.Glos „binatang‟

Pada glos „binatang‟ hanya terdapat satu berian. Berian tersebut adalah [binataŋ] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.


(24)

37.Glos „bintang‟

Pada glos „bintang‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [bintaŋ] yang terdapat pada TP: 1,2 , 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

38.Glos „bintang‟

Pada glos „bintang‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [bintaŋ] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

39.Glos „buah‟

Pada glos „buah‟ hanya terdapat satu berian. Berian tersebut adalah

[buah] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

40.Glos „bulan‟

Pada glos „bulan‟ hanya terdapat satu berian. Berian tersebut adalah [bulan] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

41.Glos „bulu‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „bulu‟. Kedua glos tersebut adalah [bulu], [imbulu]. Berian [bulu] terdapat pada TP: 1, 2, 3 berian imbulu terdapat pada TP: 4, 5, 6, 7, 8, 9.

42.Glos „bunga‟

Pada glos „bunga‟ hanya terdapat satu berian. Berian tersebut adalah [buŋa] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

43.Glos „bunuh‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „bunuh‟ . Kedua berian itu adalah [bunu], [pamate]. Berian [bunu] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6,7,8 sedangkan berian [pamate] terdapat pada TP: 9.


(25)

44.Glos „buruh‟(ber)‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „buruh(ber)‟. Kedua berian itu adalah [marburu], [buru]. Berian [mamburu] terdapat pada TP: 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9 berian [buru] terdapat pada TP:3.

45.Glos „busuk‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „busuk‟. Kedua berian itu adalah [busu?], [bau]. Berian [busuk?] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6. 7, 9 berian [bau] terdapat pada TP: 8.

46.Glos „burung‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „burung‟. Kedua berian itu

adalah [uŋgas], [pidoŋ]. Berian [uŋgas] terdapat pada TP: 1,2 berian

[pidoŋ] terdapat pada TP: 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

47.Glos „cacing‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „cacing‟. Kedua berian itu

adalah [goya?], [caciŋ]. Berian [goya?] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 berian [caciŋ] terdapat pada TP: 9.

48. Glos „cium‟

Pada glos „cium‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [umma] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

49.Glos „cuci‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „cuci‟. Ketiga berian itu adalah [basu], [basuh], [mambasu]. Berian [basu] terdapat pada TP: 1, 6,


(26)

7, 8 berian [basuh] terdapat pada TP:2 berian [mambasu] terdapat pada TP: 3,4,5,9.

50.Glos „daging‟

Pada glos „daging‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [juhut] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

51.Glos „dan‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „dan‟. Kedua berian itu adalah [dohot], [dan]. Berian [dohot] terdapat pada TP: 1, 4, 5, 6, 7, 8,9 berian [dan ] terdapat pada TP: 2, 3.

52.Glos „danau‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „danau‟. Kedua berian itu adalah [danaɔ], [dano]. Berian [danaɔ] terdapat pada TP: 1, 2, 3 berian [dano] terdapat pada TP: 4, 5, 6, 7, 8, 9.

53.Glos „darah‟

Pada glos „darah‟ hanya terdapat satu berian yang. Berian itu adalah [mudar] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

54.Glos „ datang‟

Pada glos „datang‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [ro] yang

terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

55. Glos „debu‟

Pada glos „abu‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [abu] yang


(27)

56.Glos „daun‟

Pada glos „daun‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [buluŋ] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

57.Glos „dekat‟

Pada glos „dekat‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [dono?] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

58.Glos „dekat‟

Pada glos „dekat‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [dono?]

yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

59.Glos „dengar‟

Terdapat dua berian yang berbeda. Kedua berian itu adalah [bege] , [tarbege]. Berian [bege] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9 berian [tarbege] terdapat pada TP: 8.

60.Glos „di dalam‟

Pada glos „di dalam‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [di bagasan] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

61.Glos „di‟

Pada glos „di‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [di] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9.

62.Glos „dimana‟

Terdapat dua berian yang berbeda dua berian yang berbeda. Kedua berian itu adalah [idia], [didia]. Berian [idia] terdapat pada TP: 1, 2 berian


(28)

63.Glos „dingin‟

Pada glos „dingin‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [ŋali] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

64.Glos „diri (ber)‟

Pada glos „diri (ber)‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah

[joŋjoŋ] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

65.Glos „di sini‟

Pada glos „di sini‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [dison] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

66.Glos „di situ‟

Terdapat dua berian yang berbeda. Kedua berian itu adalah [di sadu] [disindu]. Berian [disadu] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 berian [disindu] terdapat pada TP: 8, 9.

67.Glos „dorong‟

Pada glos „dorong‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [tula?] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

68.Glos „dua‟

Pada glos „dua‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [dua] yang

terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

69.Glos „duduk‟

Pada glos „duduk‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [juguk] yang terdapat pada TP: 1,2 , 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.


(29)

70.Glos „ekor‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „ekor‟. Ketiga berian itu adalah [ekor], [ikur], [lailai]. Berian [ekor] terdapat pada TP: 1, 2, 3 berian [ikur] terdapat pada TP: 4, 5, 6, 7, 8 berian [lailai] terdapat pada TP: 9.

71.Glos „empat‟

Pada glos „empat‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [opat]

yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

72.Glos „engkau‟

Pada glos „engkau‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [ho] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

73.Glos „gali‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „gali‟. Kedua berian itu adalah [kuar], [makuar]. Berian [kuar] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9 berian [makuar] terdapat pada TP: 8.

74.Glos „garam‟

Pada glos „garam‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [sira] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

75.Glos „garuk‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „garuk‟. Kedua berian itu adalah [kayo], [makayo]. Berian [kayo] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 berian [kayo] 8, 9.


(30)

76.Glos „gemuk‟

Pada glos „gemuk‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah

[mokmok] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

77.Glos „gigi‟

Pada glos „gigi‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [ipɔn] yang

terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

78.Glos „gosok‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „gosok‟. Berian itu adalah

[goso?] [maŋgoso?]. Berian [goso?] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9 berian [maŋgoso?] terdapat pada TP: 4.

79.Glos „gunung‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „gunung‟. Berian itu adalah

[tor], [gunuŋ]. Berian [tor] terdapat pada TP:1 berian [gunuŋ] terdapat

pada TP: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

80.Glos „hari‟

Pada glos „hari‟ hanya terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu

adalah [hari] 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

81.Glos „hantam‟

Terdapat empat berian yang berbeda pada glos „hantam‟. Keempat berian itu adalah [hajar], [gogoi], [balbal], [tayaŋ]. Berian [hajar] terdapat pada TP: 1 berian [gogoi] terdapat pada TP: 2, 3, 4, 5, 6, 7. Berian [balbal] terdapat pada TP: 9 berian [tayaŋ] terdapat pada TP: 8.


(31)

82.Glos „hapus‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „hapus‟. Ketiga berian itu adalah berian itu adalah [apus], [hapus], [maŋapus]. Berian [apus] terdapat pada TP: 1, 3, 6, 7, 8, 9 berian [hapus] terdapat pada TP: 2, 5 berian [maŋapus] terdapat pada TP: 4.

83.Glos „hati‟

Pada glos „hati‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [ate-ate]

yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

84.Glos „hidung‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „hidung‟. Kedua glos itu adalah [iguŋ], [iduŋ]. Berian [iguŋ] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 berian [iduŋ] terdapat pada TP: 9

85.Glos „hidup‟

Pada glos „hidup‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[maŋolu] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

86.Glos „hijau‟

Pada glos „rata‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [rata] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

87.Glos „hitam‟

Pada glos „hitam‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah


(32)

88.Glos „hitung‟

Terdapat empat berian yang berbeda pada glos „hitung‟. Berian itu adalah

[etoŋ], [maretoŋ], [itoŋ]. Berian [etoŋ] terdapat pada TP: 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9

berian [maretoŋ] terdapat pada TP: 2 [itoŋ] terdapat pada TP: 5.

89.Glos „hujan‟

Pada glos „hujan‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [udan] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

90.Glos „ hutan‟

Pada glos „hutan‟ terdapat satu berian yang berebeda. Berian itu adalah [utan] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9

91.Glos „ia‟

Pada glos „ia‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [ho]

yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

92.Glos „ibu‟

Pada glos „ibu‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[uma] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

93.Glos „ikan‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „ikan‟. Ketiga berian itu adalah [ihan], [ikan], [gulaen]. Berian [ihan] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,9 berian [ikan] terdapat pada TP: 4 berian [gulaen] terdapat pada TP: 7,8.


(33)

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „ikat‟. Kedua berian itu adalah [ikat] dan [kobet]. Berian [ikat] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7 berian [kobet] terdapat pada TP: 8,9.

95.Glos „istri‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „istri‟. Ketiga berian itu adalah [adaboru], [daboru] dan [alak bagas]. Berian [adaboru] terdapat pada TP: 1, 3, 7, 8 berian [daboru] terdapat pada TP: 2,4,5,6 berian [alak bagas] terdapat pada TP: 9.

96.Glos „ini‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „ini‟. Ketiga berian itu adalah [on], [onma], [indon]. Berian [on] terdapat pada TP: 1,3,7,8 berian [onma] terdapat pada TP: 2,4,5,6 berian [indon] terdapat pada TP: 9.

97.Glos „itu‟

Pada glos „itu‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[indun] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

98.Glos „jahit‟

Pada glos „jahit‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [jait] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

99.Glos „jalan‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „jalan‟. Kedua berian itu adalah [mardalan] dan [dalan]. Berian [mardalan] terdapat pada TP: 1,2 berian [dalan] terdapat pada TP: 3,4,5,6,7,8,9.


(34)

100.Glos „jantung‟

Pada glos „jantung‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[jantuŋ] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9

101.Glos „jatuh‟

Pada glos „jatuh‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [madabu] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

102.Glos „jauh‟

Pada glos „jauh‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[daɔ] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9

103.Glos „jika‟

Pada glos „jika‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [bia] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9

104.Glos‟kabut‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „kabut‟. Kedua berian itu

adalah [kabut] dan [marɔmbun]. Berian [kabut] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,8,9 berian [marɔmbun] terdapat pada TP: 6,7.

105.Glos „kaki‟

Pada glos „kaki‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [pat] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

106.Glos „kalau‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „kalau‟. Ketiga glos itu adalah [aŋgo], [pala] dan [molo]. Berian [aŋgo] terdapat pada


(35)

TP:1,2,3,4,9 berian [pala] terdapat pada TP: 5,6,7 berian [molo] terdapat pada TP: 8.

107.Glos „Kami‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „kami‟. Kedua berian itu adalah [hami] dan [hai]. Berian [hami] terdapat pada TP: 1,2 berian [hai] yang terdapat pada TP: 3,4,5,6,7,8,9.

108.Glos „kamu‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „kamu‟. Kedua berian itu adalah [hamu] dan [ho]. Berian [hamu] terdapat pada TP: 1,3,4,5,6,7,8,9 berian [ho] terdapat pada TP: 2

109.Glos „kanan‟

Pada glos „kanan‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [siamun] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

110.Glos „karena‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „karena‟. Kedua berian itu adalah [harena] dan [harana]. Berian [harena] terdapat pada TP: 1,3,4,5,6,7,9 berian [harana] terdapat pada TP: 2.

111.Glos „kata(ber)‟

Terdapat empat berian yang berbeda pada glos „kata(ber)‟. Keempat

berian itu adalah [maŋecet], [makuliŋ], [mandɔkɔn] dan [markatai]. Berian [maŋecet] terdapat pada TP: 1,3,8 berian [makuliŋ] terdapat pada TP:2 [mandɔkɔn] terdapat pada TP: 7, 9 berian [markatai] terdapat pada


(36)

112.Glos „kayu‟

Pada glos „kayu‟ hanya terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu

adalah [hayɔ] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8, 9.

113.Glos „kecil‟

Pada glos „kecil‟ hanya terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [mene?] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

114. Glos „kelahi(ber)‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „kelahi(ber)‟. Kedua berian itu adalah [marbadai] dan [martenju]. Berian [marbadai] terdapat pada TP: 1,2,3, 4,5,6,9 berian [martenju] terdapat pada TP: 8.

115.Glos „kepala‟

Pada glos „kepala‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[ulu] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8, 9.

116.Glos „kering‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „kering‟. Kedua berian itu

adalah [hiaŋ] dan [horiŋ]. Berian [hiaŋ] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8

berian [horiŋ] terdapat pada TP: 9.

117.Glos „kiri‟

Pada glos‟kiri‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah


(37)

118.Glos „kotor‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „kotor‟. Berian itu adalah [hotor] dan [hodar]. Berian [hotor] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,9 dan berian [hotor] terdapat pada TP: 8.

119.Glos „kutu‟

Pada glos „kutu‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [hutu] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8, 9.

120.Glos „kulit‟

Pada glos „kulit‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[kulit] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

121.Glos „kuning‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „kuning‟. Berian itu adalah

[gorsiŋ] dan [nagorsiŋ]. Berian [gorsiŋ] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8

berian [nagorsiŋ] terdapat pada TP: 9.

122.Glos „kuku‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „kuku‟. Kedua berian itu

adalah [sisilɔn] dan [silɔn]. Berian [sisilɔn] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,9 berian [silɔn] terdapat pada TP: 8.

123.Glos „labalaba‟

Pada glos „labalaba‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [labalaba] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.


(38)

124.Glos „lain‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „lain‟. Berian itu adalah

[lain], [beda] dan [asiŋ]. Berian [lain] terdapat pada TP: 1,3,4,5,6,7,8

berian [beda] terdapat pada TP: 2 berian [asiŋ] terdapat pada TP: 9.

125.Glos „langit‟

Pada glos „langit‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[laŋit] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

126.Glos „laut‟

Pada glos „laut‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [laut] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

127.Glos „lebar‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „lebar‟. Berian itu adalah

[bidaŋ] dan [bola?]. Berian [bidaŋ] terdapat pada TP: 1,3,4,5,6,7,8,9

berian [bola?] terdapat pada TP: 2.

128.Glos „leher‟

Pada glos „leher‟ terdapat satu berian yang berbeda berian itu adalah

[tolonan] yang terdpaat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

129.Glos „lelaki‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „lelaki‟. Kedua berian itu adalah [halak lai] dan [alak lai]. Berian [halak lai] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8 berian [alak lai] terdapat pada TP: 9.


(39)

130.Glos „lemak‟

Pada glos „lemak‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [lemak] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8, 9.

131.Glos „lempar‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „lempar‟. Ketiga berian itu

adalah [daŋur], [hambukkɔn] dan [ramban]. Berian [daŋur] terdapat pada

TP: 1,3,4,5,6,7 berian [hambukkɔn] terdapat pada TP: 2 berian [ramban] terdapat pada TP: 8, 9.

132.Glos „licin‟

Pada glos „licin‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [landit] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8, 9.

133.Glos „lidah‟

Pada glos „lidah‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [dila] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

134.Glos „lihat‟

Pada glos „lihat‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [ligi] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8, 9.

135.Glos „lima‟

Pada glos „lima‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [lima] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8, 9.

136.Glos „ludah‟


(40)

137.Glos „lurus‟

Pada glos „lurus‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [tigor] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

138.Glos „lutut‟

Pada glos „ lutut‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [tot] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

139.Glos „main‟

Pada glos „main‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [marmayam] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8 9.

140.Glos „makan‟

Pada glos „makan‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[maŋan] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

141.Glos „malam‟

Pada glos „malam‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [borgin] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7, 8,9.

142.Glos „matahari‟

Terdapat dua berian yang berbeda yang terdapat pada glos „matahari‟. Berian itu adalah [matahari] dan [mataniari]. Berian [matahari] terdapat pada TP: 1, 2,3,4,5,6,7,9 berian [mataniari] terdapat pada TP: 8.

143.Glos „mati‟

Terdapat dua berian yang berbeda yang terdapat pada glos „mati‟. Berian

itu adalah [mate] dan [maniŋgal]. Berian [mate] terdapat pada TP:


(41)

144.Glos „merah‟

Terdapat dua berian yang berbeda yang terdapat pada glos „merah‟. Kedua berian itu adalah [narara] dan [rara]. Berian [narara] terdapat pada TP: 1,2,3, 4,5,6,7,9 berian [rara] terdapat pada TP: 8.

145.Glos „menangis‟

Pada glos „menangis‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu

adalah [taŋis] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

146.Glos „mencuri‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „mencuri‟. Berian itu adalah [manakɔ]dan [panakkɔ]. Berian [manakɔ] terdapat pada TP: 1,2,4,5,6,7,8,9 berian [panakkɔ] terdapat pada TP: 2.

147.Glos „menembak‟

Pada glos „menembak‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [manembak] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8, 9.

148.Glos „minum‟

Pada glos „minum‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [minum] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

149.Glos „mulut‟

Pada glos „mulut‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [baba] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.


(42)

150.Glos „muntah‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „muntah‟. Berian itu adalah [muta], [mutta]. Berian [muta] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,9 sedangkan berian [mutta] terdapat pada TP: 8

151.Glos „nama‟

Pada glos „nama‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [goar] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

152.Glos „napas‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „napas‟ . Kedua berian itu adalah [marnapas] dan [hosa]. Berian [marnapas] terdapat pada TP: 1,2,3, 4 berian [hosa] terdapat pada TP: 5, 6, 7, 8, 9.

153.Glos „nyanyi

Pada glos „nyanyi‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [marende] yamg terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9

154.Glos „orang‟

Pada glos „glos‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [hala?] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9

155.Glos „panas‟

Pada glos „panas‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [milas] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

156.Glos „panjang‟

Pada glos „panjang‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [ginjaŋ] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.


(43)

157.Glos „pasir‟

Pada glos „pasir‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [pasir] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

158.Glos „pegang‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „pegang‟. Berian itu adalah [ti ɔp] dan [maniɔp]. Berian [tiɔp] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9 berian [maniɔp] yang terdapat pada TP: 8.

159.Glos „pendek‟

Pada glos „pendek‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[mene?] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

160.Glos „peras‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „peras‟. Berian itu adalah [peras], [mamoro] dan [poro]. Berian [peras] yang terdapat pada TP: 1 berian [mamoro] terdapat pada TP: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 berian [poro] yang terdapat pada TP: 9

161.Glos „perempuan‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „perempuan. Berian itu adalah [adaboru] dan [daboru]. Berian [adaboru] terdapat pada TP: 1, 3 4, 5, 6, 7, 8, 9 berian [daboru] yang terdapat pada TP: 2.

162.Glos „perut‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „perut‟. Berian itu adalah [butua] dan [butuha]. Berian [butua] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,


(44)

163.Glos „pikir‟(ber)‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „pikir(ber)‟. Berian itu adalah [mapikir] dan [pikir]. Berian [mapikir] terdapat pada TP: 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 berian [pikir] terdapat pada TP: 2.

164.Glos „pohon‟

Pada glos „pohon‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[bataŋ] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

165.Glos „potong‟

Terdapat tiga berian yang berbeda. Ketiga berian itu adalah [mambɔla],

[mamoŋol] dan [maŋgotap]. Berian [mambɔla ]terdapat pada TP: 1, 8, 9

berian [mamoŋol] terdapat pada TP: 2, ,3 4, 5, 6 berian [maŋgotap]

terdapat pada TP: 7.

166.Glos „punggung‟

Terdapat empat berian yang berbeda pada glos „punggung‟. Berian itu adalah [puŋguŋ], [taŋguru], [piŋgaŋ] dan [daŋuru]. Berian [puŋguŋ] terdapat pada TP: 1 berian [taŋguru] terdapat pada TP: 7, 9 berian [piŋgaŋ] terdapat pada TP: 8 berian [daŋuru] terdapat pada TP: 2, 3, 4, 5, 6.

167.Glos „pusar‟

Pada „glos‟ pusar‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [pusɔt] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.


(45)

168.Glos „putih‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos‟putih‟ . Kedua berian itu adalah [bottar] dan [nabottar]. Berian [bottar] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 berian [nabottar] terdapat pada TP: 9.

169.Glos „rambut‟

Pada glos „rambut‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[obu?] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

170.Glos „rumput‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „rumput‟. Berian itu adalah [duhut] dan [rumput]. Berian [duhut] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9 berian [rumput] terdapat pada TP: 8.

171.Glos „satu‟

Pada glos „satu‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [sada] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

172.Glos „sayap‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „sayap‟. Berian itu adalah [sayap], [haboŋ] dan [kapa?]. Berian [sayap] terdapat pada TP: 1, 3, 4, 5, 6, 8 berian [haboŋ] terdapat pada TP: 9 berian [kapa?] terdapat pada TP: 2, 7.

173.Glos „sedikit‟

Pada glos „sedikit‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [saotik] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.


(46)

174.Glos „ siang‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „siang‟. Berian itu adalah [arian], [kotu?]. Berian [arian] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 berian [kotu?] terdapat pada TP: 9.

175.Glos „siapa‟

Pada glos „siapa‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [ise] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

176.Glos „sempit‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „sempit‟. Kedua berian itu adalah [sompit] dan [somppit]. Berian [sompit] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 berian [somppit] terdapat pada TP: 8, 9.

177.Glos „semua‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „semua‟. Berian itu adalah [sud€] dan [sudena]. Berian [sud€] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9 berian [sudena] terdapat pada TP: 7.

178.Glos „suami‟

Pada glos „suami‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [alak lai] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

179.Glos „sungai‟

Pada glos „sungai‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [aek godaŋ] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.


(47)

180.Glos „tajam‟

Pada glos „tajam‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [tajom] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

181.Glos „tahu‟

Terdapat empat berian yang berbeda pada glos „tahu‟. Keempat berian itu adalah [diboto], [mamboto], [huboto], [binoto]. Berian [boto] terdapat pada TP: 1, 3, 4 berian [mamboto] terdapat pada TP: 8 berian [huboto] terdapat pada TP: 2, 9, 5 berian [binoto] terdapat pada TP: 6, 7.

182.Glos „tahun‟

Pada glos „tahun‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [taon] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

183.Glos „takut‟

Pada glos „takut‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[mabiar] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

184.Glos „tali‟

Pada glos „tali‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [tali] yang terdapat pada TP: 1,2 ,3 ,4 ,5, 6, 7, 8, 9.

185.Glos „tanah‟

Pada glos „tanah‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[tano] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

186.Glos „tangan‟


(48)

187.Glos „tarik‟

Pada glos „tarik‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adala [tarik] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

188.Glos „tebal‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „tebal‟. Kedua berian itu adalah [hapal] dan [apal]. Berian [hapal] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9 berian [apal] terdapat pada TP: 7.

189.Glos „telinga‟

Pada glos „telinga‟ terdapat dua berian yang berbeda. Berian itu adala

[supiŋ] yang terdapat pada TP: 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 sedangkan berian

[piŋgol] terdapat pada TP: 2.

190.Glos „telur‟

Pada glos „telur‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [pira] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4 , 5, 6, 7, 8, 9.

191.Glos „terbang‟

Pada glos „terbang‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[habaŋ] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

192.Glos „tertawa‟

Pada glos „tertawa‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [martata] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.


(49)

193.Glos „tidak‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „tidak‟. Kedua glos itu

adalah [inda?] dan [nada]. Berian [inda?] terdapat pada TP: 1, 2,3 ,4 5, 6, 7, 9 dan berian [nada] terdapat pada TP: 8.

194.Glos „tidur‟

Pada glos „tidur‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [modom] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

195.Glos „tiga‟

Pada glos „tiga‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [tolu] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

196.Glos „tipis‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „tipis‟. Kedua berian itu adalah [tipis] dan [nipis]. Berian [tipis] terdapat pada TP: 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan berian [nipis] terdapat pada TP: 2.

197.Glos „tua‟

Pada glos „tua‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [tobaŋ] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

198.Glos „tumpul‟

Pada glos „tumpul‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [tuppul] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

199.Glos „ular‟


(50)

200.Glos „usu‟

Pada glos „usu‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [usu] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.


(51)

BAB II

KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep

Berikut beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini.

2.1.1 Dialek

Dialek berasal dari bahasa Yunani yaitu dialekto syang berarti varian dari sebuah bahasa menurut penuturnya. Menurut Kridalaksana (2009:48) dialek merupakan ragam bahasa yang berbeda-beda menurut pemakai ragam bahasa yang dipakai oleh sekelompok bahasawan ditempat tertentu atau oleh golongan tertentu dari suatu kelompok bahasawan yang hidup dalam waktu tertentu. Menurut Sumarsono (2010:21-22) dialek merupakan bahasa sekelompok masyarakat yang tinggal di suatu daerah tertentu.Perbedaan dialek dalam sebuah bahasa ditentukan oleh letak geografis oleh kelompok pemakainya. Dialek merupakan sistem kebahasaan yang digunakan oleh masyarakat untuk membedakannya dari masyarakat lain yang bertetangga.

Mahsun (1995:11) menyatakan bahwa dialektologi merupakan ilmu tentang dialek atau cabang dari linguistik yang mengkaji perbedaan-perbedaan isolek dengan memperlakukan perbedaan tersebut secara utuh. Perbedaan isolek satu dengan lainnya dianalisis sehingga dapat ditentukan eksistensi sebuah isolek lainnya sehingga dapat ditentukan eksistensi sebuah isolek sebagai bahasa, sebagai dialek atau subdialek.


(52)

Selain itu Meillet dalam Nadra dan Reniwati (2009:1-2) mengemukakan tiga ciri dialek yaitu:

(1) Dialek adalah perbedaan dalam kesatuan dan kesatuan dalam perbedaan (2) Dialek adalah seperangkat bentuk ujaran setempat yang berbeda-beda,

tetapi memiliki ciri-ciri umum yang mirip dengan bentuk ujaran lain dari bahasa yang sama

(3) Dialek tidak harus mengambil semua bentuk ujaran dari sebuah bahasa

2.1.2 Geografi Dialek

Geografi dialek merupakan cabang dialektologi yang mempelajarai hubungan yang terdapat di dalam ragam-ragam bahasa, dengan bertumpu pada satuan ruangan atau tempat terwujudya ragam-ragam tersebut (Debois, dkk dalam Ayatrohaedi 1983:29). Perbedaan unsur kebahasaan berkaitan dengan faktor geografis yang berhubungan dengan pemetaan perbedaan unsur-unsur kebahasaan yang terdapat pada daerah pengamatan dalam sebuah penelitan. Geografi bahasa merupakan penyelidikan mengenai distribusi dialek atau bahasa dalam wilayah tertentu (Kridalaksana, 1984:58).

Menurut Keraf (1984:143), geografi dialek mempelajari variasi-variasi bahasa berdasarkan perbedaan lokal dalam suatu wilayah bahasa. Geografi dialek mengungkapkan fakta- fakta tentang perluasan ciri-ciri linguistis yang sekarang tercatat sebagai ciri-ciri dialek.

Geografi dialek cenderung memaparkan hubungan antar ragam bahasa yang bertumpu pada suatu ruang terwujudnya ragam-ragam itu pada saat penelitian itu dilakukan (Ayatrohaedi 1979: 13 dari Jaberg, 1963: 13).


(53)

Konsep di atas diharapkan akan ditemukannya bentuk dialek beserta variasi kosa kata dari bahasa khususnya di Kecamatan Arse, Kecamatan Sipirok dan Kecamatan Angkola Timur.

2.1.3 Isoglos dan Peta Bahasa

Isoglos adalah sebuah garis imajiner yang diterapkan pada sebuah peta bahasa (Lauder, 1990:117). Menurut Kridaklaksana (1984:78), isoglos adalah garis peta bahasa yang menadai batas pemakaian ciri atau unsur bahasa.

Ayathrohaedi (1983:31) menyatakan bahwa isoglos merupakan gambaran umum mengenai sejumlah dialek akan tampak jelas jika semua gejala kebahasaan yang ditampilkan dari bahan yang terkumpul selama dipetakan.

Menurut Nababan, (1993:19) Isoglos merupakan yang menghubungkan dua tempat yang menunjukkan ciri atau unsur yang sama, atau garis yang memisahkan dua tempat yang menunjukkan unsur yang berbeba pada bidang Fonologi, Morfologi, Sintaksis dan Leksikon.

Ayatrohaedi (2003:9), Peta bahasa merupakan gambaran umum mengenai sejumlah dialek yang akan tampak jelas jika semua gejala kebahasaan ditampilkan dari bahan yang terkumpul selama penelitian itu dipetakan. Peranan peta bahasa dalam geografi dialek mutlak diperlukan, dengan adanya peta bahasa perbedaan maupun persamaan yang terdapat diantara dialek-dialek yang diteliti dapat dikaji lebih jauh.

Peta bahasa dapat berupa peragaan (display maps) dan peta tafsiran (interpretive maps).Peta peragaan merupakan peta yang berisi tabulasi data


(54)

geografis.Peta tafsiran merupakan peta yang membuat pertanyaan yang lebih umum dengan menunjukkan distribusi variasi utama dari satu daerah ke daerah yang lain (Chambers dan Trudgill, 1980:29).

Pada penelitian “ Geografi Dialek Bahasa Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan” penulisan varian menggunakan sistem lambang, yaitu varian yang sama pada satu bentuk dasar yang sama akan dituliskan dengan lambang yang sama, untuk varian yang berbeda digunakan lambang y ang berbeda (Ayatrohaedi, 1979. 52).

2.1.4 Bahasa

Bahasa adalah salah satu bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia, bahasa berkembang seiring dengan perkembangan manusia karena salah satu sifat bahasa adalah dinamis (Chaer, 2007).

Gorys keraf (1997:1) bahasa merupakan alat komunikasi masyarakat yang berupa simbol yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.Jadi, dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan manusia satu dengan manusia yang lainnya yang berasal dari alat ucap yang memiliki makna.

2.1.5 Bahasa Angkola

Bahasa Angkola adalah salah satu bahasa di Sunatera Utara. Bahasa Angkola dipergunakan masyarakat Angkola dalam melakukan aktivitas dan untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Daerah pemakaian bahasa Angkola sangat luas bila dilihat dari segi geografisnya, karena daerah pemakainya tidak hanya di Kabupaten Tapanuli Selatan, setelah pemekaran pemakai bahasa


(55)

Angkola tersebar di Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Mandailing Natal dan Kota Padang Sidempuan.

2.2 Landasan Teori

Penelitian ini dianalisis berdasarkan teori dialektologi struktural. Dialektologi struktural ini diawali oleh penelitian Weinreich (1954) yang hasilnya disampaikan dalam salah satu seminar dalam bentuk makalah yang berjudul “Is a structural dialectology passible?” Dialektologi struktural merupakan salah satu upaya untuk menerapkan dialektologi dalam membandingkan varietas bahasa (Chambers,1980:41).

Mahsun (1995:23) menyatakan bahwa dialektologi mengkaji perbedaan unsur-unsur kebahasaan yang mencakup seluruh bidang linguistik yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, leksikon dan semantik, Akan tetapi perbedaan unsur kebahsaan yang akan diteliti dari bidang leksikon. Dikatakan perbedaan dalam bidang leksikon jika leksem-leksem yang digunakan untuk merealisasikan suatu makna yang sama tidak berasal dari satu etimon prabahasa (Mahsun, 1995:54). Contohnya pada bahasa Batak Toba kata „bakar‟yaitu tutuŋ dan idalaŋ.

Teori yang telah dipaparkan di atas akan menunjukkan seperti apa perbandingan antara variasi dialek yang akan muncul di Kecamatan Sipirok, Kecamatan Angkola Timur, Kecamatan Arse.

Variasi leksikon dialek bahasa Batak Mandailing di Kabupaten Tapanuli Selatan akan dianalisis berdasarkan teori dialektologi struktural. Dialektologi


(56)

bentuk secara fonetis atau tidak, teori ini membandingkan bentuk-bentuk individual tanpa melihat persamaan atau perbedaan tetapi melihat konstituen sistemnya.

2.3 Tinjauan Pustaka

Tinjauan adalah hasil meninjau pandang, pendapat sesudah menyelidiki atau mempelajari (Alwi, 2005:1198). Pustaka adalah kitab, buku primbon (Alwi,2005:912). Penelitain mengenai bahasa Batak Mandailing sudah banyak dilakukan sebelumnya. Namun penelitian geografi dialek bahasa mandailing di Kecamatan Tapanuli Selatan belum ada yang meneliti. Penelitian geografi dialek sudah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya antara lain:

Bangun, dkk (1982) dalam penelitiannya yang berjudul : “Geografi Dialek Bahasa Toba” dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptip komperatif dengan teknik observasi, perekam atau pencatatan tak langsung, pencatatan langsung dan transkripsi dan terjemahan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan, pembahan, alih tulis fonetik. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa bahasa Batak Toba terdiri dari lima dialek yaitu dialek Slinding, dialek Toba, dialek Samosir, dialek Sibolga.

Widayati (1997) dalam tesisnya “ Geografi Dialek Bahasa Melayu di Wilayah Timur Asahan” yang mengkaji bidang fonologi dan leksikal dengan hasil bahwa bahasa Melayu Asahan memiliki dua kelompok fonem dan delapan belas fonem konsonan dalam deskripsi morfologi terdapat korespondensi afiks dalam bahasa Melayu Asahan yang secara umum dibedakan dari segi fonem vokal saja


(57)

begitu juga deskripsi leksikal yang menunjukkan adanya perbedaan dengan bahasa Melayu umum dan bahasa Melayu Asahan terdapat dua dialek yaitu Batubara dan dialek Tanjung Balai.

Riswani Nasution (2001) dalam skripsinya yang berjudul “Geografi Dialek Bahasa Maindailing di Kecamatan Lembah Melintang” membahas mengenai variasi-variasi pada bidang leksikon dan fonologi.

Yonelda (2013) dalam skripsinya yang berjudul “Geografi Dialek Bahasa Batak Toba di Kabupaten Samosir” dalam penelitian ini menggunakan metode cakap dalam pengumpulan data dan metode analisis data dengan menggunakan metode padan, metode berkas isoglos, dan metode dialektrometri. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori dialektologi struktural. Hasil dari penelitian ini bahwa peneliti menyatakan terdapat 79 variasi leksikal dari 100 kosakata yang digunakan di tiga kecamatan di Kabupaten Samosir.

Basaria Simajuntak (2014) dalam skripsinya yang berjudul “Geografi Dialek Bahasa Batak Toba di Kabupaten Humbang Hasudutan” Penelitian ini menggunakan metode cakap dalam pengumpulan data, metode padan, metode berkas isoglos dan metode dialektrometri dalam analisis data. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori dialektologi struktural. Hasil dari penelitian ini bahwa di Kabupaten Humbang Hasudutan memperlihatkan variasi fonemis dan variasi leksikon. Berdasarkan hasil dialektrometri bahasa Batak Toba di Kabupaten ini terdiri atas dua dialek yaitu dialek Humbang Husundutan dan dialek Humbang Husundutan Selatan.


(58)

Diana Novita (2015) dalam skripsinya yang berjudul “Geografi Dialek Bahasa Minangkabau di Kabupaten Pesisir Selatan” penelitian ini menggunakan menggunakan metode cakap dalam pengumpulan data, metode padan, metode berkas isoglos dan metode dialektrometri dalam analisis data. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dialektologi struktural. Hasil dari penelitian ini bahwa di Kabupaten Pesisir Selatan terdapat dua subdialek yaitu sudialek Linggo Sari Baganti dan subdialek Pancung.


(59)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap suku yang berada di Indonesia mempunyai aneka ragam bahasa daerah, salah satu contohnya ialah bahasa Angkola. Bahasa Angkola merupakan salah satu bahasa yang terdapat di Sumatera Utara terutama di Kabupaten Tapanuli Selatan. Bahasa Batak Angkola dipergunakan masyarakat Tapanuli Selatan dalam melakukan aktivitas untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Angkola masih digunakan dalam kegiatan upacara adat bahkan di kantor-kantor instasi pemerintahan dalam situasi tidak formal.

Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan adalah 4,367,05 km2 dengan jumlah penduduk 263,812 jiwa. Kabupaten Tapanuli Selatan terdiri atas 14 Kecamatan dengan 493 desa dan 10 kelurahan. Terletak pada garis 0o 58‟ 35” – 2o 07‟ 33” Lintang Utara dan 98o 42‟ 50” – 99o 34‟ 16” Bujur Timur. Pada ketinggian berkisar antara 0 – 1.925,3 m di atas permukaan laut.Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Tapanuli Selatan ialah Kecamatan Aek Bilah, Kecamatan Angkola Barat, Kecamatan Sangkunur, Kecamatan Angkola Selatan, Kecamatan Angkola timur, Kecamatan Arse, Kecamatan Batang Angkola, Kecamatan Batang Toru, Kecamatan Marancar, Kecamatan Muara Batang Toru, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Kecamatan Sayur Matinggi, Kecamatan Sipirok.


(60)

Luasnya daerah Kabupaten Tapanuli Selatan ditambah dengan jangkauan arus transportasi yang cukup jauh antara satu desa dengan desa yang lainnya menyebabkan terjadinya perbedaan faktor lingual dalam penyampaian suatu kata untuk menyatakan maksud atau tujuan yang sama dalam berbicara. Hal ini bisa disebut dengan dialek atau subdialek.

Dialek berasal dari kata Yunani dialektos. Dialektologi merupakan ilmu yang mempelajari ilmu kebahasaan yang terdapat dalam suatu bahasa yang disebabkan oleh faktor geografis. Di Kecamatan Arse dan di Kecamatan Angkola Timur terdapat perbedaan yang sangat mencolok misalnya glos garuk di Kecamatan Arse [kayo] sedangkan di Angkola Timur menjadi [makayo]. Selain itu, terdapat fenomena lingual yang terjadi dibeberapa daerah Kabupaten Arse dan Sipirok misalnya glos gunung di Kecamatan sipirok menyatakan [gunuŋ] dan di Kecamatan Arse [tor] contoh lain yaitu glos ikat di Kecamatan Angkola Timur [kobet] di Kecamatan Arse dan Kecamatan Sipirok [ikat] contoh berikutnya pada glos akar di Kecamatan Arse dan Kecamatan Sipirok [urat] Kecamatan Angkola Timur [akar].

Fenomena lingual ini terjadi karena adanya perbedaan wilayah atau daerah oleh sekelompok individu. Berdasarkan uraian tersebut penulis terdorong untuk meneliti perbedaan kosakata untuk diperbandingkan, Penelitian dialektologi ini diperlukan untuk melihat gambaran umum kebahasaan yang terjadi pada titik pengamatan yaitu Kecamatan Arse, Kecamatan Sipirok, Kecamatan Angkola Timur.


(61)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan gambaran yang telah dipaparkan di latar belakang masalah yang akan dibicarakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana Variasi leksikon Isolek Bahasa Angkola di kecamatan Arse, Kecamatan Sipirok dan Kecamatan Angkola Timur?

2. Bagaimana pemetaan Variasi leksikon isolek bahasa Angkola di Kecamatan Arse, Kecamatan Sipirok dan Kecamatan Angkola Timur? 3. Apakah variasi isolek tersebut berstatus beda dialek atau beda subdialek

dengan menggunakan Metode dialektrometri?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian “Geografi Dialek Bahasa Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan” peneliti membatasi penelitian ini hanya pada unsur kosakata atau leksikon saja, serta membatasi daerah penelitian dengan memilih tiga Kecamatan dari empat belas Kecamatan sebagai titik pengamatan

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan gambaran yang telah dipaparkan diatas maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan variasi leksikon isolek bahasa Angkola di Kecamatan Arse, Kecamatan Sipirok, Kecamatan Angkola Timur.


(62)

2. Mendeskripsikan pemetaaan variasi isolek bahasa Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan.

3. Mengelompokkan dialek atau subdialek dalam bahasa Angkola di Kecamatan Arse, Kecamatan Sipirok, Kecamatan Angkola Timur.

1.4.2.1 Manfaat Teoretis

Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah wawasan dalam penelitian geografi dialek bahasa Angkola.

2. Penelitian ini bermanfaat untuk ilmu linguistik khususnya dialektologi. 3. Menjadi bahan acuan dan sumber masukan bagi peneliti lain dalam

melakukan penelitian mengenai geografi dialek bahasa Angkola.

1.4.2.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Memperkenalkan bahasa Angkola kepada masyarakat sebagai salah satu

bahasa daerah yang dapat memperkaya kebudayaan nasional.

2. Sebagai informasi bagi pemerintah daerah mengenai hasil penelitian bahasa Nusantara khususnya bahasa Angkola.

3 Melakukan pelestarian, pembinaan, dan pengembangan salah satu bahasa nusantara yaitu bahasa Angkola.


(63)

ABSTRAK

GEOGRAFI DIALEK BAHASA ANGKOLA DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN

SRI WAHYUNI SIMATUPANG

Fakultas Ilmu Budaya USU

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variasi leksikon, pemetaan variasi isolek, dan status isolek di Kabupaten Tapanuli Selatan.Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber masukan dalam mengkaji Geografi Dialek Bahasa Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan dalam bidang leksikon, fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik.Geografi dialek bahasa Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan difokuskan pada tiga kecamatan dengan tiga titik pengamatan di setiap Kecamatan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa dari 200 daftar kosa kata yang diteliti terdapat 46 kata yang memiliki variasi leksikon yang digunakan di tiga kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan dan 200 kosa kata yang diteliti tersebut dideskripsikan pada peta bahasa dengan membuat garis isoglos untuk membatasi daerah-daerah yang menggunakan kata yang sama dari daerah yang menggunakan kata yang berbeda. Selanjutnya hasil perhitungan dialktrometri pada daerah pengamatan, terlihat perbedaan tingkat bahasa yang muncul, yaitu 1-3, 2-3, 2-4, 3-4, 3-6, 4-5, 4-6, 6-7 dianggap tidak ada perbedaan, titik pengamatan 1-2, 5-9, 6-8, dianggap perbedaan subdialek dan titik pengamatan 4-8, 5-8, 7-9, 7-8, 8-9 dianggap perbedan dialek.


(64)

GEOGRAFI DIALEK BAHASA ANGKOLA DI KABUPATEN

TAPANULI SELATAN

SKRIPSI

Oleh:

SRI WAHYUNI SIMATUPANG

110701004

DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016


(65)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memeroleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.

Medan, Februari 2016

Sri Wahyuni Simatupang 110701004


(1)

ABSTRAK

GEOGRAFI DIALEK BAHASA ANGKOLA DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN

SRI WAHYUNI SIMATUPANG Fakultas Ilmu Budaya USU

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variasi leksikon, pemetaan variasi isolek, dan status isolek di Kabupaten Tapanuli Selatan.Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber masukan dalam mengkaji Geografi Dialek Bahasa Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan dalam bidang leksikon, fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik.Geografi dialek bahasa Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan difokuskan pada tiga kecamatan dengan tiga titik pengamatan di setiap Kecamatan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa dari 200 daftar kosa kata yang diteliti terdapat 46 kata yang memiliki variasi leksikon yang digunakan di tiga kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan dan 200 kosa kata yang diteliti tersebut dideskripsikan pada peta bahasa dengan membuat garis isoglos untuk membatasi daerah-daerah yang menggunakan kata yang sama dari daerah yang menggunakan kata yang berbeda. Selanjutnya hasil perhitungan dialktrometri pada daerah pengamatan, terlihat perbedaan tingkat bahasa yang muncul, yaitu 1-3, 2-3, 2-4, 3-4, 3-6, 4-5, 4-6, 6-7 dianggap tidak ada perbedaan, titik pengamatan 1-2, 5-9, 6-8, dianggap perbedaan subdialek dan titik pengamatan 4-8, 5-8, 7-9, 7-8, 8-9 dianggap perbedan dialek.


(2)

PRAKATA

Puji syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat dan karunianya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini merupakan hasil akhir dari kegiatan akademik selama penulis menuntut ilmu di Departemen Sastra Indonesia, Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul skrispi ini adalah Geografi Dialek Bahasa Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan.Pemilihan judul dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui tentang variasi dialek, pemetaan bahasa, dan tingkat isolek bahasa Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik moral maupun material serta secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. M. Husna Lubis, M.A. selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs.

Samsul Tarigan selaku Pembantu Dekan II, Bapak Drs. Yuddi Adrian Muliadi, M.A. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si. selaku ketua Departemen


(3)

4. Bapak Drs. Haris Sutan Lubis, M.Sp selaku Sekretaris Departemen Sastra Indonesia.

5. Ibu Dr. Dwi Widayati, M.Hum. Selaku Dosen Pembimbing I yang dengan

penuh kesabaran membimbing dan memberikan saran-saran yang sangat membangun untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Rosliana Lubis, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan saran-saran yang cukup berharga kepada penulis.

7. Seluruh dosen yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada

penulis selama dalam masa perkuliahan.

8. Ayahanda Agus Salim Simatupang dan Ibunda Nur Hasna Sormin yang

telah memberikan kasih sayang, doa, dan menemani selama penelitian untuk memenuhi data, serta dorongan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan.

9. Keluarga Besar Simatupang, Lamsiah Juliana Simatupang, Riki Hamdani

Simatupang, M.Syaiful Simatupang, Reza Fahlevi Simatupang, Ismail Simatupang yang telah selalu mendukung dan doa penelitian dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.Sahabat dan teman seperjuangan Adha Devika Yolish, Debby Pratiwi,

Dini Hadeati S.S, Chairani Hasibuan S.S, Nila Rahayu S.S, Nafirah Yumni Harahap S.S, Kiki Rizky yang selalu mendukung penelitian dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Diana Novita S.S yang telah memberikan dukungan dan berbagi ilmu


(4)

12.Teman-teman stambuk 2011 yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun penyajiannya, karena itu penulis berharap kiranya pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga seluruh pihak yang berjasa kepada penulis, senantiasa dilimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Januari 2016 Penulis,


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

PRAKATA ... iii

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Teoretis ... 4

1.4.2 Manfaat Praktis ... ... 4

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Konsep ... 5

2.1.1 Dialek ... 5

2.1.2 Geografi Dialek ... 6

2.1.3 Isoglos dan Peta Bahasa ... 7


(6)

2.1.5 Bahasa Angkola ... 8

2.2 Landasan Teori ... 9

2.3 Tinjauan Pustaka ... 10

BAB III METODE PENELITIAN ... 13

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18

3.1.1 Lokasi Penelitian... 13

3.1.2 Waktu Penelitian... 14

3.2 Sumber Data ... 14

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 14

BAB VI PEMBAHASAN ... 20

4.1 Variasi Isolek Bahasa Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan ... 20

4.2 Pemetaan Variasi leksikon Bahasa Angkola ... 61

4.3 Analisis Dialektrometri ... 30

4.4 Peta Berkas Isoglos ... 161

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 165

5.1 Simpulan ... 165

5.2 Saran ... 165

DAFTAR PUSTAKA