2 Uji Tuberkulosis Cara Penularan Tuberkulosis

9

2. 2 Uji Tuberkulosis

Uji TB yang sering digunakan adalah tes tuberkulin intradermal Mantoux yaitu dengan menyuntikkan tuberkulin sebanyak 0,1 ml secara intrakutan, pada sepertiga atas permukaan volar atau dorsal lengan bawah setelah kulit dibersihkan dengan alkohol. Biasanya dianjurkan memakai spuit tuberkulin sekali pakai dengan ukuran jarum suntik 26-27 G. Jarum yang pendek ini dipegang dengan permukaan yang miring diarahkan ke atas dan ujungnya dimasukkan kebawah permukaan kulit, maka akan terbentuk satu gelembung berdiameter 6-10 mm yang menyerupai gigitan nyamuk bila dosis 0,1 ml disuntikkan dengan tepat dan cermat Anderson, 2005. Uji tes tuberkulin untuk memperoleh reaksi kulit yang maksimum diperlukan waktu antara 48 sampai 72 jam sesudah penyuntikkan dan reaksi harus dibaca dalam periode tersebut yaitu dalam cahaya yang terang dan posisi lengan bawah sedikit ditekuk, yang harus dicatat dari reaksi ini adalah diameter indurasi dalam satuan milimeter. Indurasi dapat ditentukan dengan inspeksi dan palpasi meraba daerah tersebut dengan jari tangan. Tidak adanya indurasi sebaiknya dicatat sebagai 0 mm bukan negatif Anderson, 2005. Interpretasi tes kulit menunjukkan adanya berbagai tipe reaksi. Daerah indurasi sebesar 5 mm atau lebih dianggap reaksi positif pada kelompok tertentu dan mencerminkan adanya sensitivitas yang berasal dari infeksi dengan basil. Daerah indurasi yang diameternya sebesar 10 mm atau lebih juga diklasifikasikan positif pada kelompok tertentu, sedangkan indurasi sebesar 15 mm atau lebih adalah positif pada semua orang dengan faktor resiko TB yang Universitas Sumatera Utara 10 tidak diketahui. Reaksi positif terhadap tes tuberkulin mengindikasikan adanya infeksi tetapi belum tentu terdapat penyakit secara klinis. Namun, tes ini adalah alat diagnostik penting dalam mengevaluasi seorang pasien dan juga berguna untuk menentukan prevalensi infeksi TB pada masyarakat Anderson, 2005. Selain test Mantoux, uji TB dapat dilakukan dengan penggunaan foto rontgen thorax untuk menunjukan infeksi Mycobacterium tuberculosis secara akurat Sinta, dkk., 2010. Pemeriksaan mikrobiologis dengan apusan bakteri dan pembiakan dalam medium juga dapat digunakan sebagai salah satu uji TB, tetapi uji ini kurang efektif dan efisien karena memerlukan waktu sangat lama sekitar 6-8 minggu untuk melihat pertumbuhan bakteri pada medium. Oleh karena itu, dibutuhkan uji yang lebih akurat seperti uji diagnostik molekular berbasis PCR. Uji diagnostik molekular secara garis besar dilakukan dengan pengambilan sampel dari dahak sputum, selaput paru, atau biopsi kelenjar yang membesar, isolasi DNA, amplifikasi DNA dengan PCR, elektroforesis gel Sinta, dkk., 2010.

2.3 Pengobatan

Dokumen yang terkait

Profil Penggunaan Obat Anti Diare Pada Pasien Anak Rawat Rawat Jalan Di Rumah Sakit Haji Medan Periode Januari 2012 - Juni 2012

42 227 58

Faktorfaktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat anti Tuberkulosis pada pasien Tuberkulosis Paru di Puskemas Pamulang Tangerang Selatan Provinsi Banten periode Januari 2012 – Januari 2013

5 51 83

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU SIDAWANGI JAWA BARAT PERIODE JANUARI - JUNI 2015

0 6 14

EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PASIEN ANAK EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PASIEN ANAK TUBERKULOSIS PARU DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI PERIODE JAN

4 11 14

PENDAHULUAN EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PASIEN ANAK TUBERKULOSIS PARU DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI PERIODE JANUARI-AGUSTUS 2010.

1 4 23

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS ANAK DI INSTALASI RAWAT JALAN BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI 2009.

0 2 19

Pola Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada Pasien Tuberkulosis (TBC) Paru yang Menjalani Rawat Inap di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari Surabaya Periode Tahun 2004-2006 - Ubaya Repository

0 0 1

Pola Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Pada Pasien Anak TB Paru Rawat Jalan di Rumah Sakit Haji Medan Periode Januari-Juni 2012

1 4 46

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tuberkulosis (TB) 2.1.1 Pengertian Tuberkulosis - Pola Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Pada Pasien Anak TB Paru Rawat Jalan di Rumah Sakit Haji Medan Periode Januari-Juni 2012

0 1 10

Pola Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Pada Pasien Anak TB Paru Rawat Jalan di Rumah Sakit Haji Medan Periode Januari-Juni 2012

0 0 12