Pengertian Destinasi Pariwisata Persaingan Destinasi Pariwsita

Pariwisata sebagai suatu sistem juga digambarkan oleh Morison 1998 yang terdiri dari empat elemen,dimana satu elemen dengan lainnya saling berhubungan, dan ketergantungan, empat elemen tersebut adalah: 1. Daerah asal wisatawan atau Tourist Generating Gountry TGC, 2. Tourist Destinastion Country TDC serta dihubungkan dengan dua elemen yaitu 3. Travel dan 4. Marketing. Mill and Morrison 1998 dalam Hsu,et.al.2008. Travel menghubungkan TGC dengan TDC sedangkan Marketing menghubungkan antara TDC dengan TGC. Pariwisata sebagai suatu sistem dapat digambarkan sebagai peran empat elemen yang saling ketergantungan satu dengan yang yang lainnya. Seperti TGC adalah daearah asal wisatawan, dimana mereka memiliki karakteristik yang dapat dilihat dari aspek eografis, demografi psikografi dan behaviour.Richarson and Fluker 2004:46. Sehingga pasar dapat di segmentasi dapat dikatagorikan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kebiasaanya habit, kesukaannya preferences, kelompok dan individu, tujuan perjalanan, demografis dan psikografis Gee, et.al 1997: 48. Sedangkan Tourism Destination Country TDC atau daerah tujuan wisata, adalah tempat dimana wisatawan akan berkeunjung dan berbagai produk ditawarkan baik yang bersifat tangible maupun intangible. Berbagai fasilitas harus ada pada suatu destinasi diantaranya akomodasi, trasnportasi, makanan, toko cendera mata dan segala sesuatu yang dapat dilihat atau menikmati produk yang telah disediakan tersebut Richarson and Fluker 2004:49

2.5 Pengertian Destinasi Pariwisata

Destinasi menurut Richarson and Fluker 2004:48 adalah tempat yang signifikan yang dikunjungi dalam suatu petjalanan, Richard and Fluker menekankan destinasi dari sudut pandang tempat Place dan signifikan atau memadai. Sehingga destinasi harus bermanfaat bagi konsumen serta tersedia berbagai atribut terutama prasarana dan sarana pariwisata. Sedangkan Kotler 1999 mengatakan destinasi adalah suatu tempat dengan berbagai bentuk yang nyata atau dipersepsikan oleh konsumen. Berbagai atribut yang diharapkan dan diinginkan oleh wisatawan terhadap suatu destinasi dan pada saat yang bersamaan imej suatu destasi wisata telah diidentifikasi sebagai faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan oleh wisatawan baik dalam aspek koqnitif maupun behavior Mohamed,2009:230. Sehingga bagi destinasi merupakan suatu peluang untuk bersaing dan menyediakan produk yang bervariasi dan bernilai, sehingga dapat meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan Moscardo et.al.1996: 62; Shaw, 2009: 31. Destinasi sering diistilahkan juga dengan sebutan destination area.WTO 1995c dalam Richarson and Fluker 2004:48. Destinasi juga sering diistilahkan dengan ”region” sehingga sering digabungkan istilahnya menjadi ”destination region”. Leiper 2004:51. Menurut Pike 2008:24 destinasi dari sudut pandang permintaan adalah suatu tempat yang menarik pengunjung untuk tinggal sementara. Sedangkan Rubies, 2001:39 dalam Pike, 2008:24 menyatakan bahwa suatu destinasi adalah ruang geografis yang didalamnya terdapat klaster berbagai sumber daya pariwisata. Dari definisi yang diberikan oleh beberapa peneliti, dapat digambarkan destinasi pariwisata adalah suatu kesatuan unit geografis yang didalamnya terdapat berabagai sarana dan prasarana pariwisata serta msayarakat yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.

2.6 Persaingan Destinasi Pariwsita

Persaingan dalam dunia pariwisata masih mengacu pada model tradisional yaitu hanya dari aspek ekonomi Ritchie and Crouch,2003:2, walaupun sesungguhnya persaingan suatu destinasi pariwisata sering hanya dilihat dalam konteks ekonomi seperti seberapa besar pendapatan yang diterima adanya kedatangan wisatawan. Sebuah destinasi wisata harus dipandang sebagai suatu kesatuan geografis yang didalamnya terdapat berbagai kegiatan yang memiliki kekuatan yang multidimensi Ritchie and Crouch,2003:2, yang terdiri dari komponen; 1. Ekonomi, 2. Sosial, 3. Budaya, 4. Politik, 5. Teknologi, dan 6. Lingkungan, 7. Sehingga elemen ini dapat digunakan sebagai daya tarik wisata serta kekuatan dalam menghadapi pesaing.Isu tentang persaingan suatu destinasi baru muncul sejak tahun 1990 dimana riset dalam bidang destinasi baru dimulai, dengan adanya tiga paper yang berkaitan dengan destinasi, satu diantaranya adalah persaingan harga pada suatu destinasi Dwyer et.al 1999 dalam Pike,2004:4. Persaingan destinasi juga digambarkan dengan munculnya berbagai Destination Organization Managemen DMOs. Bahkan sejak tahun 2004 WTTC mengembangkan indek kompetitif destinasi yang telah digunakan pada lebih dari 200 negara dengan memberikan kode hijau green, orange orange dan merah reda bagi katagori yang kurang baik Pike,2005:41. Sebagai contoh perbandingan indek antara Australia dan China, yang menggunakan delapan indeks yaitu: 1. Price competitifness, 2. Human tourism, 3. Infrastructure, 4. Environment,5.Technology,6. Human resources, 7. Openness, dan 8.Sosial. China dalam indeks harga memiliki nilai green 89 yang berarti persaingan harga sangat positif, sedangkan dari sisi human tourism mendapatkan nilai merah dengan nilai 9. sedangkan Australia dalam bidang infrastruktur mendapatkan nilai 100 green sedangkan price dan human tourism masih mendapat warna merah.

2.7 Pengertian dan Pentingnya Posisioning