Parasit ini seri Parasit ini lebih sering
menyebabkan permuka dengan produksi lendi
sehingga dapat meny dan Sarono, 1996.
Dactylogyrus dapat m Dactylogyrus
tidak mempengaruhi cacing parasitik tersebut
Dactylogyrus sp dapa Hal ini disebabkan
penyembuhan luka terjadinya infeksi ulan
4.3.3. Trichodina sp.
Parasit Trichodi berdasarkan bentukny
putar dan memiliki ala Hal ini didukung deng
yang paling menonj tubuhnya dan mempun
Gambar 4.6. Trichodi
NaCl 0.85 Cilia
sering ditemukan pada ikan air tawar terutama pa ring menyerang ikan pada bagian insang. Infe
ukaan insang tertutup, rusaknya epitelium endir yang berlebihan akan mengganggu pert
nyebabkan ikan mati karena tidak mampu ber 1996. Menurut Kabata 1985, diperkirakan bahw
t membunuh ikan yang berukuran sekitar 5 cm. rus sp. merupakan parasit yang tidak bersifat pa
uhi terjadinya penurunan berat badan akibat a sebut walaupun jumlahnya tinggi. Gejala ikan
dapat ditangani dengan menjaga kualitas air ag bkan karena kualitas air yang bersih mampu
uka akibat infeksi Dactylogyrus sp serta da ulang Rahayu et al., 2013.
sp. hodina sp. yang didapatkan pada penelitian i
uknya seperti cakram yang menyerupai piring te alat geraksilia disekeliling tubuhnya seperti pa
dengan pendapat Rukyani 1990, bahwa ciri nonjol adalah mempunyai dentikel, bergera
punyai cilia.
chodina sp. yang menginfeksi ikan mujair perbe Cl 0.85.
Dentikel 27
a pada benih ikan. nfestasi parasit ini
um dan ditambah pertukaran oksigen
bernafas Prayitno bahwa 60 cacing
. patogen, sehingga
t adanya infestasi kan yang terinfeksi
agar tetap bersih. pu mempercepat
dapat mencegah
n ini diidentifikasi g terbang berputar-
pada Gambar 4.6. ciri-ciri parasit ini
gerak memutarkan
perbesaran 400x dalam
Universitas Sumatera Utara
Kunci determinasi kelompok Protozoa Dana et al., 1994 : 1. Merupakan ektoparasit, bersel satu, dan memiliki alat gerak berupa cilia pada
tubuhnya .…………………………………………………………….…..Ciliata 2. Bentuk tubuh bulat seperti cakram dengan cincin internal yang terdiri dari
beberapa dentikel…………………………………………Peritrichida mobilina 3. Bergerak aktif dengan cara berputar-putar ……………………….Trichodinidae
4. Peristoma bercilia, bentuk adoral spiral melingkar 360º ……………Trichodina
Menurut Kabata 1985, Trichodina sp. diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom
: Animalia Filum
: Protozoa Kelas
: Ciliata Ordo
: Peritrichida Family
: Trichodinidae. Genus
: Trichodina Spesies
: Trichodina sp.
Trichodina sp menyebabkan penyakit Trichodiniasis. Trichodiniasis merupakan penyakit gatal pada ikan. Penularan penyakit ini bisa melalui air atau
kontak langsung dengan ikan yang terinfeksi dan penularannya akan didukung oleh rendahnya kualitas air pada wadah tempat ikan dipelihara sehingga
Trichodina sp dapat tumbuh dan berkembang biak Kabata, 1985. Gambar 4.7.
Morfologi Trichodina sp. tampak bawah A dan morfologi Trichodina sp. tampak atas B Wasito et al.,1999.
A B
Universitas Sumatera Utara
Menurut Lom 1995, Trichodina sp. merupakan ektokomensal yaitu menggunakan inang sebagai daerah untuk mencari makanannya partikel air,
bakteri dan detritus. Infeksi organisme ini dapat menyebabkan iritasi yang disebabkan oleh penempelan cawan adhesivenya. Jika permukaan tubuh ikan
ditutupi oleh lapisan tebal parasit ini, maka dapat menimbulkan kerusakan yang serius pada sel epidermal. Dalam kondisi ini, Trichodinid berlaku seperti
ektoparasit sejati yang memakan sel rusak dan bahkan dapat menembus masuk ke dalam insang dan jaringan kulit.
Trichodina sp ditemukan pada banyak ikan, di Filipina di temukan pada Tilapia, Cyprinus carpio dan Chanos chanos. Sedangkan di Thailand pada
Clarias batrachus, C. macrochepalus, Labeo bicolor, Ophiocephalus striatus dan spesies pada Pangasius dan Puntius. Di Indonesia pada Cyprinus carpio,
Helostoma temmincki, Hypophthalmicthys molitrix, Osphorenamus gouramy, Osteochilus hasselti, Puntius javanicus,
Oreochromis mosambica and
Trichogaster pectoralis, Kabata, 1985.
Hasil prevalensi parasit pada insang dan usus ikan mujair di rawa dan tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Lokasi Organ
Prevalensi Caligus sp.
Dactylogyrus sp. Trichodina sp.
Tambak Usus
Insang 60
Rawa Usus
Insang 80
40 70
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pada organ usus baik ikan yang berasal dari rawa maupun tambak tidak ditemukan adanya endoparasit, sehingga
nilai prevalensi nya 0, hal ini menunjukan bahwa pada usus ikan herbivora
4.4. Prevalensi Parasit Pada Insang Dan Usus Ikan Mujair Oreochromis mossambicus Di Rawa Dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan
4.3. Prevalensi parasit pada insang dan usus ikan mujairdi rawa dan tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan
Universitas Sumatera Utara
seperti ikan mujair ting ditemukan adanya ca
penelitian yang telah sungai dan di tamba
endoparasit, melainka telur dan larva.
Pada organ insa jika di bandingkan de
ikan di rawa, Dacty Dactylogyrus sp. pada
Perbedaan tingkat ser insang ikan di rawa t
parasit lainnya yang m ini menyebabkan ter
nutrisi pada inang, ol lebih rendah jika dib
dibatasi oleh parasit la Menurut Sasa
bersama pada suatu parasit lain, dengan c
menunjukan lokasi pe wilayah tersebut Nobl
Caligus sp dan Dactyl tempat penempelanny
Gambar 4.8. Caligus
Dacty
Fila ba
Caligus sp
tingkat infeksi endoparasit usus sangat kecil cacing endoparasit pada ususnya. Hal ini
ah dilakukan oleh Ramadhan et al.,2012, pada bak Alo sidoarjo tidak ditemukan adanya
nkan hanya ditemukan endoparasit yang masih
n insang, prevalensi parasit ikan yang di dapat di n dengan prevalensi parasit ikan yang di tamba
ctylogyrus sp. memiliki prevalensi sebesar 40 pada insang ikan di tambak memiliki prevalensi
serangan Dactylogyrus di dua lokasi ini didug a tidak hanya ditemukan 1 jenis parasit, mela
g menginfeksi insang juga seperti Caligus dan terjadinya kompetisi antar spesies parasit dal
, oleh sebab itu tingkat prevalensi Dactylogyrus dibandingkan dengan di tambak, karena mikr
t lainnya yang menginfeksi insang juga. asanti 2000, bahwa ketika beberapa spesie
tu organ, mikrodistribusi mereka dibatasi ol n cara mengeluarkan semacam feromon dari
si penempelannya dan mencegah parasit lain unt Noble and Noble, 1989. Fenomena ini terliha
actylogyrus sp yang ditemukan pada 1 mikrohabi nnya yang berbeda, seperti pada Gambar 4.8.
aligus relatif menempel ditengah filament in actylogyrus relatif menempel pada tepi filament i
Dactylogyrus sp Filamen insa
bagian tepi Filamen insang
bagian tengah
B A
il sehingga jarang ni sejalan dengan
pada ikan mujair di a cacing dewasa
asih dalam bentuk
pat di rawa berbeda bak. Pada insang
40, sedangkan ensi sebesar 60.
duga karena pada elainkan ada jenis
dan Trichodina. Hal dalam mengambil
ogyrus sp. di rawa ikrodistribusi nya
sies parasit hidup oleh keberadaan
ri tubuhnya untuk n untuk tinggal di
rlihat jelas antara ohabitat insang tetapi
insang A dan nt insang B.
nsang i
B
Universitas Sumatera Utara
Menurut Kaba sering dijumpai pada
lainya. Jika terjadi inf menimbulkan kerusaka
tetapi pada infeksi ya telangiactesis dimana
melekatnya cacing dan m Selain Dactyl
Trichodina sp. sebesa karena parasit ini m
pembelahan biner pa Trichodina seperti pada
Menurut Scha dan sirip dimana sera
insang sehingga menga terserang parasit ini
normal. Parasit ini me hilang karena filament
tidak menyebabkan k mati secara perlahan-l
Dari keseluruh parasit yang tingkat se
80 dibandingkan de diduga karena Caligus
Gambar 4.9. Bagia
karena abata 1985, di Asia Tenggara parasit Dacty
da ikan mas, lele, tambakan, tawes, pantau dan infeksi Dactylogyrus sp. dalam jumlah yang k
usakan pada ikan dan ikan itu sendiri akan terliha yang parah dapat menyebabkan hyperplasia d
ana kerusakan pada lamella insang dimula dan menyebar ke jaringan sekitarnya.
tylogyrus sp. insang pada ikan rawa juga te besar 70 Tingginya intensitas Trichodina
mampu berkembang biak dalam waktu yang pada kondisi perairan yang menunjang ba
pada suhu rendah dibawah 29º C Rustikawati e haperclaus 1992, Trichodina sp. sering dijum
serangan parasit ini dapat menyebabkan iritasi engakibatkan produksi lendir yang berlebihan.
ni warna tubuhnya menjadi pucat dan tingkah menyebabkan rontoknya sisik ikan dan fungsi
ent insang rusak sperti pada Gambar 4.9. Meski n kematian secara langsung, tetapi dapat meng
n-lahan.
uruhan nilai prevalensi pada Tabel 4.3, Caligus kat serangannya paling tinggi pada ikan di raw
n dengan Dactylogyrus sp. 40 dan Trichodina sp. aligus sp merupakan ektoparasit yang memili
gian yang ditunjuk merupakan bagian insang ena terinfeksi parasit.
Filament insang rusak
actylogyrus sp. ini dan ikan air tawar
g kecil tidak akan lihat normal, akan
sia dan pendarahan ulai dari tempat
terinfeksi parasit na sp. disebabkan
ang cepat melalui bagi kehidupan
ti et al., 2004. umpai pada insang
asi pada kulit dan n. Ikan-ikan yang
kah lakunya tidak si insang menjadi
Meskipun infeksi ini engakibatkan ikan
gus sp. merupakan awa yaitu sebesar
na sp. 70. Hal ini iliki kemampuan
nsang yang rusak
Universitas Sumatera Utara
menginfeksi yang tinggi terutama terhadap organ insang, serta mampu berkompetisi dengan spesies-spesies parasit ikan lainnya yang mempunyai
mikrohabitat yang sama yaitu pada insang Sofiyatun, 2008. Menurut BKIPM 2014, Caligus sp. ditemukan tidak hanya menyerang
pada kulit, tetapi sudah sampai menyerang insang. Serangan Caligus pada ikan pada tingkat parah dapat menyebabkan luka atau borok, biasanya bentuk lukanya
dangkal, muncul ulserasi dengan otot yang terekspos keluar. Pada ikan yang terserang biasanya akan berenang dengan bersandar satu sama lain.
Menurut Rahayu et al., 2013, tingginya jumlah cacing parasitik dapat disebabkan karena adanya faktor-faktor yang berpengaruh diantaranya kepadatan
populasi ikan yang tinggi sehingga memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan ikan yang terinfeksi parasit, adanya pintu masuk parasit melalui luka
terbuka, kualitas air yang buruk, adanya perubahan suhu, masuknya jenis ikan yang baru bisa mengakibatkan masuknya parasit baru, predator yang bisa sebagai
inang penular, serta sistem budidaya dengan menggunakan kolam tanah yang merupakan media bagi sebagian siklus hidup parasit.
Parasit yang ditemukan pada ikan mujair penelitian ini, tidak ada yang bersifat zoonosis. Namun demikian belum dapat dikatakan aman untuk
mengkonsumsi ikan tersebut, sebab menurut Sasanti 2000, apabila jumlah parasit yang menginfeksi suatu organisme ikan terlalu banyak maka dapat memicu
adanya infeksi sekunder yang ditimbulkan oleh bakteri atau virus karena adanya luka yang ditimbulkan oleh parasit. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Bhakti
2011, bahwa kerugian akibat infestasi parasit seperti Dactylogyrus sp., Caligus sp., dan Trichodina sp. memang tidak sebesar kerugian akibat infeksi organisme
patogen lain seperti virus dan bakteri, namun infestasi ektoparasit dapat menjadi salah satu faktor bagi infeksi organisme patogen yang lebih berbahaya.
Akbar 2011 mengatakan bahwa, serangan parasit dapat menyebabkan kerugian secara ekonomis bagi industri perikanan. Efek ekonomis yang
disebabkan parasit pada ikan antara lain, parasit dapat mengurangi populasi ikan konsumsi, parasit dapat mengurangi berat atau bobot ikan dan yang paling fatal
dapat menyebabkan kematian secara masal.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan