Masukan Inputs adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan Keluaran Outputs adalah segala sesuatu berupa produk jasa fisik dan atau

Indikator kinerja kegiatan dikategorikan ke dalam kelompok ;

a. Masukan Inputs adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan

kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output, misalnya sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi, dan sebagainya;

b. Keluaran Outputs adalah segala sesuatu berupa produk jasa fisik dan atau

non fisik sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan yang digunakan; Berdasarkan hasil diskusi dengan seluruh perwakilan satminkal di Departemen PU yang dipandu oleh Pusat Kajian Strategis Pustra, disepakati bahwa indikator-indikator yang diharuskan ada dalam penyusunan LAKIP ini dibagi dalam dua kategori. Kategori kegiatan meliputi indikator input masukan dan output keluaran. Sedangkan kategori sasaran meliputi indikator outcome hasil. Untuk memudahkan pengukuran, disarankan cukup dengan direct outcome. Indikator-indikator tersebut secara Iangsung atau tidak Iangsung dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran. Dalam hubungan ini, penetapan indikator kinerja kegiatan merupakan proses identifikasi, pengembangan, seleksi dan konsultasi tentang indikator kinerja atau ukuran kinerja atau ukuran keberhasilan kegiatan dan program-program Pusat Pembinaan Penyelenggaraan Konstruksi. Satuan indikator kinerja output dirumuskan sebagai berikut : a. Jumlah Laporan untuk kegiatan: Sosialisasi, Bimbingan Teknis, Kajian, Penghargaan Karya Konstruksi, Monitoring, Konsinyasi, Penyusunan Kebijakan, Administrasi Umum. b. Jumlah Peserta untuk kegiatan diseminasi, sosialisasi. c. Jumlah Barang untuk kendaraan bermotor, pengolah data, mebeulair, perlengkapan sarana gedung, alat studio dan komunikasi Penetapan indikator kinerja kegiatan di atas didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang terorganisir. Indikator kinerja dimaksud dibuat dengan memperhatikan kaidah-kaidah: 1 spesifik dan jelas, 2 dapat diukur secara obyektif, 3 relevan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan 4 tidak bias. 29 Mengingat kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan Penyelenggaraan Konstruksi pada umumnya bersifat software kajian studi, konsep kebijakan, bimbingan teknis, sosialisasi dan pelayanan jasa lainnya, maka indikator kinerja yang dibangun hanya sampai output, dimana output merupakan hasil langsung dari pelaksanaan kegiatan pada tahun 2009 kegiatan jangka pendektahunan. 30

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA