C. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah semua pasien yang datang berobat ke Poliklinik THT-KL RSUD Dr. Moewardi dengan hasil pemeriksaan biopsi
nasofaring menunjukkan karsinoma nasofaring WHO tipe 3
.
D. Sampel
Sampel penelitian adalah penderita karsinoma nasofaring yang memenuhi kriteria penelitian.
Kriteria inklusi penerimaan : 1.
Pasien baru dengan hasil histopatologi biopsi jaringan nasofaring adalah KNF WHO tipe 3.
2. KNF stadium III dan IV
3. Bersedia menjadi subyek penelitian dengan menandatangani formulir
persetujuan setelah mendapat penjelasan
informed consent.
Kriteria Eksklusi penolakan : 1.
Pernah mendapat pengobatan radioterapi dan atau kemoterapi sebelumnya. 2.
Pernah mendapatkan imunoterapi sebelumnya.
E. Besar Sampel
Sampel penelitian adalah pasien karsinoma nasofaring yang memnuhi kriteria penelitian. Perkiraan besar sampel dengan menggunakan rumus besar
sampel untuk perbandingan means untuk dua sampel sebagai berikut : Sampsize, 2013
Tes Ho: m1 = m2, dimana m1 adalah mean pada populasi 1 dan m2 adalah mean pada populasi 2.
commit to user
Perkiraan sampel : Alpha
: 5 Power
: 80 m1
: 35 m2
: 65 SD1
: 32,4 SD2
: 29,6 n1n2
: 1 perkiraan besar sampel adalah n1n2 = 12 pergrup
keterangan : m1
: mean pada populasi 1 m2
: mean pada populasi 2 SD1
: standar deviasi 1 SD2
: standar deviasi 2 Dari perhitungan sampel diatas, diperlukan 24 sampel pasien karsinoma
nasofaring WHO tipe 3.
F. Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik
consecutive sampling Non probability sampling
sampai besar sampel terpenuhi.
G. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
independent variabel
: Karsinoma Nasofaring WHO tipe 3 stadium III.
Karsinoma Nasofaring WHO tipe 3 stadium IV. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
2. Variabel tergantung
dependent variabel
: Ekspresi Vascular Endothelial Growth Factor
H. Definisi Operasional
1. Karsinoma Nasofaring stadium III, dan stadium IV.
Definisi : Tumor ganas epitel yang primernya terletak di nasofaring. Ukuran tumor :
T1 Tumor terlokalisir di nasofaring
T2 Tumor menyebar ke jaringan lunak orofaring dan fossa nasalis
T2a tanpa ekstensi parafaringeal
T2b dengan ekstensi parafaringeal
T3 Tumor menginvasi struktur tulang dan sinus paranasal
T4 Tumor dengan ekstensi ranial nial dan keterlibatan syaraf ranial, fossa
intratemporal, hipofaring dan atau celah maseter. Limfonodi regional N:
NX Limfonodi regional tidak dapat dinilai
N0 Tidak ada limfonodi regiona metastasis
N1 Unilateral metastasis pada limfonodi, 6 cm atau lebih besar, diatas fossa
supraclavicula N2
Bilateral metastasis pada limfonodi, 6 cm atau lebih besar, diatas fossa supraclavicula
N3 Metastase di limfonodi
N3a Lebih besar dari 6 cm
N3b menyebar ke fossa supraclavicula
commit to user
Metastasis M: Mx
Metastase tidak dapat dinilai M0
Tidak ada metastase M1
Terdapat metastase jauh KNF stadium III yaitu :
T1 N2 M0. T2a,T2b N2 M0 T3 N0,N1,N2 M0
KNF stadium IV yaitu : T4 N0,N1,N2 M0
Tiap T N3 M0 Tiap T Tiap N M1
Skala pengukuran ordinal 2.
Vascular Endothelial Growth Factor
Definisi : Ekspresi
Vascular Endothelial Growth Factor
pada KNF WHO tipe 3 adalah ekspresi protein pada matriks seluler glikoprotein yang berfungsi untuk
mengikat komponen protein matriks ekstraseluler yang berfungsi meningkatkan angiogenesis. Ditunjukkan dengan adanya warna kecoklatan coklat tua sampai
dengan kuning keemasan akibat dari reaksi enzimatis antara peroksidase dan DAB Substract Enzim Peroksidase yang mengikuti reaksi imunologis antara antigen
dan monoklonal antibodi antihuman VEGF.. Alat ukur
: Imunohistokimia Cara ukur : Imunoreaktivitas antibodi monoklonal mouse anti human
VEGF.
commit to user
Hasil ukur : Nilai positif : warna kecoklatan pada membran sel target. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam skor histologis. Variabel skala numerik.
I. Alat Penelitian
Alat penelitian yang dipakai pada penelitian ini yaitu : 1. Alat pemeriksaan THT yaitu : lampu kepala, spekulum hidung, spatula lidah,
pinset bayonet, kapas, lidokain efedrin 2 . 2. Alat dan bahan melakukan biopsi nasofaring : tang biopsi
,
spekulum hidung, pinset bayonet, kapas, kasa, alat nasoendoskopi, xylocain spray 10, PBS
formalin, botol untuk menyimpan jaringan biopsi. 3. Alat untuk pengecatan imunohistokimia : Mikrotom, Poly L-Lysine glass slide
SIGMA, termometer, mounting media, microwave oven, inkubator, pipet mikro, deck glass, stop watch,
humidified chamber
, ruangan dalam kondisi kelembaban tinggi.
4. Mikroskop
OLYMPUS
seri B X 41.
J. Cara Kerja