Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

2 Tabel 12. Desain Penelitian Group Pretest Treatment Posttest E 1 O 1 X 1 Y 1 E 2 O 2 X 2 Y 2 Diadaptasi dari Sugiyono 2013: 79 Keterangan: E 1: Kelas dengan pendekatan inkuiri terbimbing kelas eksperimen-1 E 2: Kelas dengan pendekatan inkuiri semi terbimbing kelas eksperimen-2 O 1 : Pretest pada kelas eksperimen-1 O 2 : Pretest pada kelas eksperimen-2 X 1 : Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing eksperimen-1 X 2 : Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri semi terbimbing eksperimen-2 Y 1 : Posttest kelas eksperimen-1 Y 2 : Posttest kelas eksperimen-2

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Depok 2. Waktu Penelitian Penelitian diawali dengan observasi pembelajaran yaitu pada saat peneliti melaksanakan kegiatan PPL pada 10 Agustus-12 September 2015. Dilanjutkan dengan uji coba instrumen pada 2 November 2015. Penelitian dilaksanakan pada 3-24 November 2015 terdiri dari 6 kali pertemuan, pertemuan ke-1 untuk pretest, pertemuan ke-2, ke-3 dan ke-4 pemberian perlakuan, dan pertemuan ke-5 untuk posttest. Adapun jadwal penelitian disajikan pada Tabel 13. 3 Tabel 13. Jadwal Penelitian No Hari Tanggal Jam Kelas Materi 1 Selasa 3 November 2015 09.40-11.00 Eksperimen-1 Pretest 11.20-12.40 Eksperimen-2 Pretest 2 Senin 9 November 2015 09.20-10.40 Eksperimen-2 Jenis-jenis Reaksi Kimia 11.00-12.20 Eksperimen-1 Jenis-jenis Reaksi Kimia 3 Selasa 10 November 2015 09.40-11.00 Eksperimen-1 Ciri-ciri reaksi kimia 11.20-12.40 Eksperimen-2 Ciri-ciri reaksi kimia 4 Senin 16 November 2015 09.20-10.40 Eksperimen-2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi 11.00-12.20 Eksperimen-1 Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi 5 Selasa 24 November 2015 09.40-11.00 Eksperimen-1 Posttest 11.20-12.40 Eksperimen-2 Posttest

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP N 2 Depok tahun pelajaran 20152016. Jumlah seluruh peserta didik kelas VII adalah 127 peserta didik dan dibagi dalam empat kelas yaitu kelas VII A, VII B, VII C dan VII D. Rincian jumlah peserta didik pada masing- masing kelas dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Rekapitulasi Jumlah Peserta didik Kelas VII SMP N 2 Depok Tahun Ajaran 20152016 No Kelas Jumlah Peserta didik Total Laki-laki Perempuan 1 VII A 13 19 32 2 VII B 13 19 32 3 VII C 14 18 32 4 VII D 14 17 31 Jumlah 54 73 127 4 2. Sampel Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kelas-kelas atau kelompok- kelompok yang sudah ada. Peneliti memilih menggunakan teknik cluster random sampling karena SMP Negeri 2 Depok tidak ada kelas unggulan. Karena tidak ada kelas unggulan atau tingkatan, maka peneliti berasumsi semua semua kelas homogen seragam. Hal ini diperkuat dengan hasil analisis nilai ulangan tengah semester UTS peserta didik kelas VII A, B, C, D mata pelajaran IPA menggunakan uji homogenitas program aplikasi SPSS 19. Suatu data dikatakan homogen jika nilai signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji homogenitas, diperoleh nilai signifikansi 0,731. Karena nilai signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa semua kelas bersifat homogen. Karena semua kelas homogen, maka peneliti mengundi dua kelas diantara empat kelas yang ada VII-A, VII -B, VII -C, dan VII -D. Berdasarkan hasil pengundian, diperoleh kelas VII-A sebagai kelas eksperimen-1 dan kelas VII-B sebagai kelas eksperimen-2. Kelas eksperimen-1 memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing, sedangkan kelas eksperimen-2 menggunakan pendekatan inkuiri semi terbimbing. 5

D. Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Perbedaan Keterampilan Proses Sains Antara Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Dengan Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Konsep Fotosintesis (Kuasi Eksperimen Di Mts. Nurul Falah Sangiang Kota Tange

10 36 212

Perbedaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas pada Konsep Jamur

0 7 303

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Laju Reaksi

1 49 0

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN KREATIVITAS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA.

0 6 31

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA.

0 1 27

KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN TERMOKIMIA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING.

0 9 36

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERPIKIR LOGIS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM KOLOID.

3 12 44

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI IPA SMA.

3 4 17

EFEKTIVITAS LKS INKUIRI TERBIMBING MATERI TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 0 10

PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING KOOPERATIF JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP

0 1 8