Masalah dan Pemodelan Penentuan

it x = untuk horizon waktu lima sampai sepuluh tahun, tahap ini sudah bisa diperkirakan keuntungan Johnson et al., 1993. Tahap perencanaan tahunan atau tahap menengah, bertujuan untuk mengidentifikasi wilayah yang akan dipanen pada waktu tertentu agar permintaan dan penawaran seimbang. Tahap perencanaan operasi pemanenan dibuat untuk jangka waktu mingguan. Tahap ini beroperasi di wilayah kecil yang telah dibagi-bagi pada tahap sebelumnya. Wilayah ini terbentuk dari satu atau lebih petak pemanenan. Tahap terakhir adalah tahap operasi pemanenan. Tahap ini merupakan pelaksanaan teknis dari tahap-tahap sebelumnya. Perencanaan pada tahap yang berbeda akan selalu di-update secara kontinu dan berkelanjutan demi hasil yang optimal. Gambaran setiap tahap dalam perencanaan pemanenan dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Tingkatan dalam perencanaan pemanenan Karlsson et al., 2004. Semakin tinggi volume kayu yang dihasilkan pada suatu petak maka semakin besar present value dari kayu tersebut dan semakin besar nilai jual di pasar kayu saat itu maka semakin besar present value dari kayu tersebut. Begitu pula sebaliknya semakin kecil volume kayu yang dihasilkan pada suatu petak lokasi maka semakin kecil present value dari kayu tersebut dan semakin kecil nilai jual di pasar kayu saat itu maka semakin kecil present value dari kayu tersebut. Nilai tersebut merupakan nilai bersih keuntungan perpetak setelah dikurangi biaya variabel pemanenan

4.2 Masalah dan Pemodelan Penentuan

Lokasi Petak Pemanenan Tujuan utama dari pemanenan suatu wilayah hutan adalah memenuhi kebutuhan pasar seraya mencari keuntungan dari hasil panen tersebut. Namun dalam proses tersebut, harus diperhatikan aturanperundangan yang berlaku. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya adalah penjagaan terhadap jumlah volume hasil tebangan agar harga jual dari kayu tersebut stabil. Kemudian terdapat batasan yakni batasan jumlah luas petak yang diizinkan dalam satu tahun. Serta tidak diizinkannya pemanenan suatu petak lebih dari satu kali dalam jangka waktu pendek. Masalah ini, secara matematis dapat dimodelkan sebagai berikut: Misalkan: i, j = indeks untuk petak pemanenan, t = indeks untuk periode waktu, V it = volume dari petak i pada periode t, P it = present value petak ke-i dalam periode ke-t, l i = luas petak i, A = {i,j | petak i dan petak j berdekatan}. Decision variable yang digunakan: 1, jika petak i dipanen pada periode waktu t, 0, selainnya Fungsi objektif yakni memaksimumkan total present value dari kayu yang dipanen Perencanaan Taktis Perencanaan dalam periode 5-10 tahunan ¾ Mensimulasikan untuk keuntungan atau nilai maksimum ¾ Volume tahunan; proporsional penjarangan dan penggundulan akhir Perencanaan Operasi Pemanenan Perencanaan dalam 6 minggu Perencanaan Pemanenan Tahunan Tingkat distrik ¾ Distribusi permintaan industri perbulan ¾ Perencanaan operasi pemanenan untik memenuhi permintaan industri Operasi Pemanenan Perencanaan Strategi. Perencanaan dalam periode 50-100 tahun ¾ Mensimulasikan volume masa depan ¾ Memperkirakan volume total, proposisi penjarangan, penggundulan akhir untuk 10 tahun. dalam periode waktu tertentu pada petak yang terpilih sebagai lokasi pemanenan kayu, hal ini dapat dimodelkan sebagai: , it it i t Max Z p x = ∑∑ kendala pemanenan yang ada adalah sebagai berikut: 1. Batasan tidak diijinkannya pemanenan suatu petak lebih dari satu kali . 1 ; . it t x i ≤ ∀ ∑ 2. Batasan yang terkait dengan jumlah hasil pemanenan yang dijinkan dalam satu tahun. batasan volume ; . it it i x v t ⋅ ≤ ∀ ∑ 3. Batasan yang terkait dengan jumlah luas pemanenan yang diijinkan dalam satu tahun. batasan luas ; . it i i x l t ⋅ ≤ ∀ ∑ 4. Batasan yang terkait dengan larangan pemanenan dua petak yang berdekatan. 1 ; it jt x x + ≤ , i j A ∀ ∈ dan t .

V. IMPLEMENTASI PENENTUAN LOKASI PETAK PEMANENAN HUTAN