Integer Linear Programming Metode Branch and Bound untuk

1 2 3 1 2 4 1 5 1 2 3 4 5 2 4 2 11 5 , , , , x x x x x x x x x x x x x − + + = − + + = + = ≥ menyelesaikan suatu masalah linear programming LP. Algoritma simpleks merupakan prosedur perhitungan yang berulang iteratif dimana setiap pengulangan iterasi berkaitan dengan satu pemecahan dasar solusi basis. Bentuk standar dari algoritma simpleks adalah: Pada LP 1, vektor x yang memenuhi kendala Ax b = disebut sebagai solusi fisibel dari LP 1. Misalkan matriks A dapat dinyatakan sebagai A B N = , dengan B adalah matriks yang elemennya berupa koefisien variabel basis dan N merupakan matriks yang elemennya berupa koefisien variabel nonbasis pada matriks kendala. Matriks B disebut matriks basis untuk LP 1. Jika vektor x dapat dinyatakan sebagai vektor B N x x x ⎛ ⎞ = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ , dengan B x adalah vektor variabel basis dan N x adalah vektor variabel nonbasis, maka Ax b = dapat dinyatakan sebagai B N x Ax B N x ⎛ ⎞ = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ B N Bx Nx b = + = . 2 Karena B adalah matriks taksingular, maka B memiliki invers, sehingga dari 2 B x dapat dinyatakan sebagai: 1 1 B N x B b B Nx − − = − . 3 Definisi 2 Solusi Basis Solusi dari suatu LP disebut solusi basis jika: i. Solusi tersebut memenuhi kendala pada LP. ii. Kolom-kolom dari matriks koefisien yang berpadanan dengan komponen taknol adalah bebas linear. Nash Sofer, 1996 Definisi 3 Solusi Basis Fisibel Vektor x disebut solusi basis fisibel jika x merupakan solusi basis dan x ≥ . Nash Sofer, 1996 Ilustrasi solusi basis dan solusi basis fisibel dapat dilihat dalam contoh berikut: Contoh 1 Misalkan diberikan LP berikut: Minimumkan 1 2 2 3 z x x = − − terhadap 4 Dari LP tersebut didapatkan: 2 1 1 1 2 1 1 1 A − ⎛ ⎞ ⎜ ⎟ = − ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ , 4 11 5 b ⎛ ⎞ ⎜ ⎟ = ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ Misalkan dipilih 3 4 5 T B x x x x = dan 1 2 T N x x x = maka matriks basis 1 0 1 1 B ⎛ ⎞ ⎜ ⎟ = ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ Dengan menggunakan matriks basis tersebut, diperoleh T N x = , 1 4 11 5 T B x B b − = = 5 Solusi 5 merupakan solusi basis, karena solusi tersebut memenuhi kendala pada LP 4 dan kolom-kolom pada matriks kendala yang berpadanan dengan komponen taknol dari 5 yaitu B adalah bebas linear kolom yang satu bukan merupakan kelipatan dari kolom yang lain. Solusi 5 juga merupakan solusi basis fisibel, karena nilai-nilai variabelnya lebih dari atau sama dengan nol. Nash Sofer, 1996

2.2 Integer Linear Programming

Model integer linear programming ILP atau disebut juga integer programming IP, adalah suatu model linear programming dengan variabel yang digunakan berupa bilangan bulat integer. Jika semua variabel harus berupa integer, maka masalah tersebut disebut pure integer programming. Jika hanya sebagian yang harus integer maka disebut mixed integer programming. IP dengan semua variabelnya harus bernilai 0 atau 1 disebut 0-1 IP. Garfinkel Nemhauser, 1972 Definisi 4 Linear Programming Relaksasi LP-relaksasi dari suatu IP merupakan linear programming yang diperoleh dari IP tersebut dengan menghilangkan kendala integer atau kendala 0-1 pada variabelnya. Winston, 1995

2.3 Metode Branch and Bound untuk

menyelesaikan masalah Integer Programming Dalam penulisan karya ilmiah ini, untuk memperoleh solusi optimal dari masalah IP digunakan software Lingo 8.0 yaitu 1 x sebuah program yang didesain untuk membangun dan menentukan solusi model linear, nonlinear, dan optimisasi integer menjadi lebih cepat, mudah, dan lebih efisien dengan prinsip pemecahannya berdasarkan metode branch and bound. Prinsip dasar metode branch and bound adalah memecah daerah fisibel dari masalah LP-relaksasi dengan membuat subproblem- subproblem. Daerah fisibel linear programming adalah daerah yang memenuhi semua kendala linear programming. ¾ Branch Membuat partisi daerah solusi ke dalam subproblem. Tujuannya untuk menghapus daerah solusi yang tidak fisibel. Hal ini dicapai dengan menentukan kendala yang penting untuk menghasilkan solusi IP, secara tidak langsung titik integer yang tidak fisibel terhapus. Dengan kata lain, hasil pengumpulan dari subproblem – subproblem yang lengkap menunjukkan setiap titik integer yang fisibel dari masalah asli. Karena sifat alami partisi itu, maka proses tersebut dinamakan Branching. ¾ Bound Misalkan masalahnya diasumsikan merupakan tipe maksimisasi, nilai objektif yang optimal untuk setiap subproblem dibuat dengan membatasi pencabangan dengan batas atas dari nilai objektif yang dihubungkan dengan sembarang nilai integer yang fisibel. Hal ini sangat penting untuk mengatur dan menempatkan solusi optimum. Operasi ini yang menjadi alasan dinamakan Bounding. Taha, 1975 Aspek kunci dari metode branch and bound adalah sebagai berikut : Langkah 1 : jika sudah jelas, maka cabang dalam subproblem tidak diperlukan. Terdapat tiga kondisi yang membuat subproblem tidak diperlukan yaitu: 1 Subproblem tidak fisibel. 2 Subproblem menghasilkan solusi optimal dengan semua variabel bernilai integer. 3 Nilai optimal untuk subproblem lebih kecil dari dalam masalah memaksimumkan batas bawah lower boundLB. Langkah 2 : Sebuah subproblem mungkin dapat dihapuskan dari pertimbangan dengan kondisi sebagai berikut : 1 Subproblem tidak fisibel. 2 Batas bawah yang menunjukkan nilai optimal dari kandidat terbaik setidaknya lebih besar dari nilai optimal subproblem. Winston, 1995 Contoh 2 Misalkan diberikan integer programming berikut: Maksimumkan 1 2 5 4 z x x = + terhadap 1 2 5 x x + ≤ 1 2 10 6 45 x x + ≤ 1 2 , x x ≥ dan integer Daerah fisibel untuk masalah IP di atas diberikan pada gambar berikut: 2 x 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 Gambar 1 Daerah fisibel IP Taha, 1975. Metode Branch and Bound dimulai dengan menentukan solusi LP-relaksasi subproblem 1. Solusi LP-relaksasi untuk masalah di atas adalah 1 3, 75 x = , 2 1, 75 x = , dan 23, 75 z = . Solusi tersebut tidak memenuhi kendala integer. Oleh karena itu harus dibuat subproblem yang baru dengan memilih variabel yang tidak memenuhi kendala integer. Dengan memilih 1 3, 75 x = secara sembarang, diketahui bahwa daerah 1 3 4 x dari daerah fisibel subproblem 1 tidak akan memuat solusi IP yang fisibel karena tidak memenuhi kendala integer. Subproblem yang baru adalah sebagai berikut: • Subproblem 2 : Subproblem 1 + kendala 1 3 x ≤ • Subproblem 3 : Subproblem 1 + kendala 1 4 x ≥ Daerah fisibel untuk subproblem 2 dan subproblem 3 diberikan pada gambar berikut: 2 x 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 Gambar 2 Daerah fisibel untuk subproblem 2 dan subproblem 3 Taha, 1975. Subproblem 2 dan subproblem 3 tidak dapat dipenuhi secara bersamaan, sehingga harus diselesaikan sebagai dua masalah linear programming yang berbeda. Pada subproblem 2 diperoleh solusi 1 3 x = , 2 2 x = , dan 23 z = . Karena semua variabel bernilai integer solusinya memenuhi kendala integer, maka tidak perlu dibuat subproblem baru. Pada subproblem 3 diperoleh solusi 1 4 x = , 2 0,8333 x = , dan 23, 3333 z = . Karena variabelnya tidak memenuhi kendala integer, maka harus dibuat subproblem baru. Subproblem untuk masalah IP di atas diberikan pada gambar berikut: Gambar 3 Metode branch and bound untuk menentukan solusi IP Taha, 1975. Pada Gambar 3, subproblem 3 dan subproblem 7 merupakan kandidat terbaik karena semua variabelnya bernilai integer. Subproblem 3 merupakan solusi optimal untuk masalah IP di atas karena mempunyai nilai-Z lebih besar dari subproblem 7. Taha, 1975

III. METODE PENELITIAN