27
mencapai daya guna dan hasil yang optimal, dan mempersiapkan warga belajar untuk mengembangkan diri
pribadinya atau untuk memperoleh kesempatan kerja yang lebih besar”.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan lembaga kursus harus eksis dan perlu ditingkatkan keberadaannya. Terdapat tiga tujuan dan
pentingnya lembaga kursus menurut Triyana 2012: 24 - 25 yaitu: a.
Adanya tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap kursus dan pelatihan
b. Angka pengangguran dan kemiskinan masih tinggi
menuntut lembaga kursus mampu memberikan jaminan penempatan lulusannya.
c. Adanya persaingan di pasar global dunia karena memasuki
era pasar bebas Asia, CAFTA, yang segera menyusul Australia, New Zeland, Jepang, India, dan korea Selatan.
D. Hakikat Kursus Menjahit
1. Pengertian Kursus Menjahit
Pakaian atau busana berkembang sangatlah pesat, berbagai model selalu berubah-ubah dengan cepat mengikuti trend dan gaya
terbarunya. Hal tersebut terbukti dari menjamurnya toko-toko dan online shop yang tertarik dan menawarkan berbagai macam model
pakaian dengan gaya terbaru. Namun ada sebagian masyarakat yang lebih tertarik dan puas membuat pakaian di tukang jahit secara
langsung. Meskipun terkadang biaya jahit mahal namun hal tersebut bisa terbayarkan dengan kualitas hasil jahitan yang bagus dan tidak
mudah sobek. Idayanti 2015: 8 mengungkapkan bahwa menjahit merupakan
proses dalam menyatukan bagian-bagian kainyang telah digunting
28
berdasarkan pola. Lebih lanjut Idayanti 2015: 8-9 menjelaskan secara umum menjahit adalah pekerjaan menyambung kain, bulu, kulit
binatang, pepangan, dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan menjahit sebagai meletakkan menyambung, mengelem, dan sebagainya dengan jarum
atau benang. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
menjahit merupakan kegiatan untuk membuat pakaian yang terdiri dari berbagai jenis seperti kain, bulu, kulit binatang dan bahan lain yang
bisa dilewati oleh jarum dan benang jahit dengan beberapa tahapan yakni mengukur tubuh, membuat pola, memotong kain, dan
menjahitnya. Sedangkan kursus menjahit dapat di definisikan sebagai
kegiatan pendidikan yang dilakukan dalam jangka waktu relatife pendek untuk mengembangkan pengetahuan yang lebih menekankan
pada keterampilan dalam menjahit kepada peserta didik disebuah lembaga kursus.
2. Program Kursus Menjahit
Sawitri dkk 2000: 54 menjelaskan bahwa pada program kursus menjahit, tidak secara langsung memproduksi busana tetapi
mendidik tenaga terlatih yang dapat bekerja pada usaha bidang busana. Dalam kursus menjahit terdapat beberapa tingkat, yaitu:
29
a. Tingkat keterampilan dasar
Pada tingkat ini keterampilan yang dimiliki oleh lulusan adalah penjahit yang masih sederhana, yang dapat menjahit
busana sendiri.
b. Tingkat costumiere
Pada tingkat ini lulusan dapat menjahit model-model busana yang sulit dan dapat menerima jahitan dari orang
lain.
c. Tingkat coupuse
Pada tingkat ini lulusan dapat menjahit dan mengubah model busana-busana dengan teknik tailoring.
d. Tingkat guru menjahit
Pada tingkat ini lulusan dapat mengajar pada kursus menjahit
E. Penelitian yang Relevan