86 Kelas XII SMAMA
No. Nama
Relevansi 1-4
Kelengkapan 1-4
Kebahasaan 1-4
Jumlah Skor 1-4
1. 2.
3. 4.
5.
Nilai = Jumlah skor dibagi 3 Keterangan:
a. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara pesertadidik mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan
indera penglihat, pembau, pendengar, pengecap dan peraba. Makasecara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL pengamatan
berupa informasi dan CARA mengamati.
b. Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaan diperlakukan sebagai
indikator penilaian kegiatan mengamati. • Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang
diamati dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi DasarIndikator Pembelajaran.
• Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau semakin sedikit sisa residu fakta yang tertinggal.
• Kebahasaan menunjukkan bagaimana siswa mendeskripsikan fakta- fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif tata kata
atau tata kalimat yang benar dan mudah dipahami. c. Skor rentang antara 1 – 4
• 1 = Kurang • 2 = Cukup
• 3 = Baik • 4 = Amat Baik
Sejarah Indonesia 87
2. Penilaian presentasi
No Nama
Menjelaskan 1-4
Memvisualisasi- kan 1-4
Merespon 1-4
Jumlah skor
Nilai = Jumlah skor dibagi 3 Keterangan:
a. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara meyakinkan.
b. Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan siswa untuk membuat atau mengemas
informasi seunik mungkin, se- menarik mungkin, atau sekreatif mungkin.
c. Keterampilan merespon adalah kemampuan siswa menyampai-kan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain
secara empatik. d. Skor rentang antara 1 – 4
• 1 = Kurang • 2 = Cukup
• 3 = Baik • 4 = Amat Baik
Pembelajaran Kelima 90 menit “Dari Konlik Menuju Konsensus; Suatu Pembelajaran”
A. Pengantar
Pertemuan minggu kelima ini siswa akan mempelajari atau mengambil hikmah dari kejadian-kejadian konlik dan konsensus yang terjadi antara
tahun1948-1965. Pentingnya pembelajaran topik ini, terutama bila dikaitkan dengan masih terdapatnya konlik di dalam masyarakat Indonesia pada masa
88 Kelas XII SMAMA
sekarang, baik konlik atas dasar ideologi, kepentingan, atau yang terjadi dalam hubungannya dengan sistem pemerintahan. Bagaimanapun, salah satu
guna sejarah adalah kegunaan edukatif. Maksudnya, dengan mempelajari sejarah maka orang dapat mempelajari pengalaman yang pernah dilakukan
masyarakat pada masa lampau, yang tentu saja dapat dikaitkan dengan masa sekarang. Keberhasilan di masa lampau akan dapat memberi pengalaman
pada masa sekarang. Sebaliknya, kesalahan masyarakat di masa lampau akan menjadi pelajaran berharga yang harus diwaspadai di masa kini.
Di sini, guru perlu menanamkan kesadaran kepada para siswa bahwa konlik bertentangan dengan nilai dan prinsip persatuan bangsa sebagaimana
tercantum dalam sila ketiga Pancasila. Upaya musyawarah hendaknya perlu lebih dahulu dilakukan. Bagaimanapun, alam demokrasi di era globalisasi yang
berlangsung di Indonesia kini dapat saja mengarah pada terjadinya peristiwa dengan kecenderungan yang negatif yang dilakukan oleh orang-orang yang
tidak bertanggungjawab. Maka dalam pembelajaran ini, guru diharapkan dapat mengajak siswa untuk memahami dan bisa mengambil hikmah serta mampu
berperan dalam menjaga persatuan dari potensi konlik yang mungkin terjadi.
B. Indikator
Melalui kegiatan pembelajaran ini, siswa mampu: 1. menganalisis konlik-konlik atas dasar ideologi dan kepentingan serta
konlik yang berkait dengan sistem pemerintahan, yang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965.
2. mengomunikasikan konlik-konlik atas dasar ideologi dan kepentingan serta konlik yang berkait dengan sistem pemerintahan, yang pernah
terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965.
C. Materi Pembelajaran
• “Dari Konlik menuju Konsensus: Suatu Pembelajaran” • Materi yang disampaikan pada minggu kelima ini terdapat pada Buku
Siswa Bab II halaman 30-33.
D. Model dan Langkah-langkah
1. Model: Think Pair and Share 2. Pendekatan: scientiic, dengan langkah-langkah: mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.