commit to user 32
b.  Ekstensifikasi, dilakukan dengan cara : 1.  Studi  banding  kedaerah-daerah  lain  dengan  potensi  yang  lebih
besar,  selanjutnya  belajar  dari  daerah  tersebut  mengenai mekanisme  pemungutann  pajak  sarang  burung  walet  yang  efektif
dan kemudian diterapkan di wilayah Kabupaten Ngawi, sepanjang sesuai dengan kondisi Kabupaten Ngawi.
2.  Dengan  menambah  jumlah  wajib  pajak  terdaftar,  petugas  pajak akan  mencari,  mendata,  mencermati  dan  meneliti  setiap  tempat,
apakah  orang  pribadi  atau  Badan  telah  terdaftar  sebagai  wajib pajak.
D.  Metode Analisa Data
Pengertian  analisa  data,  sebagaimana  diungkapkan  Singarimbun  dan  Effendi 1989 adalah:
“Analisa  data  merupakan  proses  penyederhanaan  data  dalam  bentuk yang  lebih  mudah  dibaca  dan  diinterprestasikan.  Setelah  data  tersebut
disajikan  dalam  bentuk  tabel  guna  kepentingan  analisis,  maka selanjutnya  peneliti  membuat  kesimpulan  dari  hasil  penelitian  secara
menyeluruh berdasarkan temuan khusus dilapangan”. Milles dan Huberman 1988 menyatakan bahwa analisa data meliputi :
1. Reduksi  data,  merupakan  pemilihan,  pemusatan  perhatian  pada
penyederhanaan dan transformasi data “kasar” dari catatan-catatan tertulis
commit to user 33
di  lapangan.  Hal  ini  merupakan  bentuk  analisis  yang  menajamkan, menggolongkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisir data.
2. Penyajian  data  adalah  proses  penyusunan  informasi  yang  kompleks
kedalam  bentuk  yang  sistematis  dan  memberi  kemungkinan  adanya penarikan kesimpulan serta pengambilan keputusan.
3. Penarikan  kesimpulan  atau  verifikasi  adalah  membuat  kesimpulan
sementara  dari  yang  semula  belum  jelas  menjadi  lebih  terperinci  dengan cara  diversifikasi  dalam  arti  meninjau  ulang  catatan-catatan  lapangan
dengan maksud agar data-data yang diperoleh valid. Metode analisa data dalam penelitian ini adalah Tren, SWOT dan QSPM.
1.  Analisis Tren Trend  adalah  suatu  gerakan  kecenderungan  naik  atau  turun  dalam
jangka    panjang  seperti  diperoleh  dari  rata-rata  perubahan  dari  waktu  ke waktu.  Rata-rata  perubahan  tersebut  bisa  bertambah  dan  bisa  berkurang.
Jika  rata-rata  perubahan  bertambah  disebut  dengan  trend  positif  dengan maksud  trend  mempunyai  kecenderungan  naik  sebaliknya  jika  rata-rata
perubahan  berkurang  disebut  trend  negative  atau  trend  yang  mempunyai kecenderungan menurun  Hamdani,dkk, 2007: 198.
Menurut  Mahmudi  2009:32,  mengemukakan  bahwa  sebelum menejemen  dalam  hal  ini  pemerintah  daerah  menetapkan  suatu  target
anggaran  terlebih  dahulu  perlu  dilakukan  prakiraan,  agar  target  yang ditetapkan dapat realistis dan rasional. Prakiraan pendapatan tersebut  juga
penting untuk mengukur kemampuan pemerintah daerah dalam memungut
commit to user 34
pendapatan  sehingga  juga  berpengaruh  pada  pemilihan  strategi  dan program mobilitas pendapatan.
Teknik  kuantitatif  prakiraan  yang  cukup  mudah  digunakan  dan dinilai  cukup  tinggi  keakuratannya  adalah  dengan  teknik  trend.  Pertama
kali  yang  harus  dilakukan  adalah  menentukan  persamaan  regresinya. Trend  Linear
adalah  trend  yang  variabel  X-nya  periode  waktu berpangkat  paling  tinggi  satu.  Trend  linear  memiliki  bentuk  persamaan
garis lurus yaitu :
Keterangan : Y =
data berkala atau nilai trend untuk periode tertentu X =
Periode waktu tahun a  =
Konstanta nilai Y jika X = 0 b  =
Parameter atau Koefesien X kemiringan garis trend slope.
Menentukan  garis  trend  terlebih  dahulu  dicari  nilai  a  dan  b.  artinya jika  nilai  a  dan  b  sudah  diketahui  maka  garis  trend  dapat  dibuat.
Nilai  a  dan  b  dapat  ditentukan  dengan  menggunakan  suatu  metode  yaitu metode  kuadrat  terkecil  Sutrisno,  dkk,  2004:  105.  Prinsip  Metode
Kuadrat  Terkecil  adalah  meminimumkan  banyaknya  pangkat  dua  selisih antara nilai variabel yang sesungguhnya Y dengan nilai
trend
Y
t
, sehingga Metode
Kuadrat  Terkecil
akan  menghasilkan ΣY-  Y
t
² banyaknya
deviasi  total  kuadrat  yang  nilainya  sekecil  mungkin  Suharyadi,dkk, 2004: 471. Untuk menghitung nilai a dan b, adalah sebagai berikut :
Y    =    a    +    b X
commit to user 35
a = ΣY – bΣX
n          n b =
ΣXY – ΣX ΣYn ΣX² - ΣX²n
Perhatikan  bahwa  untuk  dapat  menggunakan  rumus-rumus  diatas  kita perlu menghitung empat buah penbanyaknyaan dasar yaitu ΣX, ΣY, ΣX²
dan ΣXY Makridakis.dkk, 1999:212.
2.  Analisis SWOT Menurut Rangkuti 2009 bahwa Analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai  faktor  secara  sistematis  untuk  merumuskan  strategi.  Analisis  ini didasarkan  pada  logika  yang  dapat  memaksimalkan  kekuatan
Strengths
dan peluang
Opportunities
, namun
secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan
Weaknesses
dan ancaman
Threats
. Analisis SWOT  membandingkan  antara  faktor  eksternal  Peluang
Opportunities
dan  Ancaman
Threats
dengan  faktor  internal  Kekuatan
Strengths
dan Kelemahan
Weaknesses
. Formulasi strategi disusun berdasarkan analisis yang  diperoleh  dari  penerapan  model  SWOT  dengan  cara  menentukan
dahulu  menentukan  faktor-faktor  strategi  internal
Internal  Strategic Factors  Analysis  Summary    IFAS
dan  faktor-faktor  strategi  eksternal
Eksternal  Strategic  Factors  Analysis  Summary
EFAS  yang  kemudian dibuat Matrik Swot.
Penentuan  bobot  setiap  faktor  yang  akan  digunakan  dalam perhitungan  EFAS  adalah  berdasarkan  jumlah  jawaban  per  faktor  dari
commit to user 36
responden.  Dari  jumlah  tersebut  maka  akan  ditentukan  nilai  bobotnya dengan  membagi  antara  jumlah  per  faktor  tersebut  dengan  jumlah
keseluruhan  responden  dalam  EFAS.  Hal  yang  sama  pula  dalam penentuan bobot setiap faktor  yang akan digunakan di perhitungan IFAS,
sebagimana  penentuan  bobot  dalam  perhitungan  EFAS.  Skala  bobot EFAS dan IFAS adalah sebagai berikut :
1
Paling Penting                                                                           Tidak Penting Gambar 3.1. Skala Bobot EFAS dan IFAS
Penetuan  Rating  berdasarkan  pengaruh  faktor  tersebut  terhadap  kondisi yang diteliti. Skala Rating EFAS maupun IFAS adalah sebagai berikut :
4 3
2 1
Sangat baik        Diatas rata-rata                  Rata-rata          Dibawah rata-rata Gambar 3.2. Skala Rating EFAS dan IFAS
Alat  yang  dipakai  untuk  menyusun  faktor-faktor  strategis  tersebut diatas adalah Matrik SWOT. Matrik ini dapat mengambarkan secara jelas
bagaimana  peluang  dan  ancaman  eksternal  yang  dihadapi  dapat disesuaikan  dengan  kekuatan  dan  kelemahan  yang  dimiliki.  Matrik  ini
dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi.
commit to user 37
Tabel 3.1 Matrik SWOT IFAS
EFAS STRENGTHS S
WEAKNESSES W OPPORTUNITIES O
STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan untuk memanfaatkan peluang
THREATS T
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan dan menghindari ancaman
Keterangan: a
.  Strategi SO
Strategi  ini  dibuat  berdasarkan  jalan  pikiran  organisasi,  yaitu  dengan memanfaatkan  seluruh  kekuatan  untuk  merebut  dan  memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya. b.
Strategi ST
Strategi  untuk  menggunakan  kekuatan  yang  dimiliki  untuk mengatasi ancaman.
c.
Strategi WO
Strategi  ini  diterapkan  untuk  memperbaiki  kelemahan  dengan memanfaatkan peluang.
d.
Strategi WT
Strategi ini
digunakan untuk
menangkal ancaman
dengan memperbaiki kelemahan.
commit to user 38
3.  Analisi QSPM
Quantitative  Strategies  Planning  Matrix
QSPM  merupakan  hasil keputusan  strategis  setelah  menilai  skor  kemenarikan  Attractiveness
ScoreAS  setiap  faktor  strategis  baik  faktor  internal  maupun  eksternal Sarkis,  2003:81-90.  Dari  hasil  skor  pembobotan  dikalikan  tingkat
kemenarikan  diperoleh  skor  kemenarikan  total  Total  Attractiveness ScoreTAS.  Jadi  secara  konseptual,  tujuan  QSPM  adalah  untuk
menetapkan  kemenarikan  relatif
relative  attractiveness
dari  strategi- strategi  yang  bervariasi  yang  telah  di  pilih,  untuk  menentukan  strategi
mana yang di anggap paling baik untuk diimplementasikan. Penentuan  Bobot  yang  akan  digunakan  dalam  perhitungan
QSPM
diambil  berdasarkan  hasil  pembobotan  EFAS  dan  IFAS  pada  analisis S
WOT
.  Penetuan  Alternatif  Strategi  AS  adalah  dengan  memberikan rating pada setiap faktor, dimana rating tersebut menunjukkan bagaimana
daya  tarik  setiap  faktor  kepada  strategi  yang  akan  dipilih,  dengan ketentuan nilai, sebagai berikut :
1 2
3 4
Kurang menarik      Cukup menarik         Menarik                Sangat menarik
Gambar 3.3. Skala AS QSPM
commit to user 39
BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Gambaran Umum Kabupaten Ngawi