Laju Respirasi Maksimum PARAMETER LAJU RESPIRASI

Tabel 10. Nilai RQ untuk buah salak Sugiarta, 1999 RQ W kg 5 o C 10 o C 0.063 0.091 0.128 0.156 Rata-rata 1.0571 1.0796 1.0842 1.0769 1.0745 1.1188 1.1174 1.1350 1.1530 1.1131 Tabel 11. Nilai RQ untuk buah mangga Nasution, 1999 RQ W kg 5 o C 10 o C 0.108 0.162 0.216 0.267 Rata-rata 1.1117 1.1108 1.1268 1.0875 1.1092 1.1163 1.1083 1.1053 1.0897 1.1049

3. Laju Respirasi Maksimum

Faktor pembatas pada proses respirasi dalam kemasan atmosfir termodifikasi adalah konsentrasi O 2 dalam kemasan, artinya bahwa konsentrasi O 2 lebih sensitif didalam menentukan laju respirasi Camero, et al, 1994. Oleh karena itu, perhitungan berat bahan dalam kemasan didasarkan pada O 2 dalam kemasan [O 2 ]. Lebih jauh dikatakan bahwa O 2 yang keluar dari buah merupakan suatu nilai yang dapat digunakan sebagai substrat sedangan O 2 yang masuk ke dalam buah atau produk merupakan pembatas dari konsumsi yang dipergunakan dalam sistem enzim. Diasumsikan bahwa [O 2 ] = 0; laju konsumsinya juga sama dengan 0 dan tidak terjadi respirasi anaerob. Laju konsumsi O 2 maksimum ditentukan dari hasil ploting rasio [O 2 ]RO 2 dan [O 2 ] persamaan 8. Data hasil perhitungan laju konsumsi O 2 maksimum pada buah salak dan mangga disajikan pada tabel 12 dan tabel 13. Tabel 12. Data hasil perhitungan laju konsumsi O 2 maksimum pada suhu 5 dan 10 o C Sugiarta, 1999 5 o C 10 o C [O 2 ] kPa RO 2 n molkg det [O 2 ]RO 2 [O 2 ] kPa RO 2 n molkg det [O 2 ]RO 2 18.80 17.87 16.65 15.96 22.3606 21.2856 20.5468 19.9914 0.8408 0.8395 0.8104 0.7983 17.68 16.44 14.66 13.46 40.1518 37.3720 36.3405 35.2229 0.4403 0.4399 0.4034 0.3821 Y = 0.0469X + 0.0085 R 2 = 0.9913 RO 2 maks = 21.3220 n molkg det Y = 0.0261X + 0.0077 R 2 = 0.9886 RO 2 maks = 38.3142 n molkg det Tabel 13. Data hasil perhitungan laju konsumsi O2 maksimum pada suhu 5 dan 10 o C Nasution, 1999 5 o C 10 o C [O 2 ] kPa RO 2 x10 -4 molkg jam [O 2 ]RO 2 x10 -4 [O 2 ] kPa RO 2 x 10 -4 molkg jam [O 2 ]RO 2 x10 -4 15.30 12.70 10.42 8.35 2.0702 1.9804 1.8798 1.8106 7.3906 6.4128 5.5431 4.6117 14.08 10.64 7.32 4.32 3.3649 3.3150 3.2621 3.2061 4.1844 3.2097 2.2440 1.3474 Y = 4896.1X + 2118.7 R 2 = 0.9911 RO 2 maks =2.0424 x10 -4 molkg jam Y = 2969.9X + 3741 R 2 = 0.9996 RO 2 maks =3.3671x10 -4 molkg jam

C. PENDUGAAN KONSENTRASI GAS O

2 DAN CO 2 DALAM KEMASAN ATMOSFIR TERMODIFIKASI Model pendugaaan berguna untuk menduga konsentrasi sesaat dan konsentrasi keseimbangan O 2 dan CO 2 dalam kemasan atmosfir termodifikasi. Dengan pendugaan konsentrasi kesetimbangan maka dapat diketahui kondisi kemasan tersebut untuk mencapai kondisi optimum.

1. Pendugaan Konsentrasi Gas O

2 dan CO 2 Pada Buah Salak Perancangan kemasan yang dilakukan oleh Sugiarta 1999 menggunakan kemasan white stretch film dengan ketebalan 1.6 x 10 -5 m sebagai kemasan wadahnya digunakan plexyglass dan styrofoam . Perancangan kemasan memerlukan parameter antara lain laju respirasi, berat produk, volume bebas, permeabilitas kemasan, tebal kemasan. Berdasarkan penelitian maka diperoleh laju konsumsi buah salak pada suhu 5 o C sebesar 21.3220 n molkg det dan pada suhu 10 o C sebesar 38.3142 n molkg jam. Perancangan kemasan bertujuan untuk mencapai kondisi optimum O 2 dan CO 2 . Berdasarkan referensi komposisi O 2 dan CO 2 yang disarankan sebesar 5-7 5.06625-7.09275 kPa untuk O 2 dan 12-16 12.159-16.212 kPa untuk CO 2 Paramawati, 1998. Pada penelitian ini dicoba dua variasi luasan kemasan white stretch film yaitu 0.06 m 2 dan 0.0198 m 2 . Luasan film kemasan digunakan pada keadaan suhu 5oC dan 10oC untuk tiap kemasan. Luasan film ini juga digunakan pada tiap volume bebas sehingga diharapkan tercapai kondisi optimum. Pencapaian kondisi optimum ini dimaksudkan untuk memperpanjang umur simpan dari produk salak. Besaran parameter rancangan kemasan plexyglass pada buah salak ditunjukan pada Tabel 14 sedangkan untuk kemasan styrofoam ditunjukan pada tabel 15. Tabel 14. Besaran parameter rancangan kemasan atmosfir termodifikasi Sugiarta, 1999 Parameter 5 o C 10oC Berat bahan dalam kemasan W kg Volume bebas V m 3 Tebal film kemasan b m Luas permukaan film kemasan A m 2 1.62 5.15 x 10 -4 1.6 x 10 -5 0.06 1.12 7.80 x 10 -4 1.6 x 10 -5 0.06