Aspek-aspek Kemandirian Anak Taman Kanak-kanak

17 mampu mengambil inisiatif, dan mampu membuat keputusan daripada orang yang rendah diri. Juliska Gracinia 2004: 76 berpendapat bahwa kemandirian adalah sikap yang harus dikembangkan anak agar dapat menjalani kehidupan tanpa ketergantungan kepada orang lain. Sementara itu, Novan Ardy Wiyani 2014: 28 mengartikan kemandirian anak usia dini sebagai karakter yang dapat menjadikan anak dapat berdiri sendiri, tidak tergantung dengan orang lain, khususnya orangtuanya. Novan Ardy Wiyani 2014: 29 juga menjelaskan bahwa kemandirian yang akan dibentuk oleh orangtua dan guru pada anak usia dini adalah kemandirian yang menjadikan anak usia dini: a memiliki kemampuan untuk menentukan pilihan; b berani memutuskan sesuatu atas pilihannya sendiri; c bertanggung jawab menerima konsekuensi yang menyertai pilihannya; d memiliki rasa percaya diri; e mampu mengarahkan diri; f mampu mengembangkan diri, g mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan; dan h berani mengambil risiko atas pilihannya. Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemandirian adalah sikap yang tidak tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas dalam kehidupan. Kemandirian sangat penting bagi anak untuk kehidupannya kelak karena semakin dewasa maka semakin lepas pula anak dari orangtuanya.

2. Aspek-aspek Kemandirian Anak Taman Kanak-kanak

Waluyo, dkk. 2008: 225 menjelaskan bahwa pembentukan kemandirian mencakup dua aspek, yaitu aspek kepribadian dan aspek lingkungan. 18 a. Aspek Kepribadian Aspek kepribadian adalah aspek yang terkait dengan watak atau karakter seseorang. Dalam hal ini sifat atau karakter orang yang mandiri adalah: 1 memiliki hasrat bersaing kompetisi untuk maju demi kebaikan diri dan lingkungannya; 2 berani mengambil keputusan; 3 memiliki inisiatif dalam memecahkan masalah; 4 percaya diri; dan 5 memiliki rasa tanggung jawab. b. Aspek Lingkungan Faktor lingkungan meliputi lingkungan rumah maupun masyarakat sekitar. Seorang anak yang tidak dibiasakan hidup mandiri pasti akan sulit tumbuh menjadi mandiri. Kartono dalam Novan Ardy Wiyani, 2014: 32 menyebutkan empat aspek kemandirian di antaranya: a emosi yang ditunjukkan dengan kemampuan anak mengontrol dan tidak tergantungnya kebutuhan emosi dari orangtua; b ekonomi yang ditunjukkan dengan kemampuan anak mengatur dan tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi dari orangtua; c intelektual yang ditunjukkan dengan kemampuan anak untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi; serta d sosial yang ditunjukkan dengan kemampuan anak untuk mengadakan interaksi dengan orang lain dan tidak tergantung orang lain. Hal serupa juga diungkapkan oleh Syafaruddin 2012: 147 yang mengatakan bahwa kemandirian memiliki empat aspek, yaitu aspek intelektual kemampuan untuk berpikir dan menyelesaikan masalah sendiri, aspek sosial kemampuan untuk membina relasi secara aktif, aspek emosi kemampuan untuk mengelola emosinya sendiri, dan aspek ekonomi kemampuan untuk mengatur ekonominya sendiri. 19 Dari beberapa pendapat di atas dapat dikatakan bahwa aspek-aspek kemandirian meliputi aspek kepribadian, lingkungan, intelektual, sosial, emosi, dan ekonomi. Masing-masing dari aspek tersebut menunjukkan ciri-ciri yang berbeda sesuai dengan usia dan perkembangan anak.

3. Ciri-ciri Kemandirian Anak Taman Kanak-kanak