BATASAN MASALAH PENELITIAN YANG RELEVAN

4 perlawanan terhadap tema-tema karya fiksi Indonesia, perlawanan terhadap pola distribusi karya dan perlawanan terhadap ekslusifitas karya fiksi. Dalam pandangan yang berbeda, apa yang dianggap oleh FLP sebagai sebuah kemenangan dalam perjuangan itu dapat dilihat sebagai bentuk dominasi industri terhadap FLP. Oleh sebab itu, kesadaran yang terbangun di dalam komunitas FLP tentang keberhasilan perjuangan melawan industri fiksi mainstream hanyalah sebuah kesadaran semu. Karena yang terjadi kemudian adalah pergeseran semua perlawanan itu menjadi dominasi industri terhadap FLP. Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum masalah penelitian ini bisa dirumuskan menjadi pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana kesadaran yang terbentuk dalam komunitas FLP, terhadap upaya pencerahan yang mereka lakukan terhadap pembaca masyarakat melalui industri fiksi di Indonesia? 2. Apakah sebenarnya yang terjadi di balik keberhasilan FLP menembus industri fiksi Indonesia? 3. Bagaimana perubahan yang terjadi di FLP dalam hal gerakan mereka menghasilkan karya fiksi?

1.2. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Membongkar kesadaran palsu yang terbentuk dalam komunitas FLP tentang keberhasilan melakukan perlawanan terhadap industri fiksi mainstream Indonesia. 2. Menunjukkan bahwa yang sebenarnya terjadi di balik kesadaran semu FLP itu adalah dominasi industri terhadap FLP dalam bentuk komodifikasi, standarisasi dan massfisikasi karya fiksi Indonesia. 3. Menunjukkan perubahan yang terjadi di FLP dalam menghasilkan karya fiksi.

1.3. BATASAN MASALAH

5 Agar penelitian ini fokus pada permasalahan utama yang akan diteliti sebagaimana telah dijelaskan dalam rumusan masalah, maka penelitian ini akan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut: 1. Sesuai dengan judulnya, penelitian ini hanya membahas industri buku fiksi dalam komunitas FLP, tidak industri buku secara keseluruhan. Hal ini perlu dibatasi karena buku fiksi memiliki perbedaan tersendiri dalam industri buku. 2. Kajian ini difokuskan pada tataran makro dan meso dalam hal ini akan ditelusuri bagaimana bentuk produksi, distribusi dan konsumsi fiksi karya FLP, untuk membongkar kesadaran palsu yang terbentuk dalam komunitas FLP. 3. Penelitian ini tidak mengkaji tataran mikro yaitu teks-teks fiksi karya anggota FLP secara spesifik. Kalaupun disinggung hal itu tidak menjadi fokus utama, melainkan sebagai pendukung penelitian.

1.4. PENELITIAN YANG RELEVAN

Kekuatan suatu kerangka teori dengan demikian juga ditentukan oleh proposisi-proposisi yang membentuknya. Kualitas kerangka teori juga ditentukan oleh penilaian apakah unsur-unsur pembentuknya kesemua konsep, teori, rujukan empirik hasil penelitian lain yang dijadikan premis dalam penyusunan kerangka teori mencerminkan state of the art atau perkembangan mutakhir dalam disiplin ilmu dimana penelitian dilakukan Hidayat, 2002: 30. FLP sebagai sebuah komunitas yang telah menjadi fenomena budaya di Indonesia telah banyak diteliti oleh kalangan akademis. Di antara sekian banyak penelitian itu di antaranya adalah: 1. Tesis Helvy Tiana Rosa di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia yang berjudul Majalah Remaja Annida; Konsep, Strategi dan Pola Representasi dalam Delapan Cerpennya Tahun 1990-an. Tesis Helvy Tiana Rosa ini secara khusus tidak membahas tentang FLP, akan tetapi dia melakukan kajian terhadap karya-karya penulis FLP yang dimuat di dalam Majalah Annida. 2. Tulisan Riannawati di Jurnal Nuansa Indonesia Fakultas Sastra dan Seni UNS Volume XIIINo 1 Februari 2007 yang berjudul Sastra Islami di Tengah Sastra Kontemporer. Tulisan ini berbicara mengenai sastra Islam di Indonesia yang hampir selalu mengandung polemik. 6 3. Tulisan Najib Kailani dalam Jurnal UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta berjudul Budaya Populer Islam Di Indonesia: Jaringan Dakwah Forum Lingkar Pena 2009. Kajian ini mengeksplorasi fenomena pemuda Indonesia kontemporer Muslim yang telah mengembangkan sebuah gerakan budaya popular Islam di Indonesia melalui sebuah komunitas bernama Forum Lingkar Pena FLP. Tesis Helvy Tiana Rosa adalah salah satu hasil penelitian terhadap karya-karya anggota FLP yang dimuat di Majalah Annida. Dalam tesis itu terlihat bahwa karya-karya FLP memiliki ciri yang khas dan salah satu bentuk perjuangan terhadap dominasi negara dan barat Amerika dan Yahudi. Penelitian Riannawati yang dipublikasikan di Jurnal Nuansa Indonesia sangat membantu melihat komodifikasi logo FLP dan kondisi sastra Islami di tengah sastra kontemporer. Sementara itu penelitian Najib Kailani menyatakan bahwa FLP adalah sebuah media untuk perlawanan kaum-kaum tercerahkan di Indonesia yang muncul sejak tahun 1990-an. Ketiga penelitian di atas berhubungan dengan penelitian yang akan penulis lakukan, tetapi memiliki perbedaan yang mendasar. Helvy hanya melakukan analisis teks terhadap karya FLP, Riannawati hanya sekilas membicarakan masalah hubungan FLP dengan dunia industri, sementara itu Najib hanya menunjukkan bahwa FLP adalah sebuah bentuk perlawanan. Kedua penelitian itu tidak sampai melihat bagaimana terjadinya proses industrialisasi di FLP seperti komodifikasi, standarisasi dan massifikasi.

II. PEMBAHASAN