4.4 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini meliputi survei yang ditujukan kepada Wisatawan Nusantara dengan memberikan kuesioner tentang posisi kompetitif masing-masing DTW
yang ada di kabupaten dan kota di Bali. Penyebaran kuesiner dan Fokus grup ditujukan kepada BPW di Bali untuk mengetahui bagaimana persepsi mereka terhadap daya tarik
wisata yang ada pada masing-masing kabupaten dan kota di Bali.Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik peubah ganda ”Multidimensional
Scalling” untuk menentukan posisi satu obyek relatif terhadap obyek lainnya berdasarkan penilaian kemiripannya Wijaya, 2010: 119 serta preferensi mereka dengan menggunakan
analisis korenponden Hair et al., 1998: 519.
4.5 Penentuan Sumber Data
Sumber data dapat dibagi menjadi dua yaitu 1 data sekunder dan 2 data primer. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari 1. Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2.
Badan pusat statistik provinsi Bali serta dari literaratur melalui internet, koran dan buku bacaan serta artikel yang terkait dengan penelitian ini. Sedangkan data primer diperoleh
melaui penyebaran kuesioner, folkus grup dan wawancara dengan responden serta observasi pada objek dan daya tarik wisata yang ada di Bali.
4.6 Analisis Data
Setelah dilakukan pengecekan dan tabulasi data, kemudian dianalsis dengan menggunakan metode analisis multi variat atau peubah ganda dengan menggunakan
Multidimensional Scaling MDS dan Corespondence Analysis ANACOR Hair et al., 1998: 519.
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Analisis Deskriptif 5.1.1 Karakteristik Responden
Adapun karakteristik responden yang berkunjung pada 12 daya tarik wisata di Bali, seperti disajikan pada tabel-tabel berikut:
5.1.1.1 Berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin responden yang berkunjung pada 12 daya tarik wisata di Bali sebagian besar adalah laki-laki dengan prosentase sebesar 68,7, sisanya berjenis kelamin
perempuan dengan prosentase 31, 3 persen. Selengkapnya disajikan pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
orang Persentase
Laki 103
68,7 Perempuanm
47 31,3
Jumlah 150
100
Sumber: Lampiran 2
5.1.1.2 Berdasarkan pendidikan
Jenis pendidikan responden yang berkunjung pada 12 daya tarik wisata yang ada di Bali sebagian besar adalah pendidikan SMA, sebanyak 56 persen, disusul
pendidikan S2 sebanyak 19 persen, pendidikan D3 sebanyak 16 persen dan pendidikan S3 sebesar 8,7 persen. Seperti disajikan pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Jenis Pendidikan Jumlah
Persentase SMA
84 56
D3 24
16 S2
29 19
S3 13
8,7 Jumlah
150 100
Sumber : Lampiran 2
5.1.1.3. Bali sebagai destinasi kreatif
Pandangan responden terhadap Bali sebagai destinasi kreatif, seluruh responden setuju atau menyatakan Bali sebagai destinasi kreatif. Menggambarkan
bahwa Bali memang layak sebagai destinasi kretif karena berbagai produk wisata yang ada, mulai dari daya tarik alam, budaya serta spiritual serta berbagai
akomodasi serta cendera mata yang dijual di Bali. Selengkapnya disajikan pada Tabel 5.3
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Bali sebagai Destinasi Kreatif
Katagori Jumlah
Persentase Ya
150 100
Tidak Jumlah
150 100
Sumber: Lampiran 2
5.1.1.4 Periode kunjungan
Periode kunjungan wisatawan secara garis besarnya dapat dibagi menjadi dua bagian yakni, kunjungan pertama kali dan kunjungan ulang. Lebih dari 80
persen Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Bali adalah mereka yang sudah pernah berkunjung ke Bali. Hanya 12 persen wisatawan yang berkunjung pada daya
tarik wisata di Bali adalah mereka yang berkunjung pertama kali. Lebih dari 50 persen Wisatawan Nusantara berkunjung lebih dari 5 kali. Artinya bagi Wisatawan
Nusantara, Bali adalah sebagai destinasi pariwisata utama dan menjadi rumah kedua bagi mereka. Kunjungan kedua sampai ketiga kali mencapai 20 persen.
Selengkapnya disajikan pada Tabel 5.4..
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Periode Kunjungan
Katagori kunjungan Jumlah
Persentase
Pertama kali 19
12,7 2-3 kali
31 20,7
4-5 kali 16
10,7 5 kali
84 56,0
Jumlah 150
100 Sumber: Lampiran 2
5.1.1.5 Mengetahui daya tarik wisata
Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden pada 12 daya tarik wisata yang ada di Bali, 150 responden menyatakan pandangannya sebagai berikut:
Kuta dan Sanur adalah daya tarik wisata yang paling banyak dikunjungi dan diketahui oleh responden. Sebesar 100 persen Wisatawan Nusanatra menyatakan
pernah berkunjung dan mengetahui Kuta dan Sanur posisi nomor 1. Posisi kedua adalah Nusa Dua dan Jimbaran. Ubud dan Tanah Lot adalah daya tarik ketiga yang
paling banyak dikunjungi dan diketahui oleh responden. Daya tarik yang paling jarang dikunjungi dan kurang diketahui adalah pantai Medewi di Kabupaten
Jembrana. Seperti disajikan pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Tentang Daya Tarik Wisata
Nama Daya Tarik Wisata
Jumlah Persentase
Urutan
Kuta 150
100 1
Medewi 45
30 9
Tanah Lot 148
98, 7 3
Tanjung Benoa 143
95, 3 4
Nusa Dua 149
99, 3 2
Jimbaran 149
99, 3 2
Sanur 150
100 1
Ubud 148
98, 7 3
Lembongan 88
58, 7 7
Kintamani 73
48, 7 8
Tulamben 141
94 5
Lovina 124
82, 7 6
Sumber: Lampiran 2
5.3 Analisis Multidimensional Scaling MDS
MDS adalah salah satu teknik multivariat untuk menganalisis hubungan interdependensi atau saling ketergantungan antar varaibel Santoso dan Tjiptono, 2001:
321. Adapun sofware yang dewasa ini digunakan untuk analisis MDS adalah SPSS dengan kemempuan membuat ALSCAL dan INDSCAL. Adapun langkah-langkan dalam analisis
MDS meliputi 1 perumusan maslaah, 2 adanya data input , yaitu nilai kesamaan dan ketidaksamaan dari objek yang dinilai, 3 pemilihan prosedur MDS berupa data metrik dan
non metrik, 4 penentuan dimensi yang didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya, 5 pemberian nama kelompok atau konfigurasi dan 6 pengujian validitas dan reliabilitas
dengan menggunakan nilai Stress dan R -Square. Adapun objek yang akan dinilai adalah 12 daya tarik wisata, yakni :
1. Kuta 2. Medewi
3. Tanah Lot 4. Tanjung Benoa
5. Nusa Dua 6. Jimbaran
7. Sanur 8. Ubud
9. Lembongan 10. Kintamani
11. Tulamben 12. Lovina
Daya tarik wisata Kuta akan dibandingkan dengan 11 daya tarik lainnya, dari segi kemiripan similiarity dan perbedaan atau sangat tidak mirip. Dengan skor penilaian 1
sampai 5. Skor 1 apabila daya tarik wisata yang ada sangat mirip dengan daya tarik wisata lainnya misalnya Kuta memiliki kemiripan dengan daya tarik wisata Sanur. Sedangkan
skor 2 apabila kedua daya tarik wisata kurang memiliki kemiripan, skor 3 apabila kedua daya tarik wisata memiliki kemiripan dan perbedaan, skor 4 keduanya memiliki banyak
perbedaan, sedangkan skor 5 apabila kedua daya taik wisata sangat berbeda misalnya Kuta sangat berbeda dengan Kintamani.
Adapun berbandingan daya tarik wisata terdiri atas 66 pasangan disajikan pada kuesioner, lampiran 1.
Contoh penilaian Wisatawan Nusantara terhadap 12 daya tarik wisata menggunakan MDS
No Daya tarik wisata
1 Kuta Medewi Beach
1 2
3 4
5
2 Kuta Tanah Lot
1 2
3 4
5
3 Kuta Tanjung Benoa
1 2
3 4
5
4 Kuta Nusa Dua
1 2
3 4
5
5 Kuta Jimbaran
1 2
3 4
5
6 Kuta Sanur
1 2
3 4
5
7 Kuta Ubud
1 2
3 4
5
8 Kuta Lembongan Island
1 2
3 4
5
9 Kuta Kintamani
1 2
3 4
5
10 Kuta Tulamben
1 2
3 4
5
11 Kuta Lovina
1 2
3 4
5
Sumber: lampiran 1
5.2 Analisis Korespondensi ANACOR