Koefisien Determinasi Uji F PT Adhi Karya Persero, Tbk

Ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of fit-nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dengan metode berikut :

1. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi 2 R ada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien p determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai 2 R yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

2. Uji F

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama dapat berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: o H : = 0 Tingkat suku bunga, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan rasio hutang secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap yield to maturity obligasi korporasi konvensional di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2010. 4 3 2 1 b , b , b , b Universitas Sumatera Utara 1 H : minimal satu dari b i ≠ 0 Tingkat suku bunga, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan rasio hutang secara simultan berpengaruh signifikan terhadap yield to maturity obligasi korporasi konvensional di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2010. Pada penelitian ini nilai F akan dibandingkan dengan F pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-F ini adalah: hitung tabel o H ditolak jika : tabel hitung F F  H diterima jika : hitung F tabel F

3. Uji t

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis dirumuskan sebagai berikut: o H : b i = 0 Tingkat suku bunga, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan rasio hutang secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap yield to maturity obligasi korporasi konvensional di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. 1 H : Tingkat suku bunga, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan rasio hutang secara parsial berpengaruh signifikan terhadap yield to maturity obligasi korporasi konvensional di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. b i  Pada penelitian ini nilai t akan dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah: hitung Universitas Sumatera Utara o H tidak ditolak jika : tabel hitung tabel t t t    H ditolak jika : atau - - hitung t tabel t hitung t tabel t 3.8. Uji Asumsi Klasik 3.8.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2005. Untuk menguji apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan cara analisis grafik dan uji statistik. a. Analisis Grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Selain melihat grafik histogram, uji normalitas dapat dilakukan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Jika data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Analisis Statistik Selain menggunakan analisis grafik, uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: H0 : Data residual berdistribusi normal Hi: Data residual tidak berdistribusi normal 1. Jika hasil Uji K-S menunjukkan nilai probabilitas signifikan pada 0,05 maka hipotesis nol ditolak yang berarti data residual terdistribusi tidak normal. 2. Jika hasil Uji K-S menunjukkan nilai probabilitas tidak signifikan pada 0,05 maka hipotesis nol diterima yang berarti data residual terdistribusi normal.

3.8.2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai VIF dan tolerace diantara variabel independen. Jika nilai VIF dibawah 10 dan nilai tolerance 0,1, hal ini menunjukkan tidak terjadi problem multikolinieritas. Universitas Sumatera Utara

3.8.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas juga dapat dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar analisis sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas juga dapat diuji dengan menggunakan uji glejser yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen Ghojali, 2005. Heteroskedastisitas dengan uji glejser ini tidak terjadi apabila tidak satupun variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Ut AbsUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya diatas 5. Universitas Sumatera Utara

3.8.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan diri sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi digunakan uji Durbin Watson DW. Uji ini menghasilkan nilai DW hitung d dan nilai DW tabel dan . Aturan pengujiannya adalah sebagai berikut Santosa dan Ashari, 2005: L d u d d : Terjadi masalah autokorelasi yang positif dan perlu perbaikan L d L d d : Ada masalah autokorelasi positif tetapi lemah, dimana perbaikan u d akan lebih baik u d d4- : Tidak ada masalah autokorelasi u d 4- d4- : Masalah autkorelasi lemah, dimana dengan perbaikan akan lebih u d L d baik 4- d : Masalah autokorelasi serius L d Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan Penerbit Obligasi Obligasi yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 34 obligasi korporasi konvensional yang diterbitkan oleh 27 perusahaan. Gambaran umum perusahaan penerbit obligasi yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. PT Adhi Karya Persero, Tbk

PT Adhi Karya Persero,Tbk didirikan pada tahun 1974. Adhi Karya 100 dimiliki oleh Negara Republik Indonesia sampai pada akhir tahun 2003 saat Negara Republik Indonesia melalui Menteri Negara BUMN, selaku kuasa pemegang saham, melepas 49 kepemilikannya atas saham ADHI untuk ditawarkan kepada masyarakat melalui Initial Public Offering IPO. Keputusan tersebut diikuti oleh pendaftaran saham ADHI di Bursa Efek Jakarta sekarang BEI yang sekaligus menjadikan ADHI sebagai BUMN konstruksi pertama yang terdaftar pada bursa. Ruang lingkup bidang usaha perusahaan meliputi: konstruksi, konsultasi manajemen dan rekayasa industri Engineering Procurement and ConstructionEPC serta perdagangan umum, jasa pengadaan barang, industri pabrikasi, jasa dalam bidang teknologi informasi, real estat dan agro industri. Pada tanggal 27 Juni 2007 perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari ketua Bapepam-LK berdasarkan Surat Keputusan No. S-318BL2007 untuk Universitas Sumatera Utara melakukan penawaran umum Obligasi IV ADHI Tahun 2007 dengan jumlah pokok sebesar Rp.375.000.000.000, tingkat bunga tetap 11 per tahun dan berjangka waktu 5 tahun.

2. PT Adira Dinamika Multifinance, Tbk

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan, dan Debt To Equity Ratio, Terhadap Yield To Maturity Obligasi Koorporasi di Bursa Efek Indoneisa Periode 2011-2014

5 27 97

PENGARUH PERINGKAT OBLIGASI , MATURITY, LIKUIDITAS DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP YIELD TO MATURITY OBLIGASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 105

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan, dan Debt To Equity Ratio, Terhadap Yield To Maturity Obligasi Koorporasi di Bursa Efek Indoneisa Periode 2011-2014

0 0 10

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan, dan Debt To Equity Ratio, Terhadap Yield To Maturity Obligasi Koorporasi di Bursa Efek Indoneisa Periode 2011-2014

0 0 2

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan, dan Debt To Equity Ratio, Terhadap Yield To Maturity Obligasi Koorporasi di Bursa Efek Indoneisa Periode 2011-2014

0 0 9

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan, dan Debt To Equity Ratio, Terhadap Yield To Maturity Obligasi Koorporasi di Bursa Efek Indoneisa Periode 2011-2014

0 0 31

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan, dan Debt To Equity Ratio, Terhadap Yield To Maturity Obligasi Koorporasi di Bursa Efek Indoneisa Periode 2011-2014

0 0 3

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan, dan Debt To Equity Ratio, Terhadap Yield To Maturity Obligasi Koorporasi di Bursa Efek Indoneisa Periode 2011-2014

0 0 8

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, DEBT TO EQUITY RATIO DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP YIELD TO MATURITY OBLIGASI KORPORASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 1 13

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, DEBT TO EQUITY RATIO DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP YIELD TO MATURITY OBLIGASI KORPORASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 2 13