Faktor gaya hidup Faktor pejamu

29 pembuangan kotorantinjaBAB yang layak mengalami peningkatan dari tahun 2008 sampai 2012, khususnya persentase rumah tangga yang menggunakan tangki septik yaitu 58.75 pada tahun 2008, meningkat menjadi 67.49 pada tahun 2012. Penggunaan sungai dan lainnya sebagai tempat pembuangan kotoran dan tinja mengalami penurunan. 29

2.2.2. Faktor gaya hidup

Perilaku hidup bersih dan sehat PHBS memegang peranan penting dalam transmisi infeksi cacing ini. PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat. Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2011, di Sumatera Utara, masyarakat yang menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat hanya sekitar 54.30. 27 Perilaku mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air besar dan setelah bermain dengan menggunakan air dan sabun dapat membantu mencegah transmisi infeksi STH. Kebiasaan menggigit kuku pada anak dilaporkan merupakan faktor risiko yang berhubungan secara signifikan dengan infeksi STH. 30 Universitas Sumatera Utara 30

2.2.3 Faktor pejamu

Penyakit kecacingan dapat menyerang semua golongan umur dan jenis kelamin. Anak berusia 5 sampai 14 tahun paling berisiko terinfeksi askaris dan trikuris dengan intensitas berat namun intensitas serta frekuensinya berkurang seiring bertambahnya usia. Hal ini kemungkinan disebabkan karena pada anak waktu kontak dengan sumber infeksi lebih lama dan daya tahan tubuh anak lebih lemah daripada dewasa. 6 Dari penelitian yang dilakukan terhadap anak SD di Tanjung Anom, Deli Serdang pada tahun 1995 didapati prevalensi pada anak perempuan dan laki-laki hampir sama. 5 Infeksi cacing tambang ditemukan dengan intensitas tinggi pada masa dewasa. 3,19 Pada studi di China didapati intensitas infeksi cacing tambang tinggi pada dewasa berusia diatas 50 tahun kemungkinan disebabkan status kesehatan dan nutrisi pada orangtua yang relatif buruk. 31 Beberapa peneliti menduga genetik tertentu lebih rentan terhadap infeksi STH dengan ditemukannya pola penyebaran infeksi yang sangat luas di populasi tertentu. Predisposisi terhadap ketiga jenis STH kemungkinan berbasiskan imunologik, genetik atau kombinasi imunogenetik. Contohnya beberapa populasi dengan beban cacing yang rendah di Papua New Guinea relatif resisten terhadap reinfeksi. 24 Dari penelitian antar etnis di China didapati bahwa suku berpengaruh signifikan terhadap intensitas infeksi ketiga jenis STH. 9 Universitas Sumatera Utara 31 Ada kecenderungan untuk menilai peran sistem golongan darah ABO dalam menentukan kerentanan dalam infeksi bakteri dan parasit. Orang dengan golongan darah tertentu berhubungan dengan kerentanan terhadap filariasis limfatik, giardiasis, kolera dan malaria. Studi di Equador pada tahun 1993 melaporkan prevalensi askaris dan cacing tambang lebih tinggi pada ras mestizos dan cachilla dibandingkan ras kulit hitam, namun bila dianalisa dengan wilayah tinggal, prevalensi menjadi tidak jauh berbeda. 10 Medan adalah kota di Sumatera Utara yang terdiri dari beragam suku yang biasanya bercampur dalam satu wilayah. Perbedaan genetik maupun perbedaan pola hidup terkait kesehatan sangat mungkin membuat perbedaan dalam prevalensi infeksi kecacingan pada anak di kota ini.

2.2.4 Pelayanan kesehatan