Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

42

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah seluruh elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan Sekaran, 2003:273. Populasi dalam penelitian ini adalah WP OP yang ada wilayah Semarang Barat pajak yang terdaftar di KPP Pratama Semarang Barat berjumlah 72.475 wajib pajak. Wajib pajak ini terdiri dari wajib pajak badan sebanyak 7.083, wajib pajak orang pribadi sebanyak 64.809 wajib pajak. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2006:131. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi WP OP yang terdapat di daerah-daerah Semarang barat meliputi : WP OP Ngaliyan, WP OP di Mangkang, WP OP di Gunungpati, WP OP di Sampangan, dan WP OP di Pamularsih. Lokasi pengambilan sampel berada di wilayah Semarang Barat. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan metode Convenience Sampling atau sampel yang mengambil secara acak dengan menghampiri setiap orang yang berada dalam lokasi yang sama. Pemilihan sampel ini dilakukan karena pertimbangan kemudahan akses yang dapat dijangkau oleh peneliti . Berikut adalah tabel persebaran kuesioner pada setiap daerah di Semarang Barat : Tabel 3.1 Jumlah Persebaran Kuesioner NO Daerah Penyebaran Kuesioner Jumlah yang Disebarkan Jumlah yang kembali Jumlah yang Tidak Kembali 1 Ngaliyan 36 Kuesioner 36 Kuesioner - 2 Mangkang 12 Kuesioner 12 Kuesioner - 3 Gunung Pati 15 Kuesioner 15 kuesioner - 4 Sampangan 17 Kuesioner 17 Kuesioner - 5 Pamularsih 20 Kuesioner 13 Kuesioner 7 Kuesioner JUMLAH 100 Kuesioner 93 Kuesioner 7 Kuesioner Sumber : data yang diolah, 2013 Menurut Sekaran 2006 jumlah minimum sampel adalah 30, sampel yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 100 wajib pajak dan disebarkan pada tiap daerah di Semarang Barat. Jumlah kuesioner disebarkan sebanyak 100 kuesioner sedangkan yang kembali sebanyak 93 kuesioner. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 7 kuesioner. Kuesioner yang tidak kembali tersebut rata-rata berasal dari daerah Pamularsih. Hal ini disebabkan karena tidak semua wajib pajak bersedia mengisi kuesioner pada saat survey dilakukan. Dengan demikian tingkat pengembalian responrate dari kuesioner yang disebarkan sebesar 93. Jumlah sampel yang dapat ditentukan sebanyak 93 sampel, maka sampel dalam penelitian ini telah memenuhi kriteria sampel minimum yang berjumlah 30 sampel dan bisa digeneralisasikan. Ringkasan penyebaran dan pengembalian kuesioner adalah: Tabel 3.2 Tingkat Pengembalian Kuesioner Keterangan Jumlah data Jumlah kuesioner yang disebarkan 100 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 7 Jumlah kuesioner yang kembali 93 Jumlah kuesioner yang tidak dapat digunakan - Jumlah kuesioner yang dapat digunakan 93 Tingkat pengembalian respon rate 93 Tingkat pengembalian yang digunakan 93 Sumber : data yang diolah, 2013

3.2. Operasional Variabel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Reformasi Administrasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Di KPP Pratama Waingapu (Penyuluhan Pajak Sebagai Variabel Moderating)

0 49 128

Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak Penghasilan dengan Penagihan Pajak sebagai Variabel Moderating (Studi kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong)

25 156 113

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PREFERENSI RISIKO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus pada Wajib Pajak Badan Hotel di DIY)

0 8 21

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PREFERENSI RISIKO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus pada Wajib Pajak Badan Hotel di DIY)

3 61 123

PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN HUKUM WAJIB PAJAK TERHADAP PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN HUKUM WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) SEKTOR PEDESAAN DI KE

0 2 15

PENGARUH PEMAHAMAN DAN PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI PETUGAS PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UKM.

0 1 94

Pengaruh Penerapan Sistem E-Filling terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Pemahaman Internet sebagai Variabel Pemoderasi.

1 8 142

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK DAN PENERAPAN E-SYSTEM TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PREFERENSI RESIKO SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Kepada Wajib Pajak Di Komplek Perumahan Sunter Agung Jakarta Utara) | Tambun | MEDIA AKUNTANSI

1 2 9

PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK TENTANG KUALITAS PELAYANAN FISKUS, KESADARAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN KONDISI KEUANGAN WAJIB PAJAK DAN PREFERENSI RISIKO SEBAGAI VARIABEL MODERATING: (Studi empiris terhadap wajib pajak orang pribadi d

0 0 12

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dengan preferensi risiko sebagai variabel moderating pada kpp pratama jakarta gambir tiga - Repository UNTAR

0 0 51