3.7 Analisis Data
Analisis data dilakukan sejak sebelum memasukiterjun ke lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Sugiyono 2010: 245; Moleong, 2000:
207 menyatakan bahwa “analisis telah mulai dilakukan sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai
penulisan hasil penelitian”. Dalam penelitian ini, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan, proses data, dan
setelah di lapangan. Analisis data setelah di lapangan ini bukan berarti pengumpulan data di lapangan sudah benar-benar selesai, melainkan secara fisik
sudah tidak lagi terjun di lapangan, tetapi dengan menggunakan alat komunikasi elektronik telepon, handphone dan internet. Tahapan aktivitas analisis data
mengikuti proses reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi.
BAB IV Gambaran Umum Daerah Penelitian
4.1 Gambaran Umum Provinsi Lampung
Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Lampung tanggal 18 Maret 1964.
Secara geografis Provinsi Lampung terle tak pada kedudukan 103º40” BT Bujur
Timur sampai 105º50” BT Bujur Timur dan 3º45” LS Lintang Selatan sampai 6º45” LS Lintang Selatan. Provinsi Lampung meliputi areal daratan seluas
35.288,35 km Lampung dalam angka, BPS 2012 termasuk 132 pulau di sekitarnya dan lautan yang berbatasan dalam jarak 12 mil laut dari garis pantai
kearah laut lepas. Luas perairan laut Provinsi Lampung diperkirakan lebih kurang 24.820 km atlas sumberdaya pesisir Lampung, 1999. Panjang garis pantai
Provinsi Lampung lebih kurang 1.105 km, yang membentuk 4 empat wilayah pesisir, yaitu Pantai Barat 210 km, Teluk Semangka 200 km, Teluk Lampung
dan Selat Sunda 160 km, dan Pantai Timur 270 km. Batas administrasi wilayah Provinsi Lampung adalah :
1 Sebelah Utara dengan Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu
2 Sebelah Selatan dengan selat Sunda
3 Sebelah Timur dengan laut Jawa