Integritas Integritas wartawan KAJIAN PUSTAKA

- Menghargai lingkup pribadi, sepanjang tidak mengganggu kepentingan umum. - Tidak berprasangka atau diskriminatif terhadap perbedaan SARA atau gender. - Tidak melecehkan atau merendahkan martabat orang-orang yang beruntung. - Menghormati hak-hak asasi manusia, termasuk kebebasan masyarakat untuk berekspresi dan memperoleh informasi. - Tidak terbujuk oleh iming-iming narasumber yang mengakibatkan sajian berita tidak objektif dan profesional.

2.5 Integritas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan, integritas berarti mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan; kejujuran. Definisi Integritas dalam Wikipedia adalah adalah sebuah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.Suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Dalam etika,integritas diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Lawan dari integritas adalah hipocrisy hipokrit atau munafik. Seorang dikatakan “mempunyai integritas”apabila tindakannya sesuai dengan nilai, keyakinan, dan prinsip yang dipegangnya. Mudahnya, ciri seorang yang berintegritas ditandai oleh satunya kata dan perbuatan bukan seorang yang kata- katanya tidak dapat dipegang. Seorang yang mempunyai integritas bukan tipe manusia dengan banyak wajah dan penampilan yang disesuaikan dengan motif dan kepentingan pribadinya. Integritas Integrity adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini. Dengan kata lain, “satunya kata dengan Universitas Sumatera Utara perbuatan”. Mengkomunikasikan maksud, ide dan perasaan secara terbuka, jujur dan langsung sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan pihak lain. Integritas menjadi karakter kunci bagi seorang wartawan. Seorang wartawan yang mempunyai integritas akan mendapatkan kepercayaan trust dari narasumber, pembaca dan dari editornya. Integritas adalah kompas yang mengarahkan perilaku seseorang. Integritas adalah gambaran keseluruhan pribadi seseorang integrity is who you are

2.6 Integritas wartawan

Pada draft kode etik jurnalistik Hasil Kongres XXII di Banda Aceh 27-29 Juli 2008 Persatuan Wartawan Indonesia PWI Bab I menetapkan perihal kepribadian dan integritas wartawan. Wartawan harus memiliki kepribadian dalam arti keutuhan dan keteguhan jati diri, serta integritas dalam arti jujur, adil, arif dan terpercaya. Kepribadian dan integritas wartawan yang ditetapkan di dalam Bab I Kode Etik Jurnalistik mencerminkan tekad PWI mengembangkan dan memantapkan sosok Wartawan sebagai profesional, penegak kebenaran, nasionalis, konstitusional dan demokratis serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berikut empat pasal yang dirumuskan PWI mengenai kepribadian dan integritas wartawan. Pasal 1 Wartawan beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila taat Undang-Undang Dasar Negara RI, kesatria, bersikap independen serta terpercaya dalam mengemban profesinya. Pasal 2 Wartawan dengan penuh rasa tanggung jawab dan bijaksana mempertimbangkan patut tidaknya menyiarkan karya jurnalistik tulisan, gambar, suara, serta suara dan gambar yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan Universitas Sumatera Utara negara, persatuan dan kesatuan bangsa, menyinggung perasaan agama, kepercayaan atau keyakinan suatu golongan yang dilindungi oleh undang-undang dan prasangka atau diskriminasi terhadap jenis kelamin, orang cacat, sakit, miskin atau lemah. Pasal 3 Wartawan tidak beriktikad buruk, tidak menyiarkan karya jurnalistik tulisan, gambar, suara, serta suara dan gambar yang menyesatkan, memutarbalikkan fakta, bohong, bersifat fitnah, cabul, sadis, dan sensasional. Pasal 4 Wartawan tidak menyalahgunakan profesinya dan tidak menerima imbalan untuk menyiarkan atau tidak menyiarkan karya jurnalistik tulisan, gambar, suar, suara dan gambar, yang dapat menguntungkan atau merugikan seseorang atau sesuatu pihak. Wartawan yang berintegritas menurut yang disimpulkan PWI adalah wartawan yang memenuhi kriteria empat pasal di atas. Mempunyai mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan; kejujuran dalam menjalankan profesi sebagai wartawan. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Peneltian mengembangkan konsep dan menghimpun data, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis Singarimbun, 1995. Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Metode ini juga mencari atau menjelaskan hubungan, serta tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi Rakhmat, 2004: 34. Seperti juga teori, metodologi diukur berdasarkan kemanfaatannya dan tidak bisa dinilai apakah suatu metode benar atau salah. Untuk menelaah hasil penelitian secara benar, kita tidak cukup sekadar melihat apa yang ditemukan peneliti, tetapi juga bagaimana peneliti sampai pada temuan berdasarkan kelebihan dan keterbatasan metode yang digunakannya.

3.2 Objek Penelitian

Objek adalah hal, perkara, atau orang yg menjadi pokok pembicaraan serta dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan. Sasaran penelitian tak tergantung pada judul dan topik penelitian, tetapi secara kongkret tergambarkan dalam focus permasalahan dalam pemelitian. Bungin, 2008: 76 . Objek penelitian ini adalah wartawan harian Medan Bisnis yang akan diambil dengan teknik pengumpulan data snow ball. Universitas Sumatera Utara