penggantungan posisi kaki pada pasien tersebut akan menghambat aliran darah balik ke vena menuju jantung dan terjadinya statis vena pengumpulan darah di
vena. Oleh sebab itu pasien dengan insufisiensi vena harus menghindari berdiri dan duduk dalam waktu yang lama. Frekunsi latihan yang dilakukan minimal 6
kali dan dapat berbeda sesuai dengan tingkat kemampuan pasien. Latihan ini harus dilakukan sebanyak 4 kalihari atau sebanyak yang bisa dilakukan.
Tetapi pada penelitian ini hanya dilakukan sebanyak 2 kali dan dilakukan dengan waktu 3 sampai 5 menit tergantung kemampuan pasien, 2 menit dilakukan
istirahat lalu dilakukan peninggian posisi kaki lagi sebanyak 3 sampai 5 menit. Jadi total pengkerjaan pada 1 pasien adalah 7 menit. Peneliti juga memberikan
informasi kepada pasien bahwasanya pengurangan edema kaki ini tidak bisa dalam waktu minimal 1 hari tetap bagaimana pasien dapat melakukan peninggian
posisi tungkai kaki ini sebanyak minimal 4 kalihari selama 3 minggu Brunner and Suddart, 2002.
1.2 Karakteristik Responden
Deskripsi karakteristik demografi responden terdiri dari usia, jenis kelamin, agama, suku, pendidikan dan pekerjaan. Responden pada penelitian ini adalah
pasien yang mengalami Gagal Jantung Kongestif CHF dengan kriteria terjadinya insufisiensi vena pada bagian eksteremitas sehingga terjadi edema pada kaki dan
dilakukan penelitian pada RSUP HAM sebagai tempat penelitian. Kedalaman edema pada pasien yang diteliti adalah 1-4 mm. Berdasarkan hasil penelitian yang
saya lakukan didapatkan data responden sebagai berikut rentang usia 50-59 tahun
Universitas Sumatera Utara
42,1, jenis kelamin laki-laki 83,3, agama Islam 68,4, suku batak 72,2, pendidikan SMA 26,3, pekerjaan PNS 36,8.
Tabel 1.2 Disteribusi, Frekuensi, dan Persentase Karakteristik Demografi Responden N=18.
No Karakteristik demografi
responden N
1 Usia:
35-39THN 40-44THN
49-50THN 50-59THN
3 2
5 8
15.8 10.5
26.3 42.1
2 Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
15 3
83.3 16.7
3 Agama
Islam Protestan
Katolik 13
- 5
68.4 -
26.3 4
Suku Batak
Jawa 13
5 72.2
26.3 5
Tamatan SD
SMP SMA
D-IIISarjana -
3 10
5 -
2.6 26.3
15.8
6. Pekerjaan
Wiraswasta Karyawan
PNS IRT
5 3
7 3
26.3 15.8
36.8 15.8
Universitas Sumatera Utara
1.3 Kedalaman edema sebelum dan sesudah dilakukan intervensi peninggian posisi kaki 30 derajat diatas tempat tidur pada pasien jantung kongestif.
Dari data dibahwa ini, pasien yang menjadi penelitian mempunyai kedalaman edema yang paling banyak yaitu 1-2 mm. Data ini akan dilakukan pentabulasian
rata-rata dengan menggunakan SPSS dengan desain penelitian paired t test. Hasilnya dapat dilhat pada pembahasan.
No Reasponden Edema
Pre Post
1 2.3 mm
1.8 mm 2
4 mm 3.6 mm
3 2 mm
1.7 mm 4
2 mm 1.5 mm
5 2.2 mm
1.3 mm 6
1 mm 0.5 mm
7 1 mm
0.8 mm 8
2 mm 1.6 mm
9 2.3 mm
2 mm 10
2.5 mm 2 mm
11 4 mm
3.8 mm 12
2 mm 1.8 mm
13 2 mm
1.5 mm 14
2 mm 1.7 mm
15 2.3 mm
2 mm 16
2 mm 1.7 mm
17 2 mm
1.6 mm 18
2 mm 1.5
mm
Universitas Sumatera Utara
1.4 Hasil pengaruh peninggian posisi kaki 30 derajat diatas tempat tidur terhadap penurunan derajat edema
Berdasarkan hasil uji analisis statistic pada table 1.4 dengan uji paired t test didapatkan nilai p: 0.000 0.05 yang artinya terdapat perbedaan sebelum dan
sesudah dilakukan peninggian posisi tungkai kaki 30 derajat diatas tempat tidur. Nilai t:9.6 1.96 yang artinya dalam tariff 95 perbedaan tersebut dapat
diterima dengan wilayah perbedaan antara 0.3-0.4 dengan nilai rata-rata mean pre dan post adalah 0.3 dan standad defiasi SD 17.
Table 1.4 Pengaruh peninggian posisi tungkai kaki terhadap pengurangan edema sebelum dan sesudah intervensi.
DERAJAT EDEMA
Sebelum
Sesudah Rata-rata
SD Mean Diff
T Sig.2-tailed
2,20 0,76
0,17 9,66
0,000
1,81 0,79
α = 0,05 2-tailed, df = 17
2. Pembahasaan