Ektoparasit Endoparasit Parasit Ikan

menyebabkan penurunan produksi dan bobot badan ikan, serta dapat menurunkan ketahanan tubuh ikan terhadap penyakit-penyakit lain Rahayu et al., 2013. Pemicu terjadinya serangan penyakit antara lain adanya ketidakseimbangan antara daya dukung lingkungan dengan kuantitas produksi dalam satu areal budidaya infeksi tidak seimbang antara ikan, pathogen, dan lingkungannya Yuliartati, 2011. Menurut Suhendi 2009, penyebaran parasit ditentukan oleh musim, lokasi geografis, umur, ukuran dan daya tahan inang. Setiap parasit yang hidup dalam tubuh inang bisa menimbulkan pengaruh yang berbahaya bagi inang. Pengaruh ini dapat menyebabkan perubahan yang luas pada organ maupun jaringan, bahkan dapat mengakibatkan perubahan karakter inang secara umum. Ada sekitar 10.000 spesies parasit yang diketahui dapat menyerang ikan, terdiri dari Hirudinea, Acanthocephala, Monogenea, Digenea, Cestoda, Protozoa dan Crustacea Sasanti, 2000. Dan menurut Heryadi dan Sutarmanto 1995, berdasarkan serangan parasit pada hospes, parasit dapat dibedakan menjadi 2 yaitu ektoparasit dan endoparasit.

2.2.1. Ektoparasit

Menurut Ohoilum 2002, ektoparasit merupakan parasit yang menyerang organ tubuh bagian luar, seperti bagian sirip, kulit, insang, operculum, hidung, mata dan rongga mulut. Salah satu organ yang sering terserang ektoparasit adalah insang. Karena insang merupakan organ pernapasan yang langsung bersentuhan dengan lingkungan sekitarnya yang menyaring bahan-bahan yang terlarut, menyaring partikel-partikel pakan dan mengikat oksigen Yuliartati, 2011. Menurut Sitanggang 2008, gejala serangan parasit pada insang berupa mengembangnya tutup insang dan munculnya bintik-bintik merah pada insang. Jika serangan parasit sudah terlalu banyak, maka ikan akan kesulitan bernapas. Dan golongan parasit yang bersifat ektoparasit antara lain adalah Ciliata, Flagellata, Monogenea, Copepoda, Isopoda dan Branchiuran Yuliartati, 2011. Universitas Sumatera Utara

2.2.2. Endoparasit

Menurut Yuliartati 2011, endoparasit merupakan parasit yang menyerang organ tubuh bagian dalam ikan, seperti sistem peredaran darah, sistem syaraf dan sistem pencernaan. Salah organ yang paling sering terserang endoparasit adalah usus, hal ini karena usus merupakan tempat yang paling banyak terdapat zat-zat makanan. Dan zat-zat makanan inilah yang dibutuhkan oleh parasit sebagai sumber nutrisinya Akbar, 2011. Masuknya cacing endoparasit ke tubuh ikan adalah melalui makanan seperti udang, siput, ikan-ikan kecil yang semuanya merupakan inang perantara dalam siklus hidup cacing. Oleh sebab itu, ikan yang bersifat karnivora dan omnivora mempunyai kemungkinan terinfeksi cacing endoparasit yang jauh lebih besar dibandingkan dengan ikan herbivora Irianto, 2005. Menurut Yuliartati 2011, gejala serangan parasit pada bagian dalam tubuh ikan usus akan menyebabkan perut ikan membengkak dan sisiknya berdiri. Hal ini sering dialami oleh jenis ikan cupang. Jika serangan penyakit ini sampai pada gelembung renangnya, keseimbangan ikan saat berenang akan hilang, dan beberapa golongan parasit yang masuk kelompok endoparasit antara lain adalah Digenea, Cestoda, Nematoda, Acantocephala, Coccidia, dan Microsporidia. Parasit yang menyerang akan mempengaruhi hidup ikan dengan menghambat pertumbuhannya. Pengaruh yang muncul diawali dengan terganggunya sistem metabolisme tubuh inang sampai merusak organ. Pakan yang dikonsumsi ikan dan digunakan untuk pertumbuhan dimanfaatkan oleh parasit yang terdapat pada tubuh inang ikan sehingga tubuh inang kekurangan nutrien. Pengaruh tersebut terjadi mulai parasit menempel dan tumbuh pada organ inang sampai dengan yang merusak organ sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan bahkan kematian inang Hadiroseyani, 2006. Serangan parasit dapat menyebabkan kerugian secara ekonomis. Efek ekonomis parasit pada ikan antara lain pengurangan populasi ikan konsumsi, pengurangan berat ikan dan terjadinya perubahan morfologi ikan Akbar, 2011. Universitas Sumatera Utara

2.3. Jenis-Jenis Parasit Yang Menyerang Ikan Mujair

Dokumen yang terkait

Identifikasi Dan Prevalensi Ektoparasit Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Rawa Dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan

9 144 57

Gambaran Histopatologi Insang, Usus dan Otot pada Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Ciampea Bogor

9 39 76

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

8 69 125

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 16

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 2

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 6

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 47

Konsentrasi dan Lama Pemaparan Senyawa Organik dan Inorganik pada Jaringan Insang Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) pada Kondisi Sub Lethal

0 0 6

Identifikasi Dan Prevalensi Ektoparasit Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Rawa Dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan

0 1 13

Perbandingan Prevalensi Parasit Pada Insang Dan Usus Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) Di Rawa Dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan

0 1 13