4. Manfaat Penilaian Kinerja Penilaian kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi
organisasi karena penilaian kinerja tersebut dimanfaatkan oleh organisasi untuk Mulyadi Setyawan, 1999:228 :
a. Mengelola
operasi organisasi
secara efektif dan efisien melalui pemotivasian personal secara maksimum;
b. Membantu
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penghargaan
personel, seperti : promosi, transfer, dan pemberhentian; c. Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan personel dan
untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan; d. Menyediakan suatu dasar untuk mendistribusikan penghargaan.
B. Analisis Laporan Keuangan Bank
1. Fungsi Analisis Laporan Keuangan Bank Proses analisis laporan keuangan bank merupakan penggunaan teknik-
teknik terhadap laporan keuangan bank dan data lainnya untuk memperoleh ukuran yang dapat dijadikan sebagai alat pertimbangan dalam rangka
pengambilan keputusan. Dengan demikian fungsi pokok analisis laporan keuangan bank adalah mengubah data yang telah ada menjadi suatu informasi
yang berguna dalam pengambilan keputusan. Penggunaan metode dan teknik analisis adalah untuk menentukan dan
mengukur hubungan antara pos-pos dalam laporan keuangan yang diperlukan untuk mengetahui perubahan dan perkembangan masing-masing pos pada
periode analisis. Atau dapat pula dikatakan bahwa penggunaan metode dan teknik analisis ini pada prinsipnya adalah penyederhanaan data untuk
mempermudah mengikuti dan menginterpretasi keadaan keuangan bank. Analisis laporan keuangan bank berguna sebagai Siamat, 1993:254 :
a. alat skrining awal dalam pemilihan investasi b. alat perkiraan terhadap hasil dan kondisi keuangan bank
c. alat diagnosis terhadap masalah manajerial, operasi, atau masalah-masalah lainnya
d. alat untuk menilai manajemen bank Dengan analisis laporan keuangan akan mengurangi kecenderungan sifat
sentimen, menggunakan intuisi atau tebakan dalam menilai keadaan keuangan suatu bank. Hal ini akan memperkecil ketidakpastian yang sulit dihindari dan
sering ditemui dalam proses pengambilan keputusan. 2. Metode dan Teknik Analisis
Dalam melakukan analisis laporan keuangan bank secara intern digunakan berbagai alat atau teknik yang pada prinsipnya dapat disesuaikan
dengan tujuan analisis. Teknik analisis yang umum digunakan antara lain meliputi Siamat, 1993:255 :
a. Analisis komparatif dan persentase per pos common size Analisis komparatif dan common size pada prinsipnya tidak memiliki
perbedaan yang prinsipil. Teknik analisa komparatif dilakukan dengan cara membandingkan pos-pos neraca dan perhitungan laba rugi pada dua
periode atau lebih. Analisis persentase atau common size merupakan alat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
analisis yang dapat memberikan gambaran secara relatif atau persentase terhadap komposisi masing-masing pos. Analisis common size ini dapat
dilakukan untuk satu periode atau lebih dari laporan keuangan. b.
Analisis lingkungan bank Analisis lingkungan bank merupakan suatu teknik analisis yang
digunakan untuk mengetahui posisi bank dalam bidang kegiatan usaha tertentu. Dengan mengetahui posisi tersebut, bank dapat menilai
kemampuan atau kekuatan daya saing dan pangsa pasar bank baik dengan bank-bank yang satu kelompok atau lain kelompok maupun secara
keseluruhan industri perbankan. c.
Analisis rasio keuangan bank Rasio keuangan merupakan suatu alat atau cara yang paling umum
digunakan dalam membuat analisis laporan keuangan. Analisis rasio pada dasarnya adalah suatu teknik yang digunakan untuk menilai sifat-sifat
kegiatan operasi bank dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran kinerja bank yang telah distandarisasi. Analisis rasio menggambarkan hubungan
matematis antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya. Perhitungan yang digunakan dalam analisis rasio ini sebenarnya relatif sederhana, namun
interpretasi terhadap rasio tersebut merupakan masalah yang cukup kompleks. Oleh karena itu, efektifnya rasio keuangan ini sebagai suatu alat
analisa sangat tergantung dari kemampuan dan keahlian analis menginterpretasi rasio-rasio yang digunakan
Selanjutnya, analisis rasio keuangan dapat memberikan petunjuk dan gejala-gejala serta informasi keuangan lainnya mengenai keadaan
keuangan suatu bank. Untuk mengetahui dan mengevaluasi kinerja bank dengan menggunakan analisis rasio tersebut haruslah dilakukan
perbandingan dengan rasio-rasio keuangan bank dalam kelompok yang sama.
3. Penggunaan Analisa Rasio Dalam analisa rasio, angka-angka rasio keuangan yang diperoleh dapat
dianalisa dengan memperbandingkan angka rasio tersebut dengan Munawir, 2001:101 :
a. Standar rasio atau rasio rata-rata dari seluruh industri semacam dimana perusahaan yang data keuangannya sedang dianalisa menjadi anggotanya.
b. Rasio yang telah ditentukan dalam budget perusahaan yang bersangkutan. c. Rasio-rasio yang semacam diwaktu-waktu yang lalu dari perusahaan yang
bersangkutan. d. Rasio keuangan dari perusahaan lain yang sejenis yang merupakan pesaing
perusahaan yang dinilai cukup baikberhasil dalam usahanya. Sampai saat ini angka pembanding rasio standar untuk Indonesia belum
dapat dilaksanakan karena belum ada lembaga atau badan yang menyusun rasio industri atau rasio standar tersebut. Oleh karena rasio standar industri di
Indonesia belum ada, maka untuk melakukan penilaian keuangan penulis terlebih dahulu membuat rasio standar industri terlebih dahulu. Adapun
langkah-langkah untuk membuat rasio standar industri tersebut antara lain Munawir, 2001:66
1. Mengumpulkan laporan keuangan dari perusahaan yang dapat diperbandingkan dalam industri.
2. Menghitung angka rasio yang dipilih untuk tiap-tiap perusahaan dalam industri.
3. Menyusun rasio-rasio tersebut dari yang tertinggi sampai yang terendah dan menghapuskan rasio yang extrem terlalu tinggi atau terlalu rendah.
4. Menghitung rata-rata hitungnya dengan rumus Dajan, 1991:115 :
X =
∑ X . n
Keterangan : X = nilai rata-rata rasio
X = nilai
rasio ∑ X = jumlah nilai rasio bank dalam industri
n = banyaknya bank dalam industri
C. Likuiditas Bank