2.2.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha
Steinhoff dan Burgess dalam Suryana, 2013:27 berpendapat bahwa terdapat empat ciri wirausahawan yang berhasil yang tercermin pada sifat-sifat
kepribadiannya, yaitu: 1. Memiliki kepercayaan diri untuk dapat bekerja keras secara independen
dan berani menghadapi risiko untuk memperoleh hasil, 2. Memiliki kemampuan berorganisasi, dapat mengatur tujuan, berorientasi
hasil, dan tanggung jawab terhadap kerja keras, 3. Kreatif dan mampu melihat peluang yang ada dalam kewirausahaan,
4. Menikmati tantangan dan mencari kepuasan pribadi dalam memperoleh ide.
Dari empat ciri-ciri tersebut maka dapat diketahui bahwa kepribadian merupakan faktor penyumbang keberhasilan dalam sebuah usaha. Selanjutnya
Basrowi 2011:19 juga menyebutkan terdapat empat faktor yang mempengaruhi keberhasilan sebuah usaha, yaitu motivasi, usia, pengalaman, dan pendidikan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Center for Entrepreneurial Research dalam Zimmerer Scarborough, 1998 menemukan 69 siswa menengah atas
ingin mulai menjalankan usaha mereka sendiri. Motivasi utamanya adalah be their own bosses. Usia bisa terkait dengan keberhasilan bila dihubungkan dengan
lamanya seseorang menjadi wirausaha. Dengan bertambahnya pengalaman ketika usia seseorang bertambah maka usia memang terkai dengan keberhasilan.
Pengalaman dalam mengelola usaha memberikan pengaruh pada keberhasilan usaha skala kecil. Dengan demikian tingkat keberhasilan seseorang dalam suatu
kegiatan usaha bisa menjadi tolak ukur pengalaman dalam berwirausaha. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan usaha skala
kecil, dengan asumsi bahwa pendidikan yang lebih baik akan memberikan pengetahuan yang lebih baik dalam mengelola usaha.
Selain beberapa faktor di atas, Ahmed et al dalam Akanbi, 2013:67 menjelaskan bahwa faktor yang diyakini memiliki kaitan langsung dengan
kegiatan berwirausaha adalah sumber daya keuangan dalam keluarga. Hal tersebut disebabkan karena anggota keluarga memiliki potensi yang mendukung baik
sebagai sumber keuangan maupun non-keuangan dalam aktivitas berwirausaha. Selain itu Alma 2011:8 juga menjelaskan bahwa lingkungan keluarga memiliki
pengaruh terhadap profesi wirausaha yang dapat dilihat dari segi pekerjaan orang tua, dari orang tua yang bekerja sendiri dan memiliki usaha sendiri, maka
cenderung anaknya menjadi pengusaha pula. Pada penelitian ini cara untuk mengukur variabel aktivitas berwirausaha
yaitu didasarkan pada indikator yang telah diuraikan di atas dan dituangkan dalam bentuk angket tertutup. Peneliti lebih menekankan pada aspek kepribadian
individu dari pelaku usaha, peran pendidikan kewirausahaan dalam menunjang aktivitas berwirausaha yang dijalankan, serta pengaruh dari lingkungan keluarga
mahasiswa selama bisnis itu berjalan, baik sebelum bisnis itu dijalankan maupun saat bisnis itu sedang berjalan saat ini. Berikut ini peneliti akan menjelaskan
beberapa urgensi terkait kepribadian, pendidikan kewirausahaan, dan lingkungan keluarga.
2.3. Kepribadian