1. Penilaian
1.
Penilaian hasil belajar penilaian kognitif :
a. Teknik
1. Tes praktik
performance
2. Observasi sikap
b. Bentuk : unjuk kerja, menulis
Rubrik penilaian siswa No Nama
Siswa Aspek yang dinilaiskor maksimal
Jumlah skor
Baris 1 Baris 2
Baris 3 Baris 4
25 15 10 25 15 10 25 15 10 25 15 10 100
Rubrik penilaian keaktifaan siswa di dalam kelas No Nama
Siswa Aspek yang dinilaiskor maksimal
Jumlah skor
Kedisiplinan Kehadiran di kelas
Keaktivan di dalam kelas
Tepat waktu pengumpulan
tugas 25 15 10
25 15 10 25 15 10
25 15 10 100
NB : 10 = pasif 15 = cukup
25 = aktif Sleman, 04 September 2014
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Mahasiswa
Ch. Sukini, S.Pd. Meyga Dwi Anggraheni
NIP. - NIM. 11205241035
RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN RPP
Sekolah : SMP Negeri 3 Depok
Matapelajaran : Bahasa Jawa
KelasSemester : VII1
Materi Pokok : Unggah-ungguh
Alokasi Waktu : 3 X pertemuan 6 Jam
A. Kompetensi Inti KI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya. 3.
Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
dengan fenomena dan kejadian nyata. 4.
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak
menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandangteori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1.1 Menghargai dan mensyukuri sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa, sebagai ciri khas keistimewaan Daerah Istimewa
Yogyakarta. 1.1.1 Terbiasa berdoa kepada Tuhan Maha
Esa sebelum
peserta didik
melaksanakan pembelajaran teks narasi tentang peristiwakejadian.
1.1.2 Menghargai
dan mensyukuri
keberadaan bahasa Jawa sebagai sarana menyajikan teks narasi
tentang peristiwakejadian.
2.1 Menghargai dan menghayati kesantunan dalam berbahasa dan
bertingkah laku
dalam melaksanakan
komunikasi fungsional antar pribadi dengan
teman, guru dan orang tua. 2.1.1 Terbiasa membantu teman sejawat
dalam memecahkan masalah. 2.1.2 Terbiasa memberi pendapat dalam
bahasan pemecahan masalah 2.1.3 Terbiasa menggunakan kata-kata
yang tidak menyinggung perasaan orang lain.
2.1.4 Mengikuti kegiatan diskusi dengan disiplin
2.1.5 Terbiasa bersikap jujur dalam berkarya
3.1. Memahami fungsi teks lisan sesuai dengan unggah-ungguh
Jawa. 3.1.1
Mendengarkan dan mencatat kata- kata yang dianggap sulit yang
terdapat dalam wacana narasi tentang peristiwa atau kejadian.
3.1.2 Mendiskusikan dan mengartikan
kata-kata yang dianggap sulit dalam konteks kalimat.
3.1.3 Mengajukan dan menjawab
pertanyaan wacana yang didengarkan dalam ragam
krama.
3.1.4 Mendiskusikan isi wacana.
3.1.5 Mengungkapkan isi wacana yang
didengarkan secara tertulis. 4.1. Menyusun teks lisan sesuai
unggah-ungguh Jawa untuk berbagai keperluan sederhana
4.3.1 Membaca teks lisan 4.3.2 Menjawab dan mengajukan
pertanyaan tentang isi bacaan dalam ragam
krama
. 4.3.2 Menulis ringkasan teks narasi
tentang peristiwa atau kejadian.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 dan 2 Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat :
1. Berdoa kepada Tuhan maha Esa sebelum peserta didik melaksanakan
pembelajaran materi teks cerita rakyat. 2.
Menggunakan bahasa Jawa di kelas saat pelajaran bahasa Jawa dengan baik. 3.
Menanggapi pendapat teman tentang teks cerita narasi dengaran dengan jujur, dan tanggung jawab.
4. Melalui kegiatan mengamati wacana narasi tentang peistiwakejadian, peserta
didik dapat mencatat kata-kata sulit dalam teks dengaran cerita rakyat dengan tanggung jawab
5. Melalui
kegiatan menanya
terkait isi
wacana narasi
tentang peristiwakejadian, peserta dapat mengajukanmenjawab pertanyaan dengan
menggunakan ragam krama. 6.
Melalui kegiatan mengumpulkan informasi mengenai isi wacana narasi tentang peristiwakejadian, peserta didik dapat menjelaskan isi wacana
dengan tepat.
Pertemuan 3 1.
Disajikan teks narasi tentang peristiwakejadian dengan ragam krama, peserta didik dapat membaca teks narasi dalam hati dengan cermat.
2. Mencatat pokok-pokok dalam teks narasi tentang peristiwakejadian.
3. Peserta didik mengajukan atau menjawab pertanyaan tentang isi bacaan
dalam ragam krama. 4.
Melalui kegiatan mengasosiasi, peserta didik dapat menulis ringkasan wacana narasi tentang peristiwakejadian
5. Melalui kegiatan mengomunikasikan, peserta didik dapat menyampaikan
hasil ringkasan dengan lancar dan santun.
D. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 dan 2
1. Teks dengaran tentang peristiwakejadian dengan judul :
Angon Bebek Asile Gedhe
Sapa nyana sapa ngira kedhele bisa dadi tempe, sapa ngira asile wong ngingu bebek kanyatane asile gedhe, malah ngluwihi gajine Pegawai Negeri
Sipil PNS golongan telu. Sanajan pakaryan iki dianggep sepele nanging panguripane wong angon bebek bisa diarani kecukupan. Modhal pakan
bebek, ora kudu kelangan dhuwit akeh. Wong angon bebek luwih seneng milih ngingu bebek kanthi cara pindhah-pindhah utawa nomadhen. Bebeke
diumbar menyang pesawahan sing bubar dipanen. Ana sawijining pawongan sing arane Guncang Gunawan. Umure
wolulas 18 taun. Manggone bareng karo wong tuwane ing desa Panican, Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga. Anggone angon bebek
udakara sepuluh kilo adohe saka omahe, mula Guncang karo bapake gawe gubug cilik sing payone nganggo damen. Alat-alat kanggo nggodhog wedang
lan panganan mentah, panganan mateng, jajan saanane kanggo nyambung urip tansah sumimpen ing gubug mau. Sepedha motor cacah loro kang
ditutup karung goni katon isih anyar lan kinyis-kinyis, mratandhani yen asile ngingu bebek cukup lumayan. Guncang ngaku menawa turu mung lambaran
klasa tumpukan damidamen sing ditutup karung-karung goni. Ambune telek bebek sing nyogrok irung wis ora dirasa maneh amarga wis
kulina saben dina. Paribasane Guncang kudu mangan turu bareng karo bebek- bebeke.
Cacahe bebek ingonane Guncang karo bapake ana telungatus 300. Bebek semono akehe dibagi dadi rong kandhang. Saben sakandhang isine
bebek satus seket 150. Bebek sing wis tuwa dipisah karo bebek sing isih enom. Kabeh wis padha ngendhog. Saka bebek telungatus mau saben dina
rata-rata ngasilake endhog rongatus 200. Rega endhog bebek siji sewu patangatus Rupiah Rp 1.400. Juragan endhog bebek mesthi teka kanggo
tuku endhog bebek saben rong dina sepisan. Menawa dietung penghasilane saben sasi ana wolung juta patangatus ewu Rupiah Rp 8,4 juta. Nalika
ditakoni dening tanggane sing asmane Pak Anton ngenani kepriye carane supaya bebeke ngendhog akeh, wangsulane Guncang nganggo basa krama
alus kaya iki: Pak Anton
: “Kepriye carane supaya bebekmu ngendhog akeh Mas ?”