1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tingkat keberhasilan pembangunan Nasional Indonesia akan sangat bergantung pada sumber daya manusia sebagai aset bangsa dalam
memaksimalkan perkembangan seluruh sumber daya manusia yang dimiliki. Upaya tersebut dapat dilakukan dan ditempuh melalui pendidikan, baik melalui
jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan non formal. Salah satu lembaga pada jalur pendidikan formal yang menyiapkan lulusannya untuk memiliki
keunggulan di dunia kerja adalah melalui jalur pendidikan kejuruan. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mana peserta didiknya dilatih atau dibekali
ilmu yang berkaitan dengan suatu bidang keahlian tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan SMK merupakan salah satu jalur
pendidikan formal yang diselenggarakan untuk mempersiapkan calon tenaga kerja kelas menengah dalam memasuki dunia usaha, baik untuk menjawab
tantangan kebutuhan tenaga kerja dan menciptakan lapangan kerja atau wirausaha. Sehingga lulusannya dapat mengembangkan diri apabila terjun dalam
dunia kerja. Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003
pasal 15 menjelaskan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam
bidang tertentu. Sesuai dengan bentuknya, SMK menyelenggarakan program- program pendidikan yang disesuaikan dengan jenis - jenis lapangan kerja
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990.
2 Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan SMK menurut Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003, terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum Sekolah Menengah Kejuruan adalah : a meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa; b mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab; c mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan,
memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia; dan d mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan
efisien. Tujuan khusus Sekolah Menengah Kejuruan adalah sebagai berikut: a
menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat
menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; b menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya; c membekali peserta didik
dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang
lebih tinggi; dan d membekali peserta didik dengan kompetensi - kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.
3 SMK Negeri 2 Wonosari merupakan sekolah kejuruan yang berada di
Kabupaten Gunungkidul yang memiliki sarana dan kualitas hasil pembelajaran yang tergolong baik dan telah mendapatkan sertifikat ISO 9001 : 2000 pada
tanggal 12 Maret 2005. SMK Negeri 2 Wonosari memiliki 9 kompetensi keahlian yang terdiri dari 14 kelas. Salah satu kompetensi keahlian yang termasuk
diunggulkan adalah Teknik Pemesinan. Teknik Pemesinan menjadi diunggulkan karena di Kabupaten Gunungkidul dari 31 SMK Negeri maupun Swasta hanya ada
2 sekolah yang membuka program keahlian tersebut. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di Jurusan Teknik pemesinan SMK Negeri 2 Wonosari
seringkali mengalami kendala. Salah satu kendala adalah kesulitan siswa mempelajari salah satu mata pelajaran Mekanika Teknik dan Elemen Mesin.
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin MTEM merupakan mata pelajaran produktif dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran SMK khususnya
program keahlian Teknik Pemesinan. Dalam pelaksanaannya pembelajaran Mekanika Teknik dan Elemen Mesin menjadi salah satu kegiatan yang
membosankan dan menyulitkan bagi sebagian siswa. Minat belajar siswa pada mata pelajaran tersebut rendah begitu pula dengan hasil belajar. Berdasarkan
observasi yang dilaksanakan di SMK Negeri 2 Wonosari menunjukan bahwa hasil nilai ulangan harian pertama menunjukan bahwa masih banyak siswa yang
belum mendapatkan nilai sesuai yang diharapkan. Dari 3 kelas , yaitu kelas X MA, X MB dan X MC rata-rata yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal adalah
55,67 . Selain itu saat proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat tidak merespon dengan yang disampaikan guru, saat diberi kesempatan untuk
bertanya siswa cenderung diam dan bingung.
4 Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, maka perlu upaya untuk
mengatasi ragam kesulitan belajar pada mata pelajaran Mekanika Teknik dan Elemen Mesin serta penyebabnya. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan
penelitian terkait kesulitan belajar yang dialami siswa. Melalui penelitian tersebut, diharapkan pada pembelajaran selanjutnya, ragam kesulitan belajar dapat
disikapi secara tepat sehingga siswa tidak lagi mengalami kesulitan belajar.
B. Identifikasi Masalah