Pengadaan Bahan Pustaka Metode Pengadaan Buku

6. Bahan-bahan audio visual: baik kelompok pamflet cs maupun komik sebenarnya secara umum masuk dalam ketegori bahan jenis ini. Akan tetapi, di sini khusus ditekankan pada bahan-bahan yang titik berat approachnya pada persepsi visuil dan pendengaran audio sehingga ia terdiri antara lain dari: gambar-gambar biasa flat pictures, map-map, peta-peta, film, filmtrip. slides, pita suara tape, piringan hitam, model- model, realia, globe bola dunia, dan lain-lain.

C. Pengadaan Bahan Pustaka

Menurut Soeatminah 1992 : 71, pengadaan adalah proses menghimpun bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi suatu perpustakaan. Koleksi yang diadakan oleh suatu perpustakaan hendaknya relevan dengan minat dan kebutuhan para pemakainya. Hal ini disebabkan karena adanya eksistensi perpustakaan yang muncul karena kebutuhan para pemakainya itu sendiri. Oleh karena itu, pustakawan harus mampu melaksanakan pengadaan buku yang tepat bagi pemakainya. Menurut P. Sumardji 1988 : 23, pengadaan adalah kegiatan mengadakan bahan koleksi untuk dijadikan koleksi perpustakaan yang dilakukan dengan kegiatan pemilihan bahan koleksi dan kegiatan pelaksanaan pengadaan bahan koleksi. Koleksi-koleksi buku yang diadakan oleh perpustakaan haruslah relevan dengan kebutuhan para pemakainya dan juga lengkap serta merupakan terbitan yang selalu up to date atau tidak ketinggalan jaman.

D. Metode Pengadaan Buku

Menurut Soejono Trimo MLS 1985 : 57, pengadaan buku di suatu perpustakaan dapat ditempuh melalui berbagai cara, yakni di antaranya : 1. Pembelian Pembelian merupakan suatu proses pesanan yang dilakukan melalui toko-toko buku ataupun dealer jobber atas dasar budget yang telah tersedia bagi pengadaan buku di suatu perpustakaan. 2. Hadiah Bahan pustaka yang menjadi koleksi di perpustakaan melalui hadiah dapat diperoleh secara cuma-cuma dari perpustakaan atau instansi- instansi tertentu. Dalam hal ini, jenis bahan yang biasanya diperoleh dengan cuma-cuma adalah brosurpamflet, majalah bekas, gambar-gambar, selebaran-selebaran yang berisi pengumuman-pengumuman pemerintah ataupun suatu lembaga tertentu yang banyak hubungannya dengan kegiatan pembangunan masyarakat dan daerah maupun unsur-unsur kebudayaan nasional, dan laporanhasil rapat kerja, seminar dan sebagainya. Apabila antar perpustakaan dapat membina kerjasama dengan baik, maka akan memperoleh kesempatan untuk mendapatkan bahan pustaka secara cuma-cuma, hanya saja perpustakaan diharapkan agar benar-benar selektif dalam menerima buku-buku yang diperoleh dari hadiah, sehingga buku-buku tersebut tetap layak untuk disajikan kepada para pengguna, dan yang lebih penting serta harus dijaga adalah agar perpustakaan tidak menjadi kumpulan barang-barang bekas yang tidak bermanfaat. 3. Tukar Menukar Tukar menukar barang pustaka sangatlah lazim di setiap perpustakaan. Namun, ada masalah yang seringkali terjadi dalam pelaksanaan pertukaran bahan pustaka ini adalah kesalahan dalam tafsiran diantara para pustakawan yang menilai bahan pustaka diperoleh berdasarkan nilai harga barang ataupun tebal tipisnya publican yang akan ditukarkan. Sebenarnya dalam tukar menukar bahan pustaka yang menjadi pedoman hendaknya selalu ada nilai kemanfaatan bahan pustaka tersebut. Oleh karena itu, perlu sekali adanya proses pendekatan yang matang sebelum program pertukaran tadi dilaksanakan diantara perpustakaan yang bersangkutan. 4. PengkopianPenggandaan Bahan Pustaka Perpustakaan dapat melakukan pengkopian bahan pustaka dari instansi lain yang dirasa sangat diperlukan bagi masyarakat yang dilayani oleh perpustakaan yang bersangkutan. Ada satu hal yang perlu diperhatikan oleh setiap pustakawan dalam pengkopian bahan pustaka, yakni setiap naskahinformasi yang difotokopi hendaknya disertai keterangan bibliografi yang lengkap agar pihak yang menggunakan informasiartikel tadi dapat mengetahui sumber aslinya. Prosedur fotokopi ini merupakan alternative pilihan untuk memperoleh salinan bahan pustaka yang memang sulit diperoleh ataupun mahal harganya. 5. Kliping Alternatif lain yang dapat ditempuh oleh suatu perpustakaan adalah dengan pembuatan kliping. Dalam pembuatan kliping ini dapat diperoleh dari sumber-sumber informasi dan dengan biaya yang cukup terjangkau. Informasi penting yang bersumber dari majalah, artikel, surat kabar dan sejenisnya dapat dihimpun dalam suatu kliping, yang disusun secara sistematis dengan cara tertentu berdasarkan subjeknya agar mudah digunakan. Menurut Soeatminah 1992 : 71-79 , pengadaan buku di perpustakaan dapat dilakukan dengan cara, yakni : 1. Hadiah Koleksi perpustakaan yang bersumber dari hadiah kadang-kadang kurang cocok dengan tujuan dan fungsi serta ruang lingkup layanan perpustakaan, maka pengadaan koleksi melalui hadiah bukan merupakan andalan pembinaan koleksi perpustakaan. Hadiah dapat diperoleh dengan cara : a. Mengajukan permintaan hadiah pustaka Perpustakaan dapat mengajukan permintaan hadiah bahan pustaka kepada lembaga pemerintah danatau swasta, lembaga ilmiah, di dalam dan luar negeri. Permintaan ini dapat dilakukan secara lisan atau tertulis. Permintaan secara lisan sebaiknya dikuatkan dengan cara tertulis melalui surat, supaya ada bukti otentik. b. Hadiah tidak atas permintaan Sering terjadi suatu lembaga atau pribadi memberikan hadiah pustaka kepada perpustakaan. Hal ini dapat terjadi karena kebetulan lembaga atau seseorang mempunyai pustaka yang ingin dihadiahkan, atau sengaja ingin memberi hadiah pustaka kepada perpustakaan tertentu karena rasa simpati. c. Sumbangan wajib Perpustakaan perguruan tinggi dapat memnta sumbangan wajib berupa buku dengan harga tertentu, kepada mahasiswa yang telah lulus. Kelihatannya sederhana, tetapi sumbangan wajib merupakan sumber pengadaan pustaka yang dapat diandalkan kelestariannya karena jumlah mahasiswa yang lulus setiap tahunnya dapat diperhitungkan. Permintaan sumbangan ini harus secara resmi dikuatkan dengan Surat Pimpinan Perguruan Tinggi. 2. Tukar-menukar Tukar-menukar bahan pustaka dapat dilakukan apabila perpustakaan memiliki sejumlah pustaka yang tidak diperlukan lagi, atau memiliki jumlah eksemplar yang terlalu banyak, dan ingin ditukarkan dengan pustaka lain. 3. Titipan Perpustakaan sering dititipi sejumlah pustaka oleh seseorang. Pustaka yang dititipkan boleh dipinjamkan, tetapi statusnya tetap milik penitip. 4. Pembelian Untuk mengadakan koleksi lewat pembelian, perpustakaan perlu menyediakan anggaran. Anggaran pengadaan koleksi merupakan bagian dari anggaran perpustakaan yang telah direncanakan. Di samping anggaran, perpustakaan harus menentukan macam dan jenis bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi perpustakaan. Prosedur pembelian pustaka dapat dilakukan lewat toko buku, penerbit, atau agen penjualan pustaka. Untuk membeli pustaka, perpustakaan menyiapkan daftar pustaka yang akan dibeli. Untuk pembelian buku ke luar negeri dapat dilakukan oleh perpustakaan, melalui agen yang jauh lebih praktis daripada datang ke masing-masing penerbit, karena agen akan mencarikan, mengirimkan, serta menagih pembayarannya. Menurut P. Sumardji 1988: 24, pengadaan buku di perpustakaan dapat dilakukan dengan cara: 1. Dengan cara membeli bahan koleksi yang dibutuhkan perpustakaan, jika memang ada danaanggaran untuk pengadaan bahan koleksi bagi perpustakaan. 2. Dengan cara minta bantuan atau sumbangan bila mungkin kepada pihak- pihak yang sekiranya bisa dimintai bantuan ataupun sumbangannya baik berupa danaanggaran uang, buku-buku, majalah-majalah, dan bahan koleksi yang lain. 3. Dengan cara mengadakan permufakatan tukar-menukar bahan koleksi dengan pihak perpustakaan lain.

E. Proses Pengadaan Dalam Melakukan Pengadaan Bahan Pustaka