laku manusia didapat dengan cara belajar dan dan juga tingkah laku tersebut dapat diubah dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar.
2.4.5. Tahap-tahap Konseling Behavior
Pujosuwarno 1993: 82-83 menyatakan bahwa konseling behavior dapat digolongklan dalam lima tahapan antara lain yaitu:
a. Asessment
Tujuan dari asessment adalah untuk memperkirakan apa yang diperbuat klien waktu itu. Konselor menolong klien untuk
mengemukakan keadaannya yang benar-benar dialaminya waktu itu.
b. Goal Setting
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan kemudian dianalisis. Konselor dan klien merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam
konseling.
c. Technique Implementation
Yaitu menentukan strategi belajar yang akan dipakai dalam mencapai tingkah laku yang ingin diubah.
d. Evaluation-Termination
Evaluasi dapat digunakan untuk melihat apa yang telah diperbuat oleh klien. apakah konseling efektif dan apakah teknik yang digunakan
dalam konseling cocok atau tidak. Jika konseling telah selesai maka masuk dalam tahap terminasi yaitu berhenti untuk melihat apakah
klien bertindak tepat.
e. Feedback
Feed back diperlukan untuk memperbaiki proses konseling. Apabila konseling dirasa belum
terlihat hasilnya atau belum ada
perkembangan dari konseli maka konselor dapat memberikan perlakuan lagi kepada konseli dan diharapkan konseli dapat
memberikan respon sehingga tujuan konseling yang diharapkan dapat tercapai.
2.5. Teknik Self Management
2.5.1. Konsep Dasar Self Management
Self-management merupakan suatu prosedur dimana individu mengatur perilakunya sendiri Komalasari, 2011:180. Gagasan pokok dari penilaian self-
management adalah bahwa perubahan bisa dihadirkan dengan mengajar orang
dalam menggunakan keterampilan menangani situasi bermasa lah. Dalam program self-management ini individu mengambil keputusan tentang hal- hal yang
berhubungan dengan perilaku khusus yang ingin dikendalikan atau diubah. Corey 1995:431 menyatakan bahwa seringkali individu menemukan bahwa alasan
utama dari ketidakberhasilannya mencapai sasaran adalah tidak dimilikinya keterampilan. Dalam kawasan seperti itu pendekatan pengarahan diri sendiri bisa
memberikan garis besar bagaimana bisa didapat perubahan dan sebuah rencana yang akan membawa keperubahan.
Dalam menggunakan strategi self-management untuk mengubah perilaku, maka klien beruasha mengarahkan perubahan perilakunya dengan cara
memodifikasi aspek-aspek lingkungan atau mengadministrasikan konsekuensi- konsekuensi. Dengan demikian melalui strategi ini disamping klien dapat
mencapai perubahan perilaku sasaran yang dinginkan juga dapat mengembangkan kemampuan dalam mengelola dirinya.
2.5.2. Teknik Konseling Self-management
Konseling merupakan proses komunikasi bantuan yang amat penting, diperlukan model yang dapat menunjukkan kepan dan bagaimana konselor
melakukan intervensi kepada konseli. Dengan kata lain, konseling memerlukan ketrampilan skill pada pelaksanaannya. Menurut Gunarsa 1989: 225
menyatakan bahwa Self-management meilputi pemantauan diri self-monitoring, reinforcement yang positif self-reward, kontrak atau perjanjian dengan diri
sendiri self-contracting dan penguasaan terhadap rangsangan stimulus control.
a.
Pemantauan Diri self-monitoring
Merupakan suatu proses konseli mengamati dan mencatat segala sesuatu tentang dirinya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
dalam pemantauan diri ini biasanya konseli mengamati dan mencatat perilaku masalah, mengendalikan penyebab terjadinya masalah
antecedent dan mengahasilkan konsekuensi.
b.
Reinforcemen yang positif self-reward
Digunakan untuk membantu konseli mengatur dan memperkuat perilakunya melalui konsekuensi yang dihasilkan sendiri. Ganjaran-
diri ini digunakan untuk menguatkan atau meninkatkan perilaku yang diinginkan. Asumsi dasar tekhnik ini adalah bahwa dalam
pelaksanaannya, ganjaran diri paralel dengan ganjaran yang di administrasikan dari luar. Dengan kata lain, ganjaran yang dihadirkan
sendiri sama dengan ganjaran yang diadministrasikan dari luar, didefiniskan oleh fungsi yang mendesak perilak u sasaran.
c. Kontrak atau perjanjian dengan diri sendiri self-contracting
Ada beberapa langkah dalam self-contracting ini yaitu: 1.
Konseli membuat perencanaan untuk mengubah pikiran,
perilaku, dan perasaan yang diinginkannya.
2.
Konseli menyakini semua yang ingin diubahnya.
3. Konseli bekerja sama dengan temankeluarga untuk
program self-management-nya.
4. Konseli akan menanggung resiko dengan program self-
management yang dilakukannya.
5. Pada dasarnya, semua yang konseli harapkan mengenai
perubahan pikiran, perilaku dan perasaan adalah untuk
konseli itu sendiri.
6. Konseli menuliskan peraturan untuk dirinya sendiri selama
menjalani proses self-management.
d.
Penguasaan terhadap rangsangan self control
Tekhnik ini menekan pada penataan kembali atau modifikasi lingkungan sebagai isyarat khusus atau antecedent atas respon
tertentu.
2.6. Konseling Behavior Dengan Teknik Self-Management dalam