11
Sesuai Permendiknas No. 63 tahun 2009, penjaminan mutu pendidikan baik formal maupun nonformal dilaksanakan oleh satuan
atau program pendidikan. Dalam kegiatannya melaksanakan penjaminan mutu pendidikan, peyelenggara satuan atau program
pendidikan harus menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk terlaksananya penjaminan mutu.
2. Pelaksanaan Program Penjaminan Mutu Pendidikan
Sebagaimana halnya pendidikan formal, kewajiban untuk melakukan penjaminan mutu pendidikan juga dibebankan kepada jalur
pendidikan nonformal. Penjaminan mutu pendidikan bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan SNP. Sesuai
dengan Pasal 91 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa, “Pelaksanaan
program penjaminan mutu pendidikan dilakukan secara bertahap, sistematis, dan terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang
memiliki target dan kerangka waktu yang jelas” Ada beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan dalam
kegiatan penjaminan
mutu pendidikan.
Sallis 2010:7-11
menyebutkan dalam konsep Total Quality Management, beberapa hal pokok tersebut diantaranya:
a. Perbaikan secara terus-menerus continuous improvement
Konsep ini mengandung pengertian bahwa pihak pengelola senantiasa melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan secara
terus-menerus untuk menjamin semua komponen penyelenggara pendidikan telah mencapai standar mutu yang ditetapkan.
12
b. Menentukan standar mutu quality assurance
Standar mutu pendidikan misalnya dapat berupa pemilikan atau akuisisi kemamuan dasar ada masing-masing bidang
pembelajaran, dan sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuh.
c. Perubahan kultur change of culture yang bertujuan membentuk
budaya organisasi untuk menghargai mutu dan menjadikan mutu sebagai orientasi semua komponen organisasional.
d. Perubahan organisasi upside down organization
Perubahan ini menyangkut perubahan kewenangan, tugas- tugas dan tanggung jawab. Misalnya, dalam kerangka manajemen
berbasis sekolah, struktur organisasi dapat berubah terbalik dibandingkan struktur konvensional.
e. Mempertahankan hubungan dengan pelanggan keeping close to
the customer, yang bertujuan agar institusi pendidikan senantiasa dapat melakukan perubahan-perubahan atau improvisasi yang
diperlukan, terutama berdasarkan perubahan sifat dan pola tuntutan kebutuhan pelanggan.
Pelaksanaan penjaminan mutu dilakukan melalui beberapa tahapan seperti yang dikemukakan oleh Fattah 2012: 6:
“Tahapan penjaminan mutu pendidikan dimulai dari penetapan standar mutu, pemenuhan standar mutu, pengukuran dan
evaluasi dengan cara pengumpulan data dan analisis, perbaikan dan pengembangan dalam peningkatan mutu pendidikan yang
mengacu pada acuan mutu pendidikan, yakni Standar Pendidikan yang melampaui Standar Nasional Pendidikan
”. Sesuai Permendiknas No. 63 Tahun 2009, kegiatan program
penjaminan mutu pendidikan ditujukan untuk memenuhi tiga tingkatan acuan mutu, diantaranya sebagai berikut:
a. Standar Pelayanan Minimal SPM
SPM adalah jenis dan tingkat pelayanan pendidikan minimal yang harus disediakan oleh satuan atau program
pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten atau kota.
b. Standar Nasional Pendidikan SNP
SNP adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara kesatuan Republik
Indonesia. Pasal 2 ayat 1 PP No. 19 Tahun 2005
13
menyebutkan bahwa, SNP sendiri terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana
prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan
penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan
berkala. c.
Standar Mutu Pendidikan di atas SNP Menurut pasal 10 ayat 2 Permendiknas No. 63 Tahun
2009, yang dimaksud dengan standar mutu pendidikan di atas SNP adalah, Standar mutu di atas SNP yang berbasis
keunggulan lokal, dan standar mutu di atas SNP yang mengadopsi danatau mengadaptasi standar internasional
tertentu.
3. Analisis Aplikasi Manajemen Mutu di Sekolah