8.1. Visi
Diterapkannya prisnsip-prinsip konservasi dalam pengelolaan kekayaan keanekaragaman hayati sebagai bagian dari sistem penyangga kehidupan bagi kesejahteraan hidup manusia baik di
tingkat nasional maupun internasional.
8.2. Misi
Melindungi dan menjaga proses ekologi yang penting dan sistem penyangga kehidupan ; melindungi keanekaragaman hayati; termasuk ekosistem yang rentan dan spesies yang
dilindungi ; dan menggunakan keanekaragaman jenis dan jasa lingkungannya secara lestari ; serta memajukan sistem institusi dan kerjasama di bidang konservasi keanekaragaman jenis.
8.3. Kondisi Saat Ini
Indonesia sebagai negara terbesar di dunia yang memiliki keanekaragaman jenis dimana keanekaragaman tersebut merupakan salah satu sumber daya alam terbesar yang dimiliki
sehingga sektor- sektor yang menyangkut ekonomi nasional bergantung pada hal tersebut. Selama dua dekade terakhir, sejak pembangunan ekonomi Indonesia melaju dengan cepat,
habitat alami dan keanekaragaman jenis telah mengalami penurunan. Penurunan tersebut tidak hanya dalam hal jumlah tetapi juga menciptakan fragmentasi habitat alam yang tidak dapat
melanjutkan populasi yang dapat bertahan hidup, terutama jenis langka dan jenis yang terancam. Ekoturisme belum memberikan hasil yang langsung dapat dinikmati oleh pemerintah lokal dan
masyarakat lokal. Areal yang dilindungi dan pengelolaan zone batas belum menyediakan kesempatan pembangunan yang signifikan kepada masyarakat lokal dan pihak lainnya. Selain
itu, masih banyak overlapping dan konflik lahan dalam areal yang dilindungi yang disebabkan batas areal yang tidak jelas dan komitmen yang lemah dari masing-masing pihak akan upaya
konservasi keanekaragaman jenis.
8.4. Strategi
1. Melindungi, memelihara dan merevitalisasi integritas ekosistem untuk memaksimalkan fungsinya pada masing-masing daerah;
2. Mengatur konservasi
in-situ dan ex-situ baik flora maupun fauna termasuk jenis-jenis langka dan dilindungi;
3. Melakukan promosi dan menciptakan pemanfaatan keanekaragaman jenis secara lestari termasuk ekoturisme dan pemanfaatan jasa lingkungan;
4. Memperkuat pembangunan
institusional guna mendukung konservasi keanekaragaman
jenis; 5. Membangun dan memperkuat pengelolaan kolaboratif pada keanekaragaman jenis.
6. Mereview hukum dan peraturan pemerintah menyangkut konservasi keanekaragaman hayati.
7. Penanggulangan peredaran satwa liar ilegal melalui penguatan penegakan hukum
9. LAND TENURE 9.1. Visi
Terwujudnya sistem pengaturan dan penguasaan lahan yang menjamin penghargaan atas hak- hak kebutuhan sumber pendapatan danatau pembangunan, dan kebutuhan untuk pemanfaatan
dan pengelolaan sumberdaya hutan secara lestari bagi seluruh masyarakat.
9.2. Misi
Penyempurnaan system pengaturan dan penguasaan lahan, serta memadukan kebijakan pemerintah pusat dan daerah secara harmonis pada uasaan lahan dan kebijakan antar-sektor
terkait.
9.3. Kondisi Saat Ini
Penguasaan lahan merupakan salah satu kunci dan melibatkan berbagai pihak dan sektor. Telah terjadi hubungan yang saling menguntungkan antara hutan dengan masyarakat sekitarnya.
Penguasaan lahan secara tradisional akan mempengaruhi ketersediaan lahan, di lain pihak, pengaturan lahan bervariasi dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan Undang-undang
Agraria tahun 1960, Pemerintah mengatur hak alokasi lahan-lahan yang dimanfaatkan untuk manfaat umum dan menggunakan kekuasaan ini untuk mengakui dan mendistribusikan lahan
untuk tujuan-tujuan pembangunan.
Konflik penggunaan lahan yang terkait dengan kehutanan sering menyebabkan penggusuran dan pengasingan masyarakat desa dengan akibat yang merusak sumberdaya hutan. Oleh
karena itu, pengaturan penguasaan lahan harus dilakukan untuk menghindari akibat yang tidak dapat diubah kembali dan pemanfaatan lahan yang tidak sesuai.
Cakupan hal legal penguasaan lahan untuk masyarakat sekitar hutan seyogyanya termasuk pengakuan terhadap hak masyarakat asli dan komunitasnya. Partisipasi masyarakat merupakan
aspek yang sangat penting dalam memutuskan bagaimana sector kehutanan pada era desentralisasi dapat dikelola secara lestari, dan secara seimbang dan setara.
9.4. Strategi