Siklus Nitrogen N2 Jaring Makanan

93 Gambar 48. Siklus Nitrogen 1 Tahap Pertama Daur nitrogen adalah proses pemindahan nitrogen dari atmosfir kedalam tanah. Nitrogen juga dapat masuk kedalam tanah melalui air hujan dan proses fiksasi nitrogen. Proses fiksasi nitrogen secara biologi bisa dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan bakteri Azotobacter, Clostridium dan polong-polongan. Ganggang hijau memiliki kemampuan untuk fiksasi nitrogen sehingga masuk kedalam tanah. 2 Tahap Kedua Nitrat yang diperoleh dari hasil fiksasi biologis akan digunakan oleh produsen atau tumbuhan yang nandi diubah menjadi molekul protein. Selanjutnya jika hewan atau tumbuhan mati, maka makhluk pengurai akan merombaknya menjadi NH3 atau yang dikenal dengan gas amoneak dan garam ammonium yang larut dalam air NH4+. Proses ini dinamakan dengan proses amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas dapat mengubah senyawa ammonium dan amoneak menjadi Nitrat oleh Nitrobacter. Jika oksigen dalam tanah terbasa, maka nitrat akan dengan 94 cepat ditransformasikan menjadi oksida nitrogen atau gas nitrogen oleh proses yang dinamakan denitrifikasi.

c. Siklus Fosfor

Fosfor merupakan salah satu jenis elemen yang penting dalam kehidupan, sebab semua makhluk hidup membutuhkan fosfor yang berbentuk ATP Adenosin Tri Fosfat, yang berguna untuk sumber energi metabolisme pada sel. Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik pada tumbuhan dan hewan dan senyawa fosfat anorganik pada air dan tanah. Fosfor dapat dijumpai sebagai PO4 =, HPO4 =, atau H2PO4 berbentuk ion fosfat anorganik, larutan fosfat organik, fosfat partikulat, atau fosfat mineral dalam batuan atau sedimen. Sumber fosfat utama adalah batuan kristal yang lapuk atau hanyut karena erosi. Fosfat tersedia di alam sebagai ion fosfat dan masuk ke dalam tanaman melalui perakaran ke jaringan hidup. Selanjutnya, mengikuti rantai makanan. Fosfat dapat lepas ke atmosfer melalui peristiwa kebakaran hutan. Pada daur detritus, molekul yang lebih besar berisi fosfat dipisahkan menjadi ion fosfat anorganik yang diendapkan sebagai butir sedimen ekosistem perairan. Daur fosfor sangat sederhana. Daur ini bersifat fase sedimen yang lambat dan ditambah dengan tidak dapat larutnya fosfor dalam air sehingga sering kali terjadi kekurangan fosfor bagi pertumbuhan tanaman. Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer pengurai menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah 95 dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus. Sedimen yang mengandung fosfat bisa naik ke atas permukaan disebabkan terjadinya geseran gerak dasar bumi. Tumbuhan mengambil fospat yang masih berbentuk larutan yang berada didalam tanah. Gambar 49. Siklus Fosfor