Pengertian Pariwisata dan Wisatawan

LANDSAN KONSEP

2.1 Pengertian Pariwisata dan Wisatawan

Pariwisata pada hakekatnya dapat didekati dari berbagai sudut pandang baik dari sisi sejarah; sebagai suatu dekade perjalanan manusia untuk bersenang-senang, sebagai suatu teori dan praktek; dimana pengertian pariwisata secara teori dan praktek telah digunakan. Pariwisata telah dipandang sebagai suatu sektor yang berperan dalam bidang ekonomi baik secara regional maupun nasional, serta peran pariwisata yang dilihat dari dampak lingkungan Leiper,2004:39. Pengertian atau definisi, sejarah serta dampak yang ditimbulkan. Secara etimologi dikatakan kata “tour “berasal dari bahasa Latin “tornare” dan bahasa Greek “tormos” berarti lathe or circle, suatu perpindahan dari suatu titik pusat atau aksis. Dalam bahasa inggris moderen berarti change atau perpindahan atau perputaran atau turn. Theobald, 2005: 9 . Sedang akhiran “ism” berarti tindakan. Ketika digabungkan antara tour dan ism menjadi tourism yang berarti perpindahan atau perputaran daris satu titik tertentu dan kembali lagi ke tempat semula. Sehingga tour menunjukkan suatu perjalanan yang berputar round trip. Leiper 1979:11:10 berkaitan dengan kata tourism menjelaskan bahwa kata ini telah digunakan di Inggris yang menggambarkan Aristokrat laki-laki Inggris yang melakukan studi tentang politik, pemerintahan serta diplomatic, dimana mereka melakukan perjalanan selama tiga tahun dalam kegiatan belajarnya sampai ke daratan eropa..Salah satu kerangka konseptual yang telah dibangun adalah oleh Jafar Jafari 1977 dalam Theobald, 2005: 11 yang menyatakan bahwa Pariwisata adalah suatu studi tentang manusia yang meninggalkan tempat asal mereka, suatu industri yang merespon kebutuhan dan dampak industri bagi kehidupan social budaya, ekonomi dan lingkungan phisik” Sebuah forum internasional yang dilaksanakan pada tahun 1963 dengan nama Committee of Statistical Expert of The League of Nation, pertama kali mengusulkan penggunaan kata wisatawan asing atau foreign tourist adalah orang yang mengunjungi suatu negara diluar tempat biasanya tinggal untuk kurun waktu sekurang-kurangnya 24 jam . Sedangkan pada tahun 1945 United Nation UN memberikan definisi dengan batasan waktu maksimun 6 bulan. Sedangkan organisasi internasional ada yang memberikan batasan 1 tahun atau kurang. Konferensi UN tentang perjalanan dan pariwisata pada tahun 1963 yang disponsori International Union of Official Travel Organization IUOTO yang sekarang bernama World Tourism Organization WTO sekarang lebih familiar dengan nama UNWTO, memberikan rekomendasi bahwa kata visitor dapat diadopsi sebagai definisi wisatawan; yaitu “seorang yang mengunjungi suatu negara diluar biasanya mereka tinggal dengan berbagai alasan kecuali untuk mencari nafkah dinegara yang dikunjunginya” Pengunjung atau visitor dalam hal ini dapat dikatagorikan menjadi dua yaitu: 1. Wisatawan atau tourist dan 2. Pelancong atau excursionist. Theobald, 2005: 13 Wisatawan adalah “pengunjung sementara yang tinggal sekurang-kurangnya 24 jam disuatu destinasi yang dikunjunginya dengan tujuan untuk bersenang-senang pleasure, bisnis, keluarga, misi atau pertemuan. Sedangkan pengertian “excursionist atau pelancong adalah orang yang melakukan perjalanan kurang dari 24 jam di negara yang dikunjunginya termasuk penumpang kapal pesiar.Theobald, 2005: 15-17 Sejak tahun 1963 kata visitor, tourist dan excursionist yang diusulkan diterima dengan berbagai revisi dan konsekuensinya. Pada tahun 1993 UN menerima laporan dari WTO dan memberikan rekomendasi kepada UN bagian statistik, untuk tujuan statistik pariwisata. Salah satu hasil resolusi ini WTO, 1991 pariwisata didefinisikan sebagai:” aktifitas sesorang yang melakukan perjalanan ke suatu tempat diluar lingkungan biasanya untuk kurang dari spesifik waktu dan tujuan umumnya adalah perjalanan dan bukan untuk mendapatkan penghasilan ditempat yang dikunjunginya…”. Sebagai tambahan definisi umum yang digunakan adalah “ suatu aktifitas perjalanan manusia untuk berenang-senang, bisnis dan tujuan lain diluar tempat lingkungan mereka dan tinggal tidak lebih dari satu tahun. Konferensi di Ottawa ini juga menghasilkan kesepakatan untuk pengembangan dan implementasi sistem pengukuran dan indikator yang digunakan untuk mempredeiksi industri pariwisata secara utuh.Theobald, 2005: 15. Menurut Goldner and Ritchie 2006:5 definisi pariwisata bila diterjemahkan secara bebas adalah ”proses, aktifitas dan hasil yang muncul dari hubungan dan interaksi antara wisatawan, penyedia pariwisata, pemerintah, masyarakat tuan rumah, dan lingkungan sekitar yang terlibat dalam interaksi antara tuan rumah hostdan pengunjung”. Definisi aslinya adalah; ” as the processes, activities, and outcomes arising from the relationships and the interaction among tourists, tourism suppliers, host goverments, host communities, and surrounding environments that are involved in the attracting and hosting of visitors” Pariwisata dapat digambarkan sebagai bagian dari gabungan aktifitas manusia untuk berbagai tujuan terutama untuk bersenang-senang, dimana mereka adalah bagian dari pengertian pengunjung atau visitor, dimana pengunjung sendiri menurut Goldner and Ritchie 2006: 11 dapat dibagai menjadi dua yaitu pengunjung yang dikaitkan dengan kegiatan perjalanan dan pariwisata dan perjalanan yang dikaitkan dengan tujuan lain seperti ; melakukan perjalanan karena pulang pergi kerja atau commuters, pekerja musiman, migran dan sebagainya Goldner and Ritchie, 2006: 11. Mathieson and Wall 2006: 19 menggambarkan pariwisata sebagai suatu phenomena yang beragam yang mengakibatkan perpindahan dan tinggal pada suatu destinasi diluar tempat dimana biasanya mereka tinggal. “Tourism is a multi-faced phenomena that involve movement to and stay in destinations outside the normal place of residence. Pariwisata menurut World Tourism Organization WTO merupakan suatu stereotype imej dalam melakukan kegiatan berlibur, seperti digambarkan ” Tourism comprises the activities of person travelling to and staying in places outside their usual environment for not more than one consecutive year for leisure, business, and other purposes” Bila diterjemahkan secara bebas, pariwisata adalah suatu aktifitas manusia yang melakukan perjalanan dan tinggal disuatu tempat yang bukan merupakan lingkungan tempat biasanya tinggal dengan tenggang waktu satu tahun untuk tujuan menikmati waktu luang, bisnis dan tujuan lainnya. Dibandingkan dengan definsisi sebelumnya, definisi menurut WTO menambahkan ”batasan waktu” sebagai batas antara perjalanan untuk kegiatan pariwisata dan bukan pariwisata, dengan batas waktu maksimal adalah satu tahun. Bila perjalanan dan tinggal lebih dari satu tahun maka tidak dianggap sebagai kegiatan pariwisata. Kata ”usual environment’ untuk membedakan perjalanan yang dilakukan oleh penduduk yang melakukan kegiatan rutinitas seperti kegiatan kerja dan lainnya. Goldner and Ritchie, 2006: 7. Pariwisata menurut WTO 1993 dalam Goldner and Ritchie, 2006: 70 digambarkan dengan beberapa terminologi seperti : 1. International toursism; dimana international tourism, dibagi menjadi inbound tourism, yaitu kunjungan yang dilakukan oleh bukan penduduk setempat, sedangkan outbound tourisn adalah kunjungan keluar suatu negara yang dilakukan oleh suatu penduduk. 2. Internal tourism adalah kunjungan yang dilakukan oleh penduduk dan bukan penduduk setempat dalam suatu negara. 3 Domestic tourism, kunjungan yang dilakukan dalam suatu negara sendiri, 4 National tourism adalah pariwisata internal ditambah dengan outbound tourism. Seperti digambarkan pada Tabel 2.1 Tabel 2.1. Terminologi Pariwisata menurut WTO Pelaku perjalanan atau Traveller menurut asosiasi riset perjalanan dan pariwisata digambarkan sebagai berikut: Traveller atau orang yang melakukan perjalanan dapat dibagi menjadi dua katagori yaitu: 1 pengunjung atau visitor dan 2 bukan pelaku perjalanan wisata non traveller. Sedangkan pengunjung atau visitor sendiri dapat di bagi menjdi dua yaitu; a Tourist dan 2. Excursionist, katagori ini sering disebut dengan tipelogi perjalanman wisata. Seperti disajikan pada Gambar 2.2. Domistik inbound outbound National Internal International Sumber : WTO dalam Theobald, 2005, gambar diadaptasi. inbound Gambar 2.2 Tipe Pelaku Perjalanan

2.2 Klasifikasi Permintaan Pariwisata