3.8.1.2 Uji Organoleptik
Uji organoleptik merupakan pengujian yang panelisnya melakukan penilaian berdasarkan kesukaanKartika B, 1998:4. Pengujian organoleptik
dilakukan dengan menggunakan metode uji hedonik yaitu pengujian yang panelisnya mengemukakan responnya yang berupa senang tidaknya terhadap
sifat produk hasil eksperimen yang diuji yaitu permen jelly daun lidah buaya.
Pada pegujian organoleptik ini menggunakan 5 kategori kesukaan dan
diberi skor sebagai berikut :
Sangat suka diberi skor 5
Suka diberi skor 4
Cukup suka diberi skor 3
Kurang suka di beri skor 2 Tidak suka diberi skor
1
3.8.2 Penilaian Obyektif
Penilaian obyektif adalah penilaian yang dilakukan di Laboratorium Chem Mix Pratama, Bantul,Yogyakarta untuk mengetahui kandungan gula reduksi, serat
pangan dan air pada permen jelly daun lidah buaya. 3.9
Alat Pengumpul Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah panelis
agak terlatih dan panelis tidak terlatih 3.9.1
Panelis Agak Terlatih
Dalam pengujian inderawi, penilaian dilakukan oleh panelis agak terlatih. Panelis agak terlatih merupakan kelompok dimana anggotanya bukan merupakan
hasil seleksi tetapi umumnya terdiri dari individu-individu yang secara spontan mau bertindak sebagai penguji. Dengan memberikan penjelasan tentang sampel
dan sifat-sifat yang akan dinilai serta memberikan sekedar latihan, kelompok ini sudah dapat berfungsi sebagai alat analisis Kartika dkk, 1988:18. Panelis agak
terlatih digunakan untuk uji inderawi terdiri dari 18-25 orang. Panelis agak terlatih yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Pend. Tata
Boga angkatan 2011 UNNES yang telah menempuh mata kuliah Analisis Mutu
Pangan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk memperoleh instrumen panelis yang
valid dan reliabel. 3.9.1.1
Validitas Instrumen
Menurut Suharsimi Arikunto 2002:144 validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat dan kesahan atau kevalidan suatu instrumen. Sebuah
instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang akan diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya
validitas instrumen ditunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Oleh karena itu,
instrumen dalam penelitian memenuhi validitas internal dan validitas isi
3.9.1.1.1 Validitas internal Validasi internal untuk mengetahui kondisi internal validitas internal
dari calon panelis yang beragam. Kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui validitas internal dari calon panelis adalah melalui wawancara. Wawancara
dapat dilakukan secara lisan atau dengan pengisian kuisioner angket yang mencakup beberapa hal yaitu pengalaman, umur, jenis kelamin, kondisi
kesehatan, jenis-jenis makanan yang disenangi ataupun yang tidak disenangi, kegemaran merokok Kartika dkk, 1988:20. Dari wawancara ini akan diperoleh
informasi tentang kualifikasi calon: - Calon yang berpotensi untuk menguji
- Calon yang tidak berpotensi - Calon yang siap untuk melakukan tahap penyaringan
Dari hasil wawancara akan diketahui siapa yang memenuhi persyaratan kesehatan dan bersedia menjadi panelis. Syarat panelis agak terlatih yang lolos
wawancara, apabila total skor dalam kuesioner ≥75 dari ideal 100 dan tidak
menolak dijadikan panelis 3.9.1.1.2 Validitas Isi
Validaitas isi merupakan upaya untuk mendapatkan panelis yang valid. Adapun validitas isi ini dapat dilakukan dengan cara penyaringan. Validitas isi
dalam penilaian ini dapat dimiliki jika seseorang panelis mempunyai kemampuan menilai suatu produk permen jelly yang meliputi warna, aroma, rasa
dan tekstur dengan baik dan benar. Untuk mendapatkan validitas isi dari instrumen yang memenuhi syarat validitas internal diterima pada tahap
penyaringan, kemudian dilakukan seleksi berikutnya dengan tahap penyaringan. Pada tahap ini panelis melakukan enam kali penilaian terhadap produk permen
jelly dengan karakteristik berbeda dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika , maka calon panelis di terima untuk mengikuti
tahap selanjutnya
Jika , maka calon panelis ditolak untuk mengikuti tahap
selanjutnya Kartika B, 1988: 24 Ketentuan range method adalah jika panelis dikatakan memiliki kepekaan baik
atau memenuhi syarat bila diperoleh ratio ≥ 1, sedangkan panelis dengan ratio ≤ 1,
maka panelis tersebut kepekaanya tidak memenuhi syarat tidak peka. Untuk mendapatkan panelis yang valid, calon panelis yang diterima pada tahap
penyaringan kemudian dilakukan tahap latihan.
3.9.1.2 Reliabilitas Instrumen
Reliabilitasi instrumen yaitu suatu eksperimen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik Suharsimi, 2010:221. Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, berarti panelis tersebut dapat menilai secara ajeg
yaitu penilaian tetap sama dan mendekati sama, walaupun penilaian dilakukan beberapa kali dalam waktu yang berbeda. Untuk mendapatkan panelis yang
reliabel calon panelis yang diterima pada tahap penyaringan selanjutnya dilakukan tahap latihan. Pada tahap latihan panelis melakukan penilaian pada permen jelly
sebanyak 6 kali pada waktu yang berbeda, kemudian dilakukan perhitungan dengan melakukan range method, syarat minimal panelis agak terlatih yang
reliabel adalah apabila total skor dalam range 60 berarti dapat diandalkan menjadi panelis agak terlatih. Sedangkan apabila panelis yang total skor dalam
range 60 maka calon panelis tidak dapat diandalkan menjadi panelis agak
terlatih Bambang Kartika, dkk, 1988:22.
3.9.2 Panelis Tidak Terlatih