Redistribusi Tanah dan Legalisasi Asset Kasus Pertanahan

| 25 Buku Profil Pertanahan Provinsi DI Yogyakarta Tahun 2015 – Kementerian PPN Bappenas Tanah terlantar, hingga akhir tahun 2013, dari jumlah 6 bidang tanah yang terindikasi terlantar, keseluruhannya sudah ditetapkan sebagai tanah terlantar atau men c apai 100 dari total bidang yang ditetapkan sebagai tanah terlantar. Hal ini mengindikasikan b a tidak ada tanah yang kosong atau dibiarkan terlantar di Pr + nsi D.I. - ogyakarta ini sehingga dapat dilanjutkan untuk pembangunan-pembangunan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat D.I. - ogyakarta.

3.4 Redistribusi Tanah dan Legalisasi Asset

Untuk kegiatan redistribusi tanah dan legalisasi asset, ini dilakukan sebagai upaya memperbesar akses masyarakat terhadap tanah sehingga ada pemerataan akses di berbagai kalangan masyarakat. Akses yang diberikan tidak hanya pemberian lahan tanah untuk digarap. Pemberian akses ini hingga berupa program-program pemberdayaan yang disesuaikan dengan target program yang akan diberikan. Program-program yang diberikan dimulai dari tahun 2009 dimana program yang diberikan terdiri dari 3 tiga program, yaitu program UKM dengan target 300 bidang, program pertanian sebanyak 1.129 bidang dan Program Nelayan sebanyak 200 bidang. Program ini juga terus diberikan pada tahun 2010 hingga tahun 2013, dimana pada tahun 2010, program yang diberikan sebanyak 3 tiga program, yaitu program UKM sebanyak 500 bidang 50,44 Ha dengan jumlah penerima nya sebesar 459 KK. . lu ada program pertanian dan program Nelayan yang masing-masing berjumlah 1.400 bidang 244,03 Ha dengan penerima sebanyak 1.110 KK dan 200 bidang tanah 33,19 Ha dengan penerima sebanyak 1 8 0 KK. Program yang sama juga diberikan hingga tahun 2013 dimana harapannya, program-program yang diberikan ini akan meningkatkan kemampuan masyarakat yang diberikan akses dan kepemilikan hak atas tanah ini dalam mengelola tanah tersebut, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. | 26 Buku Profil Pertanahan Provinsi DI Yogyakarta Tahun 2015 – Kementerian PPN Bappenas Sumber: BPN Provinsi D.I.Yogyakarta, 2014 Diagram III.6 Program Pemberdayaan Pasca Legalisasi Asset LINTOR dan Jumlah Bidang Tanah di Provinsi D.I.Yogyakarta

3.5 Kasus Pertanahan

Kasus pertanahan yang dibagi berdasarkan subjek kasus yang terjadi di Provinsi D.I.Yogyakarta, hingga tahun 2013 berjumlah 237 kasus pertanahan, dimana 236 kasus merupakan kasus yang terjadi antar masyarakat, sedangkan 1 kasus merupakan kasus yang terjadi antar masyarakat dan pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Beda halnya dengan kasus pertanahan apabila dibagi berdasarkan objek kasus pertanahan yang terjadi di Provinsi D.I.Yogyakarta. Hingga akhir tahun 2013, kasus pertanahan yang terjadi berjumlah 664 kasus. Kasus yang terbesar terjadi adalah kasus terkait penjualan atau transaksi jual-beli tanah berkali-kali sebanyak 148 kasus. Kemudian ada kasus terkait akta jual-beli palsu sebanyak 141 kasus. Jumlah rinci kasus-kasus pertanahan yang terdapat di Provinsi D.I.Yogyakarta hingga akhir tahun 2013 dapat dilihat pada diagram III.25. Dari total 901 kasus pertanahan yang pernah terjadi di Provinsi D.I.Yogyakarta, kasus yang telah terselesaikan sebanyak 531 kasus, dimana 190 kasus diselesaikan secara hukum, 102 kasus diselesaikan secara mediasi, 16 kasus diselesaikan dengan penerbitan SK, 105 kasus diselesaikan dengan pernyataan dan 118 kasus diselesaikan melalui cara lainnya. 300 1,129 200 500 1,400 200 500 750 450 400 1,150 300 350 500 1,700 100 300 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 P rog ra m U M K P rog ra m P e rt a n ia n P rog ra m N e la ya n P rog ra m U M K P rog ra m P e rt a n ia n P rog ra m N e la ya n P rog ra m U M K P rog ra m P e rt a n ia n P rog ra m M B R P rog ra m U M K P rog ra m P e rt a n ia n P rog ra m N e la ya n P rog ra m M B R P rog ra m U M K P rog ra m P e rt a n ia n P rog ra m N e la ya n P rog ra m M B R 2009 2010 2011 2012 2013 | 27 Buku Profil Pertanahan Provinsi DI Yogyakarta Tahun 2015 – Kementerian PPN Bappenas Sumber: BPN Provinsi D.I.Yogyakarta, 2014 Diagram III.7 Kasus Pertanahan berdasarkan Objek Permasalahan di Provinsi D.I.Yogyakarta Untuk jumlah kasus pertanahan yang terdapat di Provinsi D.I.Yogyakarta, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hingga akhir tahun 2013, berjumlah 901 kasus. Dari jumlah tersebut, apabila diprosentase kan, baru 58,93 dari jumlah kasus tersebut yang diselesaikan. Kasus-kasus tersebut diselesaikan dengan berbagai cara, dimana cara yang dominan dilakukan adalah melalui jalur hukum 190 kasus. Perlu dilakukan percepatan penyelesaian kasus pertanahan mengingat ada kemungkinan bertambahnya kasus-kasus baru setiap tahunnya. + , - . . 01 00- 2 0- 03 2 0- 4 506 7 , - . 6 , 80 9 0801 7 , - . 6 , 80 : 0; 1 = 9 , ;6 ? 7 , ;A 4 6 08 B 0- C 7 , ;A 4 6 08 + 1 7 , ;A 4 6 08 + , - . . 0- A D 6 80 = 9 , + 1 , 6 , ; 0- + , - - E 6 6 0- 9 0801 2 F 4 0- . 2 - C 3 + 8 10- + , - . 0C 0- 105 16 102 190 118 K1 Pernyataan K2 Dengan SK K3 Mediasi K4 Hukum K5 Lain Sumber: BPN Provinsi D.I.Yogyakarta, 2014 Diagram III.8 Jumlah Kasus yang Terselesaikan | 28 Buku Profil Pertanahan Provinsi DI Yogyakarta Tahun 2015 – Kementerian PPN Bappenas Sumber: BPN Provinsi D.I.Yogyakarta, 2014 Diagram III.9 Persentase antara Jumlah Kasus Pertanahan dan Jumlah Kasus yang Terselesaikan di Provinsi D.I.Yogyakarta

3.6 Jumlah dan Nilai Transaksi Tanah