Distribusi tabel t untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n. Kriteria pengujian : jika r
hitung
r
tabel
berarti valid. Sebaliknya jika hasil r
hitung
r
tabel
berarti tidak valid. Riduwan,2004:128.
3.10.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrument, reliabel mudah dimengerti, dengan memperhatikan tiga aspek dari suatu alat ukur, yaitu: kemantapan, ketepatan dan homogenitas. Suatu
instrumen dikatakan mantap apabila dalam mengukur suatu berulang kali, dengan syarat bahwa kondisi sangat pengukuran tidak berubah, instrumen tersebut
memberikan hasil yang sama. Di dalam pengertian mantap, reliabilitas mengandung makna dan juga dapat diandalkan Margono: 1999:181. Instrumen
yang reliable berarti instrumen yang cukup baik untuk mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Pengukuran reliabilitas instrumen menggunakan rumus
Alpha sebagai berikut :
Keterangan: n
= Jumlah sampel r
11
= Reliabilitas yang dicari
Ʃ
= Jumlah varians skor tiap-tiap item
2
= Varian total Suharsimi Arikunto,2008:109
= −
− Ʃ
Kriteria untuk menentukan reliabilitas yakni sebagai berikut:
Tabel 3.8 Kriteria Reliabilitas Koefisien relibilitas r
11
Kriteria
0,80 r
11
≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 r
11
≤ 0,80 Tinggi
0,24 r
11
≤ 0,60 Cukup
0,20 r
11
≤ 0,24 Rendah
0,00 r
11
≤ 0,20 Sangat rendah
Sumber: Suharsimi Arikunto 2008 :75
3.10.3 Tingkat Kesukaran
Derajat atau tingkat kesukaran yang dimiliki oleh tiap butir item tes hasil belajar berfungsi untuk mengetahui bermutu atau tidaknya butir-butir item tersebut.
Untuk menghitung tingkat kesukaran soal digunakan rumus yaitu :
Keterangan : P = Proportion =proporsi = difficulty index = angka indeks kesukaran item
Np = Banyaknya siswa yang dapat menjawab dengan betul N = Jumlah siswa yang mengikuti tes hasil belajar
Sudijono, 2008:372
Untuk menginterprestasikan tingkat kesukaran suatu butir soal ditentukan dengan menggunakan kriteria indeks kesukaran yang dapat dilihat seperti berikut:
Tabel 3.9 Interprestasi Angka Indeks Kesukaran Besarnya P
Interprestasi
Kurang dari 0,30 Sangat sukar
0,30 – 0,70 Cukup Sedang
Lebih dari 0,70 Mudah
Sumber: Sudijono 2008: 372
=
3.10.4 Daya Pembeda
Daya pembeda mengkaji butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu dan siswa yang tergolong
kurang prestasinya. Untuk menghitung daya pembeda ditentukan dengan rumus menurut Sudijono
sebagai berikut:
Keterangan : D
: Indeks diskriminasi satu butir soal P
A
: Proporsi kelompok atas yang dapat menjawab dengan benar butir
item yang bersangkutan
Keterangan : B
A
: Bbanyaknya kelompok atas yang dapat menjawab dengan benar butir soal yang diolah
J
A
: Jumlah kelompok atas P
B :
Proporsi kelompok bawah yang dapat menjawab dengan benar butir Soal yang diolah
Keterangan : B
B
: Banyaknya kelompok bawah yang dapat menjawab dengan benar butir Soal yang diolah
J
B
: Jumlah kelompok bawah Sudijono, 2008: 389
D =
−
=
=