Pengaruh Susut Teknis Terhadap Kerugian PT PLN PERSERO

29

2.10 Pengaruh Susut Teknis Terhadap Kerugian PT PLN PERSERO

Dalam konteks kenaikan tarif listrik, indeks efisiensi berupa tinggi rendahnya angka susut, sebab angka susut identik dengan biaya atau pendapatan yang hilang. PT. PLN Persero sebagai perusahaan yang menyediakan ketenagalistrikan setiap tahunnya selalu mengalami kesusutan kehilangan pendapatan. Oleh karena itu PT. PLN Persero dituntut untuk menekan angka susut energi listrik sesuai dengan yang diperkenankan dalan Surat Keputusan Menteri Keuangan bahwa PT. PLN Persero harus dapat menekan susut sebesar sepuluh persen 10. Dengan demikian apabila PT. PLN Persero dapat menekan angka kesusutan sampai pada level ideal sebesar 10 maka akan ada peningkatan pendapatan. Dengan adanya pendapatan tambahan tersebut maka PT. PLN Persero tidak perlu menaikan harga jual atau TDL Tarif Dasar Listrik kepada konsumen. Pemerintah tidak perlu memberikan subsidi kepada PT. PLN Persero sehingga subsidi tersebut dapat dialokasikan ke sektor lain yang lebih membutuhkan seperti sektor pendidikan dan kesehatan. Selain itu PT. PLN Persero dapat melakukan investasi baru disektor ketenagalistrikan, khususnya di pembangkitan yang selanjutnya dapat meningkatkan kecukupan pelayanan kepada masyarakat. Menurut Muhamad Tasrif, seorang pengamat kelistrikan, mengatakan bahwa semakin bagus kualitas daya hantarnya, semakin rendah susut yang terjadi. Jika terjadi penurunan susut, hal itu akan berdampak pada peningkatan pendapatan penjualan energi listrik. Maka dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa susut losses merupakan aktiva yang selalu berputar, dengan seringnya terjadi susut distribusi energi listrik maka akan berpengaruh terhadap penghasilan pendapatan Universitas Sumatera Utara 30 yang diterima oleh perusahaan dan PT. PLN Persero akan selalu menderita kerugian. Semakin rendah angka susut losses distribusi maka akan semakin besar pendapatan yang diterima oleh perusahaan, begitu sebaliknya jika semakin tinggi angka susut losses maka akan semakin kecil pendapatan yang diterima oleh perusahaan tesebut. Menurut hasil audit yang dilakukan oleh Arthur Andersen dan UMS Group dari Australia AAUMS, terdapat inefisiensi pada PLN. Audit efisiensi ini merupakan audit khusus yang tidak sama dengan audit keuangan yang biasanya dilakukan oleh kantor akuntan publik. Tujuan audit efisiensi ini adalah: 1. Meneliti secara independen efisiensi PLN dibandingkan dengan tolok ukur World Best Practices Standart. 2. Merekomendasikan peningkatan efisiensi kinerja PLN. Temuan utama dari audit efisiensi tersebut adalah belum ada upaya optimal dalam operasional dan investasi PLN sehingga timbul biaya inefisiensi rata-rata Rp 5,6 triliun per tahun. Audit ini menemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi inefisiensi tersebut adalah : 1. Inefisiensi dalam fungsi pembangkitan. Hal ini disebabkan oleh: a. Pasokan gas yang melebihi kebutuhan, sehingga terdapat gas yang tidak dipakai tetapi tetap harus dibayar. Hal ini disebabkan adanya klausul take or pay yang terlalu tinggi. b. Produktivitas tenaga kerja rendah. Universitas Sumatera Utara 31 c. Biaya pengadaan spare parts yang terlalu tinggi. Biaya yang terlalu tinggi ini menandakan bahwa proses pengadaan tidak berjalan secara normal sesuai prosedur. 2. Inefisiensi dalam fungsi transmisi, distribusi dan retail. Faktor yang mempengaruhi adalah: a. Biaya pengadaan spare parts yang terlalu tinggi. Biaya yang terlalu tinggi ini memberi tanda adanya proses pengadaan yang tidak berjalan normal sesuai prosedur. b. Produktivitas tenaga kerja rendah. 3. Inefisiensi dalam fungsi penunjang. Faktor yang mempengaruhi adalah: a. Ketrampilan tenaga kerja belum memadai. b. Kurang pemanfaatan sistem dan teknologi informasi yang ada. 4. Inefisiensi dalam perencanaan investasi. Hal ini disebabkan: a. Perencanaan yang konservatif dan belum sepenuhnya berdasarkan manajemen risiko risk-based, menyebabkan beberapa sistem kelistrikan memiliki cadangan terlalu besar dan hal ini diperburuk keadaannya oleh krisis. b. Penggunaan dana pinjaman yang bersyarat ketat dan berkepanjangan prosesnya tied loan tidak sesuai dengan perencanaan awal PLN. Universitas Sumatera Utara 32 c. Kurang terpadunya sistem manajemen administrasi utang luar negeri yang seharusnya diharapkan menjadi pengendali pengeluaran biaya investasi. d. Adanya kewajiban untuk menyediakan tenaga listrik sektoral dan regional mempengaruhi nilai efisiensi dan ekonomi PLN. 5. Inefisiensi dalam pengadaan dan pelaksanaan konstruksi yang diakibatkan oleh: a. Lemahnya program pengawasan dan pengendalian proyek total project management. b. Pengendalian proyek tidak optimal karena kurangnya koordinasi internal maupun campur tangan pihak luar, seperti pemberi pinjaman non-multilateral tied loan dan intervensi Pemerintah. c. OE Owner’s Estimate atau HPS harga perhitungan sendiri yang tidak ditetapkan secara benar. OE jarang dipakai sebagai pedoman PLN dalam tenderevaluasinegosiasi pengadaan proyek, sehingga harga perolehan lebih tinggi dari harga wajar internasional. d. Keterlambatan proyek dan menumpuknya klaim karena lemahnya pengambilan keputusan dan kurangnya desentralisasi kewenangan. Universitas Sumatera Utara 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang dilakukan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah metode pengumpulan data dan pengolahan data. Metode pengumpulan data dilakukan pada PT PLN PERSERO Rayon Medan. Data yang di kumpulkan adalah data penyulang pada TD II GI Glugur. Metode pengolahan data dilakukan secara perhitungan manual. Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan dengan langkah kerja sebagai berikut: Gambar 3.1 Blok Diagram Langkah Kerja Penelitian Pengumpulan Data Menghitung Susut JTM Menghitung Susut Trafo Distribusi Menghitung Susut Total Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Studi Tata Ulang Letak Transformator Pada Jaringan Distribusi 20 KV Aplikasi PT. PLN (Persero) Rayon Binjai Timur

5 67 73

Studi Penempatan Transformator Distribusi Berdasarkan Jatuh Tegangan Pada PT. PLN (Persero) Rayon Medan Kota

28 168 69

Pengaruh Pemerataan Beban Terhadap Rugi-Rugi Jaringan Tegangan Rendah Transformator Distribusi (Aplikasi Pada PT. PLN (Persero) Rayon Medan Kota)

10 122 86

Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus Netral Dan Losses Pada Transformator Distribusi (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) Cabang Medan, Rayon Medan Kota)

8 55 89

Studi Tentang Kualitas Kinerja Transformator Distribusi Dalam Melayani Beban Dengan Regulasi Tegangan Dan Efisiensi Sebagai Parameter (Aplikasi Pada Pt. Pln (Persero) Rayon Medan Kota)

16 75 110

Studi Penempatan Transformator Distribusi Berdasarkan Jatuh Tegangan (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) Rayon Medan Kota)

4 89 99

Analisa Susut Energi Non Teknis pada Jaringan Distribusi PT.PLN (PERSERO) UPJ KENDAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) Materi SEMINAR TA

0 1 11

Perhitungan Susut Daya Pada Jaringan Tegangan Menengah 20KV Pada Penyulang Meranti di PT. PLN (PERSERO) Rayon Ampera Palembang - POLSRI REPOSITORY

0 0 13

ANALISA PEMINDAHAN BEBAN UNTUK MENGATASI SUSUT DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI PENYULANG JAMBI PT. PLN (PERSERO) RAYON KENTEN - POLSRI REPOSITORY

0 0 13

PENGARUH PEMERATAAN BEBAN TERHADAP RUGI-RUGI JARINGAN TEGANGAN RENDAH TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DI PT PLN (PERSERO) RAYON SUKARAME

0 0 13