2. Pengujian secara parsial
Melakukan uji – t, untuk menguji pengaruh masing – masing variabel
bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut : a. Rumus Uji t yang digunakan adalah :
Hasilnya dibandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf signifikan 5.
b. Hipotesis
H4 : kecerdasan emosional berpengaruh positif terhadap kecerdasan emosional pada Bank Syariah Mandiri KCP Surapti Bandung.
Dimana : H
04
; β = 0, kecerdasan emosional tidak berpengaruh terhadap kecerdasan spiritual pada Bank Syariah Mandiri KCP Surapti Bandung
H
14
; β ≠ 0, kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kecerdasan spiritual pada Bank Syariah Mandiri KCP Surapti Bandung.
H5 : kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri KCP Surapti Bandung
Dimana : H05 ; β = 0, kecerdasan emosional tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada Bank Syariah Mandiri KCP Surapti Bandung. .
H15 ; β ≠ 0, kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah MandirKCP Surapti Bandung.
H6 : kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri KCP Surapti Bandung.
Dimana : H06 ; β = 0, kecerdasan spiritual tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada Bank Syariah Mandiri KCP Surapti BandungBandung. H13 ;β ≠ 0, kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada Bank Syariah Mandiri KCP Surapti Bandung c. Kriteria Pengujian
H ditolak apabila t
hitung
dari t
tabel
α = 0,05 Jika menggunakan tingkat kekeliruan α = 0,01 untuk diuji dua pihak,
maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :
a. Jika t
hitung
≥ t
tabel
maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha
diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.
b. Jika T
hitung
≤ t
tabel
maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha
ditolak artinya anatara variabel X dan Y tidak ada hubungannya
Gambar 3.1 Uji Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
Sumber Sugiyono 2009:185
Daerah
Penolakan Ho
Daerah
Penolakan Ho
Daerah
Penerimaan Ho
-t
tabel
t
tabel
Daerah
Penolakan Ho
Daerah
Penolakan Ho
Daerah
Penerimaan Ho
84
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri BSM sejak awal
pendiriannya. Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah
sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis
multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan
masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami
krisis luar
biasa. Pemerintah
akhirnya mengambil
tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti BSB yang dimiliki
oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai YKP PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi
tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.