Spektrofotometri Ultra Violet Teknik Spektroskopi

2.5 Teknik Spektroskopi

Teknik spektroskopi adalah salah satu teknik analisis kimia–fisika yang mengamati tentang interaksi atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik. Ada dua macam instrumen pada teknik spektroskopi yaitu spektrometer dan spektrofotometer. Instrumen yang memakai monokromator celah tetap pada bidang fokus disebut sebagai spektrometer. Apabila spektrometer tersebut dilengkapi dengan detektor yang bersifat fotoelektrik maka disebut spektrofotometer Muldja, 1995. Radiasi elekromagnetik adalah energi yang dipancarkan menembus ruang dalam bentuk gelombang-gelombang. Tiap tipe radiasi elektromagnetik dicirikan oleh panjang gelombangnya yaitu jarak antara puncak panjang gelombang yang satu ke puncak panjang gelombang berikutnya. Panjang gelombang cahaya tampak berkisar antara 400 nm sampai 750 nm, panjang gelombang yang sedikit lebih pendek daripada panjang gelombang cahaya tampak jatuh pada daerah ultraviolet, sedangkan yang sedikit lebih panjang termasuk dalam daerah inframerah Fessenden, 1982.

2.5.1 Spektrofotometri Ultra Violet

Serapan molekul di dalam derah ultra violet dan terlihat dari spektrum bergantung pada struktur ultra elektronik dari molekul. Penyerapan sejumlah energi, menghasilkan percepatan dari elektron dalam orbital tingkat dasar ke orbital yang berenergi lebih tinggi di dalam keadaan tereksitasi Silverstein, 1986. Dengan bertambahnya kepolaran pelarut, pada transisi elektron terjadi pergeseran panjang gelombang. Bentuk puncak bergeser ke panjang gelombang lebih pendek pergeseran biru atau hipsokromik disebabkan bertambahnya solvasi pasangan elektron sehingga berakibat energinya turun. Sedangkan pergeseran ke panjang gelombang lebih panjang pergeseran merah atau batokromik disebabkan gaya polarisasi antara pelarut Universitas sumatera utara dan spesies, berakibat menurunnya selisih tingkat energi eksitasi dan tingkat tidak tereksitasi Khopkar, 1990. Spektrum flavonoida biasanya ditentukan dalam larutan dengan pelarut metanol MeOH atau etanol EtOH. Spektrum khas terdiri atas dua maksimal pada rentang 240- 285 nm pita II dan 300-550 nm pita I. Kedudukan yang tepat dan kekuatan nisbi maksimal tersebut memberikan informasi yang berharga mengenai sifat flavonoida dan pola oksigenasinya. Ciri khas spektrum tersebut ialah kekuatan nisbi yang rendah pada pita I dalam dihidroflavon, dihidroflavonol, dan isoflavon serta kedudukan pita I pada spektrum khalkon, auron dan antosianin yang terdapat pada panjang gelombang yang tinggi. Ciri spektrum golongan flavonoida utama dapat ditunjukkan sebagai berikut : Tabel 2.5 Rentangan Serapan spektrum UV-Visible golongan flavonoida Pita II nm Pita I nm Jenis flavonoida 250-280 310-350 Flavon 250-280 330-360 Flavonol 3-OH tersubstitusi 250-280 350-385 Flavonol 3-OH bebas 245-275 310-330 bahu Kira-kira 320 puncak Isoflavon Isoflavon 5-deoksi-6,7-dioksigenasi 275-295 300-330 bahu Flavanon dan dihidroflavonol 230-270 kekuatan rendah 340-390 Khalkon 230-270 kekuatan rendah 380-430 Auron 270-280 465-560 Antosianidin dan antosianin Markham, 1988 Universitas sumatera utara

2.5.2 Spektrofotometri Inframerah FT-IR