7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori 1. Media pembelajaran
a. Pengertian Media
Menurut Azhar Arsyad 2013: 3, “kata media berasal dari bahasa Latin medius,
yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar.” Sedangkan Heinich dan kawan-kawan dalam Azhar Arsyad 2013: 3,
mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Apabila media komunikasi membawa pesan-
pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud- maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Menurut
Sudarwan Danim 2010: 7, media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka
berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik. Sedangkan Menurut Daryanto 2011:4 media pembelajaran merupakan sarana perantara dalam proses
pembelajaran.
Chomsin S. Widodo dan Jasmadi 2008: 38, mengungkapkan bahwa interaksi antara pendidik dan siswa akan sangat efektif jika tersedia media
pendukung. Media medium, yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan. Pengajaran merupakan proses komunikasi. Sebagai proses
komunikasi, ada sumber pesan pengajar, penerima pesan siswa, dan pesan, yaitu materi pelajaran yang diambilkan dari kurikulum. Sumber pesan harus
melakukan encoding, yaitu menerjemahkan gagasan, pikiran, perasaan, atau pesannya ke dalam bentuk lambang tertentu. Lambang itu dapat berupa bahasa,
8 tanda atau gambar. Agar pesan mudah diterima, saat encoding pengajar harus
memperhatikan latar belakang pengalaman penerima pesan. Sedangkan penerima pesan harus melakukan decoding, yaitu menafsirkan lambang-
lambang yang mengandung pesan. Jika pesan pengertian yang diterima oleh penerima pesan siswa sama atau mendekati sama dengan pesan yang
dimaksud oleh sumber pesan, maka komunikasi dinyatakan efektif. b. Pengertian Pembelajaran
Pendapat Oemar Hamalik 2011:10-11, sistem pembelajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Orang yang terlibat dalam sistem pengajaran adalah siswa dan pengajar.
Material meliputi buku, papan tulis dan media pembelajaran lainnya. Fasilitas dan perlengkapan terdiri atas ruang kelas dan perlengkapannya. Prosedur meliputi
jadwal dan metode penyampaian informasi, penyediaan untuk praktik, belajar, pengetesan, dan penentuan tingkat. Sistem pengajaran senantiasa ditandai oleh
organisasi dan interaksi antar komponen untuk mendidik siswa. Menurut
Nana Sudjana 2013: 28-29, pembelajaran adalah proses belajar dan mengajar yang keduanya merupakan dua konsep yang tidak bisa
dipisahkan satu sama yang lainnya. Dua konsep tersebut menjadi tepadu dalam satu kegiatan manakala terjadi interaksi antara guru-siswa, siswa-siswa pada
saat pembelajaran itu berlangsung. Inti dari proses pembelajaran tidak lain adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Belajar
bukan hanya proses menghafal dan mengingat, melainkan proses yang ditandai dengan
adanya perubahan
pada diri
seseorang seperti
berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, kemampuan,
9 keterampilannya, daya reaksinya, daya penerimaannya, dan aspek lainnya.
Sama halnya dengan belajar, mengajar juga merupakan suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga
dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar. Dalam konsep mengajar tesebut, tersirat peran seorang guru adalah pemimpin belajar
learning manager dan fasilitator belajar.
Beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah salah satu alat komunikasi perantara yang mengantarkan
materi pelajaran oleh pengajar sumber pesan kepada siswa penerima pesan dalam proses pembelajaran.
c. Klasifikasi Media Pembelajaran