Kegunaan Hukum Administrasi Negara

12 jabatan negara itu dengan para warga masyarakat” Prajudi Atmosudirdjo 1983:42. Dan menurut pakar ilmu hukum di Indonesia, Prajudi Atmosudirdjo, “Hukum Administrasi Negara adalah hukum mengenai Pemerintah beserta yang terpenting yakni administrasi negara” Prajudi Atmosudirdjo 1983:11. Lebih lanjut HAN dapat dibedakan menjadi dua golongan besar , yaitu: 1 HAN Heteronom, yakni hukum mengenai seluk beluk daripada administrasi negara, meliputi: 1 Hukum tentang dasar-dasar dan prinsip-prinsip umum daripada administrasi negara. 2 Hukum tentang organisasi daripada administrasi negara, termasuk pengertian dekonsentrasi dan desentralisasi. 3 Hukum tentang aktifitas-aktifitas daripada administrasi negara. 4 Hukum tentang sarana daripada administrasi negara. 5 Hukum tentang peradilan administrasi. Prajudi Atmosudirdjo 1983:45 2 Hukum Administrasi Negara Otonom, yakni hukum yang diciptakan oleh administrasi negara.

2.1.2 Kegunaan Hukum Administrasi Negara

Menurut Sjachran Basah HAN merupakan sarana hukum untuk mencapai tujuan negara. Lebih lanjut dikatakan bahwa pada hakekatnya HAN tersebut adalah seperangkat norma yang mengatur dan : 1 Memungkinkan administrasi negara untuk menjalankan fungsinya. 2 Melindungi warga terhadap sikap-tindak administrasi negara itu sendiri. Dengan kata lain HAN berfungsi sebagai pengendali disiplin dan operasionalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi keadministrasinegaraan oleh pihak administrasi negara. 13 Mengingat argumentasi teoritis maupun praktis yang menegaskan bahwa suatu kekuasaan cenderung disalahgunakan dan jika kekuasaan itu sedemikian luas dimiliki, maka sudah pasti dibutuhkan pembatasan kepada kekuasaan tersebut demi mencapai hasil-hasil yang lebih baik bagi pemerintah maupun masyarakat. Instrumen penegakan Hukum Administrasi Negara meliputi pengawasan dan penegakan sanksi. Pengawasan merupakan langkah preventif untuk memaksakan kepatuhan, sedangkan penerapan sanksi merupakan langkah represif untuk memaksakan kepatuhan Dalam suatu negara hukum, pengawasan terhadap tindakan pemerintah dimaksudkan agar pemerintah dalam menjalankan aktivitasnya sesuai dengan norma-norma hukum, dan juga adanya jaminan terhadap masyarakat dari tindakan-tindakan pemerintahan sebagai konsekuensi konsep welfarestate pemerinta campur tangan sangat luas dalam kehidupan masyarakat seperti bidang politik, agama, sosial, budaya, dan sebagainya, perlu adanya perlindungan kepentingan masyarakat yang diimplementasikan dalam bentuk pengawasan terhadap kegiatan pemerintah. Ditinjau dari segi kedudukan dari badanorgan yang melaksanakan kontrol itu terhadap badan organ yang dikontrol, dapatlah dibedakan atas: Kontrol intern berarti bahwa pengawasan itu dilakukan oleh badan yang secara organisatoris struktural masih termasuk dalam lingkungan pemerintah sendiri. 1 kontrol ekstern adalah pengawasan yang dilakukan oleh organ atau lembaga yang secara organisatorisstruktural berada di luar pemerintah 2 Ditinjau dari segi waktu dilaksanakannya, pengawasan atau kontrol dibedakan atas: Kontrol a-priori terjadi bila pengawasan dilaksanakan 14 sebelum dikeluarkannya keputusan atau ketetapan pemerintah kontrol a- posteriori terjadi bila pengawasan itu baru dilaksanakan sesudah dikeluarkannya keputusan atau ketetapan pemerintah 3 Ditinjau dari segi objek yang diawasi yang terdiri dari Kontrol dari segi hukum rechtmatigheid dimaksudkan untuk menilai segi-segi atau pertimbangan yang bersifat hukumnya saja segi legalitas, yaitu segi rechtmatigheid dari perbuatan pemerintah Kontrol dari segi kemanfaatan doelmatigheid dimaksudkan untuk menilai benar tidaknya perbuatan pemerintah itu dari segi atau pertimbangan kemanfaatannya 2.1.3 Teori Good Governance 2.1.3.1 Definisi Good Governance