17
2. Rugi-rugi Hysteresis P
h
Rugi-rugi hysteresis merupakan rugi-rugi yang berhubungan dengan pengaturan daerah magnetik pada bagian inti trafo. Dalam pengaturan daerah
magnetik tersebut dibutuhkan energi. Akibatnya akan menimbulkan rugi-rugi terhadap daya yang melalui trafo. Rugi-rugi tersebut menimbulkan panas
pada bagian inti trafo.
= . .
.
2.3
Dimana : K
h
= Konstanta Hysteresis B
maks
= Fluks maksimum Wb
2.5 Transformator Distribusi
Transformator distribusi yang umum digunakan adalah transformator step down 20kV400V. Tegangan fasa ke fasa sistem jaringan tegangan rendah adalah
380 V. Karena terjadi drop tegangan, maka pada tegangan rendahnya dibuat diatas 380V agar tegangan pada ujung penerima tidak lebih kecil dari 380V.
Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mampu mengubah maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih
rangkaian listrik ke rangkaian listrik arus bolak-balik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik yang dapat
menaikkanmenurunkan teganganarus dengan frekuensi yang sama. Pada
Universitas Sumatera Utara
18
umumnya transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis, dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer, dan kumparan sekunder. Rasio
perubahan tegangan akan tergantung dari rasio jumlah lilitan pada kedua kumparan itu. Hubungan transformasinya adalah sebagai berikut :
= =
2.4 dimana :
E
1
= ggl pada sisi primer volt E
2
= ggl pada sisi sekunder volt N
1
= jumlah belitan pada sisi primer turn N
2
= jumlah belitan pada sisi sekunder turn
Transformator distribusi pada dasarnya adalah tiga transformator satu fasa yang bekerja bersama dan dilayani oleh suatu sistem tiga fasa dan dapat melayani
beban tiga fasa atau beban satu fasa pada masing-masing fasanya. Suatu transformator distribusi berkualitas baik, jika transformator tersebut mempunyai
nilai efisiensi tinggi dan rugi-rugi yang kecil pada saat melayani beban.
Universitas Sumatera Utara
19
Gambar 2.10 Konstruksi Transformator Distribusi
Transformator distribusi yang terpasang pada tiang dapat dikategorikan menjadi :
1. Conventional transformers.
Tidak memiliki peralatan proteksi terintegrasi terhadap petir, gangguan dan beban lebih sebagai bagian
dari trafo. Oleh karena itu dibutuhkan fuse cut out untuk
menghubungkan conventional transformers dengan jaringan distribusi primer. Lightning arrester juga perlu ditambahkan untuk trafo jenis
ini. 2.
Completely self-protecting CSP transformers. Memiliki peralatan proteksi terintegrasi terhadap petir, baban lebih, dan hubung singkat.
Lightning arrester terpasang langsung pada tangki trafo sebagai proteksi terhadap petir. Untuk proteksi terhadap beban lebih,
digunakan fuse yang dipasang di dalam tangki. Fuse ini disebut weak link. Proteksi trafo terhadap gangguan internal menggunakan
Universitas Sumatera Utara
20
hubungan proteksi internal yang dipasang antara beliran primer dengan bushing primer.
3. Completely
self-protecting for
secondary banking
CSPB transformers. Mirip dengan CSP transformers, tetapi pada trafo jenis
ini terdapat sebuah circuit breaker pada sisi sekunder. Circuit breaker ini akan membuka sebelum weak link melebur.
Gardu trafo distribusi berlokasi dekat dengan konsumen. Transformator dipasang pada tiang listrik dan menyatu dengan jaringan listrik. Untuk
mengamankan transformator dan sistemnya, gardu dilengkapi dengan unit-unit pengaman. Karena tegangan yang masih tinggi belum dapat digunakan untuk
mencatu beban secara langsung, kecuali pada beban yang didisain khusus, maka digunakan transformator penurun tegangan step down yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan menengah 20 kV ke tegangan rendah 400230 Volt. Gardu trafo distribusi ini terdiri dari dua sisi, yaitu sisi primer dan sisi
sekunder. Sisi primer merupakan saluran yang akan mensuplay ke bagian sisi sekunder. Unit peralatan yang termasuk sisi primer adalah :
a. Saluran sambungan dari SUTM ke unit transformator primer trafo b. Fuse cut out
c. Ligthning arrester
Universitas Sumatera Utara
21
Gambar 2.11 Gardu Transformator Distribusi
Universitas Sumatera Utara
22
2.6 Susut Energi