Panduan Observasi Penilaian Hasil Belajar

Sejarah Indonesia 59 Guru dapat mengembangkan bentuk lain berdasarkan apa yang telah dikemukakan. Contoh: Tanggal: Hari: Nama Siswa Perilaku yang Ditampilkan Catatan: berisikan situasi atau kondisi khusus bukan yang terjadi sehari- hariketika suatu perilaku muncul. Guru membuat lembar panduan observasi sebanyak yang diperlukan yaitu jumlah siswa di suatu kelas dibagi 4. Jadi suatu kelas terdiri atas 40 orang maka setiap hari untuk kelas tersebut guru membawa 10 halaman kertas panduan observasi. e. Pengolahan Jawaban Siswa Pada dasarnya pengolahan hasil observasi yang terekam dalam pedoman observasi bersifat inferensial atau induktif. Artinya, guru melakukan pemberian pertimbangan dari apa yang telah terekam ke dalam kelompok nilai yang paling sesuai. Secara teknis guru menggunakan indikator suatu nilai untuk mengelompokkan perilaku yang terekam. Suatu perilaku yang terekam dapatboleh dikelompokkan dalam lebih dari satu nilai apabila memang suatu perilaku mewakili perbuatan lebih dari satu nilai. Misalnya, ketika seorang siswa meminjamkan pensilballpoint miliknya kepada teman sebangku atau sekelas yang lupa membawa pensilballpoint maka perilaku itu dapat dikelompokkan sebagai peduli sosial dan saling bantu. Ketika seorang siswa memberikan penjelasan kepada temannya tentang bahan pelajaran yang tadi dibicarakan di kelas, guru dapat mengelompokkan perilaku itu sebagai saling bantu, bersahabat, dan kerjasama. Sebagaimana halnya dengan hasil pengolahan jawaban dalam instrumen performance, berdasarkan rekaman perilaku peserta didik yang teramati guru dapat mengolah jawaban tersebut menjadi proil perilaku siswa. Proil tersebut menggambarkan perilaku nilai yang 60 Kelas XII SMAMA ditunjukkan siswa. Banyaknya kata, tindakan, mimik terekam guru membuat proil awal yang terdiri atas BT dan MT untuk setiap hasil observasi. Berdasarkan hasil observasi untuk jangka waktu tertentu, satu minggu untuk guru kelas atau satu bulan untuk guru mata pelajaran yang mengajar seminggu sekali suatu kelas, guru dapat mengembangkan keseluruhan proil perilaku hasil belajar karakter seperti: Belum Tampak BT, Mulai Tampak MT, Mulai Berkembang MB, Mulai Konsisten MK, Sudah Konsisten SK.

7. Pelaporan Hasil Penilaian

Pada tahap pelaporan hasil penilaian, guru melakukan kegiatan sebagai berikut: • Menghitungmenetapkan nilai mata pelajaran dari berbagai macam penilaian hasil ulangan harian, tugas-tugas, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester atau ulangan kenaikan kelas; • Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran dari setiap siswa pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan melalui wali kelas atau wakil bidang akademik dalam bentuk nilai prestasi belajar meliputi aspek pengetahuan, praktik, dan sikap disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi yang utuh. 8 . Format Buku Siswa Dalam rangka membelajarkan siswa, guru harus juga memahami format buku siswa. Buku siswa mapel Sejarah Indonesia disusun dengan format sebagai berikut. Buku siswa mapel Sejarah Indonesia untuk Kelas XII SMAMA terdiri atas enam bab. Setiap bab terdapat pengantar dan terdiri atas beberapa subbab. Setiap subbab disusun dalam tiga aktivitas: 1 mengamati lingkungan 2 memahami teks, dan 3 latih uji kompetensi. Setiap bab diakhiri dengan simpulan dan releksi. Sejarah Indonesia 61 Bagian 2 Petunjuk Khusus Pembelajaran PerBab Buku panduan guru ini merupakan pedoman guru untuk mengelola pembelajaran terutama dalam memfasilitasi peserta didik untuk memahami materi dan melaksanakan pesan-pesan sejarah yang ada pada Buku Siswa. Materi ajar yang ada pada Buku Siswa yang terbagi dalam enam bab itu akan dibelajarkan selama satu tahun ajaran. Sesuai dengan desain waktu dan materi setiap bab maka bab I, bab II, dan bab III, dengan jumlah 18 kaliminggu akan diselesaikan dalam kurun waktu setengah tahun pertama semester 1. Kemudian bab IV, V dan V dengan jumlah pertemuan 12 kaliminggu akan diselesaikan pada setengah tahun kedua semester 2. Agar pembelajaran Sejarah Indonesia Kelas XII ini lebih efektif dan terarah, serta lebih bermakna, maka setiap pembelajaran didesain ada: 1 pengantar, 2 Indikator Pembelajaran, 3 materi dan proses pembelajaran, 4 penilaian. Sedangkan untuk 1 pengayaan, 2 remedial, dan 3 interaksi guru dan orang tua, guru dapat menyesuaikan dengan materi dan kondisi situasional jika Indikator Pembelajaran ternyata tidak sampai. Sejarah Indonesia 63

BAB I Perjuangan Menghadapi

Ancaman Disintegrasi Bangsa Kompetensi Dasar KD 1.1 Mengamalkan hikmah kemerdekaan sebagai tanda syukur kepada Tuhan YME, dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. KD 2.1 Meneladani perilaku kerjasama, tanggung jawab, cinta damai para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan dan menunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari. KD 3.1 Berlaku jujur dan bertanggung-jawab dalam mengerjakan tugas- tugas pembelajaran sejarah. KD 3.2 Mengevaluasi peran tokoh nasional dan daerah yang berjuang mempertahankan keutuhan Negara dan bangsa Indoesia pada masa 1948-1965. KD 4.1 Menunjukkan sikap peduli dan proaktif yang dipelajari dari peristiwa dan para pelaku sejarah dalam menyelesaikan permasalahan bangsa dan negara Indonesia. KD 4.2 Menulis sejarah tentang tokoh nasional dan daerah yang berjuang mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1948-1965.